Sudah dua hari Dimas dan Vivi jarang bercakap dengan Figo, bukannya tak ingin bersahabat lagi akan tetapi Lusiana sudah memberitahu terlebih dahulu agar tidak mengganggu Figo yang sedang kacau.
"Go, udahlah... Gak baik kan lo ngambek terus! Baikan lah sama mereka, gak mungkin lo marah gak berujung!", kata Lusiana.
"Udah deh, gak usah ngatur gue! Kalau emang gak mau berteman ya udah... Gue lagi pusing Lus kalau ada masalah kayak gini... Bawaannya berkata kasar mulu!", kata Figo dengan nada suara yang rada tinggi.
"Ya udah deh, Go... Terserah lo!", ucap Lusiana dengan raut wajah kecewa.Karena tak ingin persahabatan mereka pecah terlalu lama, Lusiana pun mengambil langka nyata untuk memperbaiki keadaan yang mulai semakin menjadi dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Putri mengingat ia orang terdekat Figo.
"Put, lo kan orang paling deket ama Figo... Pasti lo taukan apa langkah yang harus kita ambil supaya Figo goodmood lagi!", tanya Lusiana ke Putri.
"Hehehehe, aku jadi malu! Tapi yah kalau Figo lagi ada masalah kayak gini mending dikasih waktu aja dulu deh supaya dia ungkapin keresahannya dengan dirinya sendiri.", jawab Putri.
"Lah, kok gitu... Bukannya kita harus ambil tindakan supaya dia gak semakin terpuruk?", ucap Lusiana dengan raut wajah bingung.
"Itulah Figo, Lus. Dia itu the only one, dia itu unik, dia itu beda! Jadi jangan heran kalau dia sering punya pikiran 360' berbeda dengan kita-kita ini!", kata Putri sambil tertawa kecil.
"Kok aku semakin bangga yah punya sahabat kayak dia, dia emang beda tapi dalam artian yang beda juga...", kata Lusiana sambil cengar cengir.Melihat Lusiana dan Putri yang berbincang dengan semangatnya dari jauh, Vivi menghampiri mereka dengan raut wajah yang sedih.
"Lus, Put! Tolongin aku dong... Aku gak bisa dijauhin Figo, aku gak lengkap rasanya kesekolah tanpa canda tawanya!!!", kata Vivi yang bersedih.
"Jangan sedih Vi, gak usah sedih... Lus, tapi ada satu cara supaya lo mau Figo baikan lagi tanpa harus cara yang luar biasa, karena dia itu sederhana.", ucap Putri dengan Semangatnya.
"Apaan?", tanya Lusiana.Vivi yang baru saja datang merasa bingung dengan Putri dan Lusiana yang berbincang tentang sebuah rencana.
"Kalian bahas apaan sih? Aku semakin sedih karena gak bisa nyambung!!!", ucap Vivi dengan nada manja sedih.
"Hahahaha, Vivi... Vivi... Kita tuh bahas soal gimana supaya Figo maafin kalian, supaya kita bisa barengan lagi! Emang apaan, Put?", tanya Lusiana.
"Emang caranya gimana, Put?", sambung Vivi.Dengan nada bicara yang kecil, Putri berembuk bersama Vivi dan Lusiana membahas rencana agar Figo bisa memaafkan Vivi dan Dimas.
"Kan besok hari ultahnya Figo, gimana kalau kita beliin dia kue terus kita jemput Figo dirumahnya , gimana?", kata Putri.
"Astaga!!! Ide bagus tuh, Put. Keren banget ide lo!", sanjung Vivi.
"Tapi, kan harga kue mahal kali, Put. Cara nagih ke sekelas gimana? Figo kan sekelas kita!", tanya Lusiana.
"Aduh, lo tu yahh!! Miskin ide banget... Kita pancing aja Figo ke kantin, pasti dia mau!", jawab Putri.
"Hahahaha, kok ngakak! Oke deh, ide bagus lagi tuh... Ayo kita tanya yang lain.", ajak Lusiana.Vivi, Lusiana, dan Putri dalam sekejap menjadi layaknya ninja untuk menyebar berita pemberian kejutan untuk pesta ulang tahun Figo. Setelahnya semua sudah diberitahu, akhirnya dana yang terkumpul cukup untuk membeli sebuah kue ulang tahun walaupun tak semegah kue para miliader.
"Cieee, yang ingat hari ultah Figo, kok manis yahh...", goda Dimas ke Putri.
"Gue tau kok, Dimas. Gue tau sikap asli lo, gue tau!", kata Putri.
"Ciee, Putri. Cocoknya jadi paranormal, tau semua!", sangga Ayu sambil sandar manja ke Dimas.
"Udah-udah... Wil, temenin aku yah pergi beli kue.", ajak Putri.
"Ayo, kuenya rasa keju yah... Kan Figo suka banget ama keju, kayak tikus gitu... Hehehehe...", kata Wilya.Dari kejauhan Rizal menghampiri Putri dkk yang sedang berbincang.
"Eh, bahas apaan sih?", tanya Rizal.
"Ininih, si lambat penangkap berita!", jawab Wilya.
"Hehehehe, biasa... Remas sekolah, sibuk mulu kan!", balas Rizal.
"Gak, ini kita lagi bahas soal pesta kejutan untuk Figo... Biar dia seneng bos!", kata Dimas.
"Eh, Figo datang... Diem! Diem!", seru Lusiana.Melihat Figo datang merekapun bubar dengan wajah yang setengah kaget.
"Lagi pada bahas apa tuhhh?", singgung Figo.
"Eh, Figo! Dari mana? Kok baru dateng?", tanya Putri.
"Kok aneh banget pertanyaanmu, Put. So pasti dari kantin lah!", jawab Figo.
"Oh, iya! Hehehe... Ada aqua?", tanya Putri dengan nada jenaka.
"Kok lucu sih, Put...", Jawab dengan nada singgung.Tring...Tring...Tring...
Menandakan waktu pulang telah tiba. Figo yang sedang pemulihan mood langsung pulang tanpa berbincang seperti biasa sebelum meninggalkan sekolah. Putri dan Wilya pun juga pergi untuk membeli kue, sedang yang lain mempersiapkan kejutan yang lain.
"Jadi nanti Vivi ama Dimas kalian yang pegang kue, Rizal lo jemput Figo, ok?", perintah Lusiana.
"Ok deh, moga aja kita bisa sahabatan lagi kayak dulu!", kata Vivi.
"Amin", sambung Dimas.Ayu yang sudah selesai mempersiapkan dekorasi di ruangan keluar menuju Lusiana untuk ikut berbincang juga.
"Udah selesai didalam, kondisi disini gimana?", tanya Ayu.
"Udah siap semua, moga aja gak ada kendala nantinya.", jawab Lusiana.Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, akhirnya Putri dan Wilya datang membawa kue.
"Ininih kuenya, asoyy kan??", Kata Wilya.
"Hehehehe, keren bosku... Mantap deh!", kata Ayu.
"Kue udah ada, Zal jemput Figo, gihhh...", perintah Lusiana.
"Ok, dehh... Berangkat...!", kata Rizal.Rizal pun berangkat menuju rumah Figo. Sesampainya disana Rizal pun melancarkan aktingnya.
"Go, cepat Go!!! Dimas! Aduh... Ayo cepetan!", seru Rizal.
"Apa! Dimas kenapa? Santai dong!!! Gue kaget nih!!", ucap Figo dengan nada bingung campur kaget.
"Dimas, Go! Sekarang lagi di Puskesmas!", kata Rizal.
"Lo jangan halu deh! Gak lucu sumpah! Astaga... Ayo cepat ke sana!", gabut Figo.
"Ayo cepet naik!", ajak Rizal.
"Cepat! Ngebut!!", seru Figo.Melihat Figo yang tak karuan menyulut senyum tersendiri bagi Rizal yang sedang akting.
Keanehan pun terlihat, Figo merasa kebingungan karena jalur yang diambil Rizal tidak menuju Puskesmas malahan menuju rumah Lusiana."Eh, Zal! Lo halu yah?", tanya Figo.
"Mmmm", jawab Rizal.
"Woee, apaan sih!! Lo mau ke mana?", tanya Figo sambil bentak.Rizal pun sampai di rumah Lusiana, Figo yang terkejut karena tak menyangka bahwasanya Vivi dan Dimas yang sedang cekcok dengannya memberikan kejutan untuknya.
"Hbd, Go. Jangan banyak ngambek, gak baik!", kata Dimas sambil peluk Figo.
"Iya, Go. Aku tuh hambar banget tanpa tawa dari kamu.", sambung Vivi.
"Cie... Cie... Yang udah baikan, selamat yah... Hbd juga ya, Go!", kata Putri.
"Pokoknya kita pesta hari ini, yeay!!!", teriak Ayu.
"Sorry yah, Go. Tadi gue kagetin lo!", kata Rizal.
"Astaga, sumpah! Inginku teriak!!! Kalian semua tuhh, I LOVE U GUYS!", teriak Figo.Siang berubah menjadi sore, betapa bahagianya Figo bisa menjadi positif untuk kesekian kalinya. Ia tak pernah menyangka bahwasanya rencana Tuhan se-Sempurna itu.
Quotes:
"Tergantung dari kita, ingin meng-abadikan kata MUSUH atau SAHABAT."

KAMU SEDANG MEMBACA
saudara tak sedarah
أدب المراهقينSebuah kisah yang dibumbui dengan imajinasi epic, yang bercerita tentang seorang individu yang sulit menjadi dirinya sendiri. individu ini menjalani takdir yang luar biasa dengan menemui seseorang dalam naskah kehidupannya yang mampu membuat dirinya...