15. Yukata misterius

3.7K 256 15
                                    

Budayakan vote ⭐ sebelum membaca...😊

Happy reading minna-san😉

>>>>>>

Sougo melangkah pelan mengikuti Kondo, ia menguap bosan. Siang ini jadwal patrolinya bersama Kondo. Manik merah kecokelatannya memeriksa tiap stand festival yang sedang dibuat, Sougo memasukkan sebuah permen karet ke dalam mulutnya untuk mengusir bosan.

"Festival ini akan dibuka besok malam bukan?" tanya Sougo.

Kondo mengangguk. "Besok pagi kita akan datang memeriksa lagi, tapi bersama Toshi."

"Tch kenapa harus bersama dia?" kesal Sougo.

Kondo hanya tersenyum mendengarnya, ia kembali memeriksa dengan serius. Ya mereka tengah berpatroli dan memeriksa tempat festival musim panas akan diadakan. Adanya pemeriksaan ini hanya untuk berjaga-jaga agar tidak ada kelompok pemberontak yang akan mengacaukan festival, atau tidak adanya perdagangan ilegal yang dijual di tempat festival. Tiap stand penjual makanan dan minuman diperiksa, memastikan agar tidak ada bahan larangan yang dicampurkan di makanan semacam narkoba.

'Festival ya. Apa saat festival nanti aku masih di tugaskan berjaga?' batin Sougo, ia teringat dengan Kagura. Ingin rasanya ia datang ke festival bersama gadis itu. Sougo tidak terlalu berani berharap agar ia bisa pergi bersama china musume -nya, kalau ia masih ditugaskan ia terpaksa harus menelan kekecewaan.

"Sougo kita istirahat sebentar." Suara Kondo menyadarkannya. Pria berperawakan gorilla itu mengajak Sougo menghampiri kedai dango yang berada dekat dengan lokasi festival.

'Aku ingin kopi dingin.' Sougo menatap datar segelas air dingin yang diberikan pemilik kedai dango. Kedai itu tidak menyediakan minuman lain, Sougo bangkit berdiri.

"Kau mau kemana?" tanya Kondo.

"Mau membeli minum sebentar." Sougo menunjuk vending machine yang letaknya tidak terlalu jauh dari kedai yang di datangi. "Kondo-san mau?"

"Ahya aku mau soda. Terimakasih Sougo."

Sougo memgangguk, ia lalu bergegas kemesin tersebut. Merogoh saku dan mengeluarkan beberapa kepingan uang logam. Memilih merk kopi dan soda yang disukainya dan Kondo.

"Anoo Okita-sama."

Tepat saat sekaleng soda dan kopi berada dalam genggamannya, Sougo mendengar suara seorang gadis terkesan malu-malu dari arah belakangnya. Ia membalikkan tubuhnya, menatap datar dua orang gadis yang kini menatapnya dengan penuh minat.

"Ada apa?" tanya Sougo malas. Tetapi manik merahnya memperhatikan lekuk tubuh menggoda dua gadis dihadapannya dengan kentara. Pakaian yang sexy menampakkan paha dan dada.

'Pelacur dari Yoshiwarakah?' tanya Sougo dalam hati.

"I-ini ... suratku untuk Okita-sama."

Sougo menerima kasar surat yang diberikan gadis itu, memperhatikannya tanpa minat.

"Lalu ... apakah Okita-sama ada waktu untuk be ...,"

"Hee ... kalau kalian mau mengajakku bertempur di motel. Maaf, aku tidak berminat." Sougo mengendus amplop surat itu, lalu ia meludah jijik. "Astaga ... ini seperti bau keringatnya Kondo-san," hinanya, padahal amplop surat itu memiliki bau asam dan manis khas jeruk.

Kedua gadis dihadapannya membelalakkan matanya kaget mendengar ucapan Sougo. "K-kami tidak bermaksud begitu."

"Are ... berarti aku salah,? Aku kira kalian berdua pelacur yang berusaha menggodaku. Habisnya penampilan kalian tidak senonoh sekali." Sougo memasang wajah innocent, surat itu sudah ia remas menjadi gumpalan bola kertas. Ia melempar ke atas surat itu dan mengangkapnya berkali-kali.

Lie (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang