what i want

284 38 2
                                    

..
Taeyeon masih dengan kekecewaan yang membukit pulang kerumah, mengendap-endap tak ingin sang eomma tahu jika anaknya baru pulang dengan wajah sembab tengah malam.

Tidak taeyeon tak ingin eommanya khawatir akan dia...

Meski lebih tak ingin sang eomma banyak bertanya, sebab satu pertanyaan saja yang keluar dari mulut sang eomma rasanya dapat langsung membuyarkan segalanya.

Taeyeon itu lemah, jika sudah berhadapan dengan dua wanita pertama eommanya, yang kedua...

Kau pasti tahu siapa dia...

Meskipun tanpa taeyeon ketahui gadis yang telah membuatnya patahati itu juga membuat kekasihnya merasakan hal yang sama dengan cara menolak mentah-mentah.

" Maaf Nick, aku tak bisa...!" Hilir tiffany mundur beberapa langkah.

Rahang Nichkhun menegas, jelas namja itu kecewa siapa yang tak akan terluka hati dan harga dirinya jika ditolak oleh kekasih sendiri.

" Kenapa aku kekasih mu...?" Kerutan tergambar jelas di keningnya, matanya menyingkit tak habis pikir.

Sementara tiffany memilih menunduk tak ingin menjawabnya,
" cih ,aku tahu...!" Desis Nichkhun kembali dengan langkah besar menghampiri mobilnya, pergi dari sana meniggalkan tiffany yang entah menagisi apa.

...

Hari selanjutnya, taeyeon maupun tiffany tak datang kesekolah bukan Karna berjanji atau pergi kesuatu tempat bersama, bahkan bisa dipastikan kedua orang itu tak tahu apa-apa. Keduanya hanya diam meringkuk didalam kamar sama-sama patahati taeyeon patahati Karna tiffany dan tiffany patahati Karna...

Tak ada yang tahu...

" Unnie, kau baik-baik saja...?" Irene bertanya takut pada satu sosok dibalik selimut tebal dikamarnya, eomma taeyeon bilang sejak pagi tadi taeyeon tak ingin keluar, makan bahkan minum apapun dia hanya diam meringkuk dibalik selimut.

" Apa unnie sakit Karna aku mengajak unnie seharian kemarin...kalau begitu maafkan aku!" Kali ini gadis dengan rambut hitam pekat itu membungkuk cukup lama sampai taeyeon dengan terpaksa keluar dari selimutnya.

" Angkat kepalamu Irene, ini bukan Karna mu...aku hanya sedang malas melakukan apapun, mian!" Jelas taeyeon masih dengan baju tidurnya.

Irene tersenyum menyambut taeyeon, dengan cepat menarik tengkuk wajah gadis yang lebih tua, wajah mereka dekat bahkan Karna saking dekatnya taeyeon sampai bisa merasakan jika nafas mereka beradu alhasil kedua wajah yang katanya mirip itu pun memerah.

" Badan mu panas,... w-wajah unnie merah. Unnie kau demam, aku yakin!" Ucap Irene gugup membuang cepat wajah taeyeon.

Anehnya taeyeon pun tampak kikuk, ini pertamakali ada gadis lain selain tiffany, dan Yuri yang datang ke kamarnya bahkan Jessica saja tak pernah.

" Kamar unnie bagusnya...oh aniya- maaf Karna lancang masuk tapi tadi bibi Kim sudah-...!" Irene menjelaskan tampak semakin gugup.

Sampai tawa taeyeon pecah, " Tak apa, tak ada larangannya juga!" Potong taeyeon tersenyum tulus.

Irene pun ikut tersenyum sebelum kembali sibuk menempelkan fever patch itu pada kening taeyeon yang panas.

" Aku suka warna langit-langitnya...!"
Kata Irene berbisik, pandangan mereka kembali bertemu, " lagunya juga bagus, untuk tiffany unnie kan?" Sambung Irene, taeyeon menghela nafas panjang mengalihkan pandangan pada rak buku yang berjajar memenuhi setiap sudut kamar.

Hening mereka hanya terdiam, taeyeon sibuk mengunyah makanan yang terus Irene sodorkan tanpa jeda.

" Taeeengggghhhh...!" Teriakan Sooyoung mengecil saat sadar jika dikamar sahabatnya itu ada gadis lain.

andante ( judul asli ).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang