26. Sebuah Penjelasan

3.6K 232 28
                                    

Budayakan vote sebelum membaca. Happy reading😊

>>>>>

Nobume menatap sedih kelayar ponselnya. Ah...Kagura menolak telephone darinya. Apa gadis yang sudah dianggapnya seperti sahabatnya itu sekarang ini membencinya?

Gadis itu mendecak kesal, ini semua karena polisi brengsek itu. Seenaknya saja membawanya masuk kedalam masalah menjijikkan.

Ya menjijikkan. Seumur hidupnya Nobume tak pernah berfikir untuk menyukai Sougo. Apa itu suka? Ia tak tahu arti kata itu, masa lalunya yang kelam membuatnya tidak mengerti akan hal semacam cinta, suka dsb. Satu yang ia ketahui, perasaan suka bisa membuat suatu pasangan menikah, tinggal bersama dan memiliki anak. Membayangkan ia tinggal seatap bersama Sougo membuat ia refleks mengeluarkan suara seperti akan muntah. Menjijikkan. Dan lagi ia mana mungkin mengambil Sougo dalam kehidupan Kagura. Satu hal lagi yang Nobume ketahui, Kagura selalu merasa bahagia tiap bersama Sougo. Nobume tahu kalau Soyo hime juga sadar akan perasaan khusus Kagura terhadap Sougo. Itulah kenapa tiap mereka bertiga berkumpul, Soyo selalu mencari celah untuk menggoda Kagura dan Sougo.

Berkumpul bertiga ya?
Nobume menghela nafas. Ia merindukan hal itu ketika ia pergi dari edo. Nobume harap masalah menyebalkan yang merugikannya ini cepat berakhir. Ia tidak mau tahu, Sougo harus meluruskan kesalahpahaman ini. Kalau tidak, ia bersumpah akan mencingcang Sougo. Oh...sebelum itu, ia akan mempermalukan kapten divisi satu itu sehingga jabatannya di cabut. Mempermalukan seseorang sebelum kematiannya, bukankah itu menyenangkan? Nobume tersenyum licik.

Ah...seharusnya ia tadi sudah bisa membunuh Sougo. Ia mengingat pertempuran mereka tadi setelah mendengar semua masalah yang muncul dari mulut pemuda itu. Kesal, marah...tentu saja, saat itu Nobume ingin sekali menikam Sougo sepuasnya untuk melampiaskan emosinya. Karena kondisi Sougo yang tengah kacau, ia tadi bisa dengan mudahnya melumpuhkan Sougo, tapi dengan liciknya pemuda itu mengelabuinya, melemparkan sebuah donat yang entah di dapat dari mana, membuat perhatiannya teralihkan dan polisi brengsek itu berhasil kabur darinya.

'Yah...setidaknya donat ini enak sekali.' Nobume memakan perlahan donat bertoping kacang cokelat yang di lempar Sougo tadi. Sama sekali tidak menaruh curiga kalau-kalau di donat itu terdapat racun, mengingat Shinsengumi dan Mimawarigumi sering bersaing.

"Nobume, kau ada masalah?"

Nobume menoleh, ia melihat Tokugawa Soyo sang hime perlahan mengambil tempat duduk di sebelahnya. Ya, saat itu ia berada di istana. Soyo segera meminta Nobume datang keistana saat Soyo tahu sahabatnya itu sudah pulang ke edo.

"Ah...um tidak hime. Aku hanya kelelahan saja," dusta Nobume. Ia bingung, apa sebaiknya ia menceritakan hal ini atau tidak kepada Soyo? Di bandingkan dengannya, Kagura lebih akrab dengan Soyo, Nobume ingin Soyo membantunya.

'Tapi...rasanya tidak sopan,' batin Nobume. Image Soyo yang seorang putri negara ini tentu masih terpatri dalam benak Nobume, meskipun Soyo selalu memintanya untuk tidak usah bersikap formal.

Bibir mungil Soyo membulat, dan gadis berambut hitam legam itu mengangguk paham mendengar jawaban Nobume.

"Kalau kau mau, aku bisa meminta tolong kepada salah satu dayang untuk memijatmu," tawar Soyo. Membuka kotak donat yang diantarkan oleh salah satu pelayan. Manik mata Nobume melebar melihat banyak donat dengan berbagi toping di dalam kotak.

"Tidak perlu Soyo -hime aku baik-baik saja."

Soyo tersenyum lucu melihat Nobume yang memakan donat dengan lahap. "Sudah ku bilang bukan? Berhenti memanggilku hime, Nobume."

Nobume hanya mengangguk sebagai jawaban. Soyo menghela nafas, ia membuka ponselnya.

"Aneh sekali Kagura-chan tidak mengangkat telephone -ku, padahal aku ingin ia keistana. Ia pasti senang saat tahu kalau kau sudah pulang ke edo."

Lie (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang