25. Retak

3.4K 205 15
                                    

Budayakan vote sebelum membaca. Happy reading😊

>>>>>>>

"Nobutattsu?"ucap Kagura.

"Izinkan aku duduk disebelahmu."

Kagura mengangguk, tanpa berkata-kata ia menggeser pantatnya, lalu gadis cantik berambut biru gelap itu mengambil tempat di sebelahnya. Nobume menghela nafas, memijat-mijat kedua betisnya yang terasa pegal.

"Kau...bukankah kau pergi bertugas di luar edo?" tanya Kagura, berusaha membuka pembicaraan.

"Tugasnya sudah selesai. Membosankan dan melelahkan sekali. Aku dan Isaburo sampai di edo tadi malam," jawab Nobume. Ia masih sibuk memijat betisnya.

"Sebenarnya pagi ini aku mau mengunjungi toko donat terbaru di sekitar sini. Tapi...tokonya tutup."

Kagura tersenyum lucu melihat Nobume yang menggembungkan pipinya dengan kesal. Jarang sekali gadis ini menunjukkan ekspresi di wajah datarnya. Donat termasuk hal yang bisa memancing emosi Nobume, pencinta donat itulah julukan Nobume.

"Bagaimana kalau lain kali kita datang berkunjung ke toko itu aru~? Bersama Soyo-chan juga."

"Wah...itu ide bagus."

Kagura agak terkejut saat Nobume secara tiba-tiba menggenggam kedua tangannya. Manik merah gadis itu kini menatapnya, tampak berbinar senang seperti anak kecil yang di beri tawaran setumpuk mainan.

"Sebenarnya aku belum menemui hime-sama. Sekarangpun kebetulan sekali kita bertemu, meskipun aku tadi sempat tidak mengenalimu karena penampilanmu yang berbeda." Nobume menyentuh dagunya sendiri, manik merahnya menatap Kagura terkesan meneliti.

Kagura sendiri menundukkan wajahnya, mengamati kimono Mitsuba yang masih di pakainya.

"Hehe..iya, ini memang bukan bajuku aru~. Aku meminjamnya karena bajuku kotor," ucap Kagura beralasan.

Bibir Nobume membulat, gadis itu mengangguk-angguk mengerti.

"Ohya Nobutatsu, ayo ceritakan pengalaman bertugasmu aru~," pinta Kagura, berusaha membuka obrolan.

Berbeda terhadap Soyo, Kagura suka bersikap seenaknya dengan keakraban yang sangat kentara bersama Soyo, padahal Soyo seorang tuan putri. Tetapi kalau bersama Nobume, Kagura merasa sedikit canggung, meskipun ia, Soyo dan Nobume di juluki trio sadis. Kagura bahkan bisa dekat dengan Nobume berkat Soyo.

"Disana banyak jenis donat yang enak."

Kagura menepuk keningnya mendengar ucapan Nobume. Gadis berambut biru ini fikirannya hanya tertuju kepada donat.

"Omong-omong kenapa kau di sini Kagura?"

Kagura tersentak karena Nobume balik menanyainya. Sebenarnya Nobume sedang malas bercerita, mood-nya agak memburuk karena toko donat yang dikunjunginya tutup.

"Eh...aku menemani seseorang yang sedang melayat," jawab Kagura pelan.

Entah kenapa lidahnya terasa kelu untuk menyebut nama Sougo. Kagura meremas tepi pakaiannya. Are...kenapa hatinya terasa nyeri saat mengingat Sougo kali ini? Berbeda seperti sebelumnya, ia selalu merasa berdebar tiap mengingat pemuda sadis itu. Apa sekarang terasa berbeda karena kali ini ada Nobume? Gadis berambut biru gelap ini, alias kekasih Okita Sougo sudah kembali ke edo. Kagura mengatupkan rahangnya. Itu berarti dirinya sudah tidak di butuhkan lagi bukan?

"Hmm kau menemani siapa?"

Kagura mengangkat wajahnya, kembali bertemu pandang dengan manik merah di hadapannya. Ah...bahkan mereka memiliki iris mata yang berwarna sama. Bukankah mereka cocok? Kagura mengeluh saat memikirkan hal itu.

Lie (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang