16. Di malam Festival itu

4.3K 277 25
                                    

Budayakan vote sebelum membaca... Happy reading😊

>>>>>>>

Sougo memperhatikan Hijikata yang tengah memberikan perintah kepada beberapa anggota Shinsengumi yang mendapat tugas patroli untuk malam festival ini. Termasuk Hijikata sendiri, ia juga di tugaskan.

"Di mana Kondo-san?" tanya Sougo.

"Melakukan kegiatan rutinnya. Menguntit Otae," jawab Hijikata sekenanya. Ia menyelipkan sebatang rokok ke bibirnya, menyalakan filter. Sougo mengernyit melihatnya, ia mendorong bahu Hijikata agar menjauh darinya.

"Teme ... jangan dekat-dekat denganku saat kau merokok," kesal Sougo.

Hijikata mendecih, dengan sengaja ia menghembuskan asap rokok ke arah Sougo.

"Brengsek kau beruntung karena aku tidak membawa pedangku." Sougo menjaga jarak dari Hijikata.

"Hee ... aku baru sadar kalau malam ini kau sangat memperhatikan penampilan. Pantas saja kau tidak mau bau rokok. Ah ku dengar dari Kondo-san, kau akan berkencan dengan gadis Yorozuya itu."

"Kau seharusnya tidak usah ikut campur urusan pribadi bawahanmu, apalagi kau sedang di tugaskan."

"Ya-ya, aku mau bertugas dulu."

"Pergilah dan jangan kembali lagi. Kuharap kau mati di malam festival ini."

Hijikata mengabaikan ucapan Sougo. Melihat wakil komandannya sudah pergi, Sougo menghela napas lega. Ia membuka sedikit lengan yukatanya, melihat arlojinya yang melingkar manis di pergelangan tangan. Pukul 20.00 malam, ia sudah tiba di tempat festival 15 menit yang lalu, mungkin terlalu cepat, karena ia dan Kagura berjanji akan bertemu di depan kuil yang berlokasi dekat dengan festival pukul 20.00.

'Ugh ... kenapa aku bisa gugup? Sial, aku juga sudah sangat penasaran dengan penampilan china,' batin Sougo. Ia menarik-narik kerah yukatanya dengan tidak nyaman. Untuk mengusir rasa gugupnya, manik merah kecokelatannya lalu memperhatikan orang-orang yang datang ke festival. Tapi ia tetap merasa tidak tenang.

Ia ingat kemarin siang, saat ia masih berpatroli bersama Kondo ia memerintahkan salah satu bawahannya dari divisi satu untuk ke butik, membelikan sebuah yukata. Sang bawahan yang bernama Takeshi itu menuruti perintahnya memilihkan yukata terbaik dan tentu akan cocok bila dikenakan Kagura. Takeshi memiliki kakak perempuan yang bekerja sebagai perancang busana, membuat Sougo untuk tidak ragu lagi meminta tolong kepada bawahannya itu.

Sayangnya Sougo belum sempat melihat bentuk yukata untuk Kagura. Ia disibukkan dengan tugas patrolinya, sehinggga ia memerintahkan Takeshi untuk langsung mengirimkan yukata itu ke Yorozuya.

Saat Sougo sedang membayangkan penampilan Kagura, sekelompok gadis yang berjumlah 3 orang menghampirinya.

"Okita-sama sendirian?"

"Ah ... anda sangat menggemaskan. Kami mengagumimu."

"Nee Okita-sama, bagaimana kalau kita berkencan bersama?"

Sougo mendecak pelan, tidak bisakah gadis-gadis sialan ini berhenti menggodanya? Ia mengharapakan kedatangan china musume -nya, bukan gadis-gadis jalang ini.

"Maaf aku menunggu seseorang," jawab Sougo pelan tanpa memandangi mereka.

"Ah pasti hanya para anggota Shinsengumi lainnya bukan?"

"Seharusnya Okita-sama lebih memilih pergi bersama gadis-gadis cantik seperti kami."

'Sialan china kenapa kau lama sekali?'

Lie (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang