"Sebuah kenyataan ini sangat pahit rasanya... Kau bukan saudarahku yang sedarah, kau kuat tapi terlalu bodoh membuang jati dirimu...
Aku tahu kau adalah sosok yang lebih dariku!
Kecewa! Benar-benar kecewa menelan fakta dirimu seperti sekarang ini.
Ku akui memang caraku sangat sadis terhadapmu, bahkan kau tak pernah mampu menatap mataku ketika kita berbincang...
Adikku, ini adalah kakakmu yang berbicara...
Terima kasih karena memberikan tempat khusus di hatimu.
Banggaku tak akan pernah tergambarakan...
Kau tak perlu tahu, karena kau pasti merasakannya sekalipun kau berpura-pura membenciku... Membenci kita semua.", suara hati Andi Riztan.Esok, esok itu adalah hari yang bersejarah bagi Andi Riztan... Bukan karena alasan yang luar biasa mengikut dibelakang, hanya alasan sederhana yang komplit. Esok adalah hari ulang tahunnya.
LINE 🎵🎶
Seketika Andi Riztan terbangun dari tidurnya yang lelap di samping Figo yang masih tak sadarkan diri mendengar suara hpnya.
Ia mengecek hpnya...
Andina:
"Selamat ulang tahun untuk mu yang luar biasa!"Ia tersenyum mendapat pesan dari sahabat jauhnya...
Andi Riztan:
"Hai, lama tidak ada kabar... Ngomong-ngomong terima kasih, tapi ulang tahunku kan besok... Kamu mau jadi yang pertama yah?? Dasar kamu itu..."Andina:
"Jangan baper deh... Kamu kan orang yang terbaik untukku... Aku hanya ingin melihatmu tersenyum diharimu yang berat ini...Andi Riztan:
"Kau memang paling mengerti, bagaimana kau tahu jika hariku sangat berat?Andina:
"Bukannya semua orang memiliki hari yang berat?"Andi Riztan:
"Baiklah, kau menanga... Bagaimana kabarmu disana?"Andina:
"Intinya, semoga adikmu itu lekas sembuh!Seketika Andi Riztan merasa bingung dan aneh... Karena Andina tahu jika sekarang ia berada di RS bersama seseorang yang ia jaga, Figo.
Andi Riztan:
"Hei!!! Bagaimana kau bisa tahu?"
"Kau ingin main-main!?"
"Ku mohon beritahu aku sekarang kau dimana?"Sayangnya Andina tak membaca dan membalas pesan dari Andi Riztan.
Sungguh licik namun cerdik.
Andi Riztan masih merasa kebingungan karena ia tak pernah mengabari siapapun tentang harinya saat ini... Makan saja ia lupa, padahal Dokter sudah menyuruhnya.LINE 🎵🎶
Tiba-tiba hp nya berdering lagi, ia menerima pesan dari Andina lagi...
Andina:
"Hei, maafkan aku karena harus mempermainkanmu di penghujung hari ini... Aku ingin menirumu untuk beberapa moment sekarang... Ku mohon jangan marah yah, Cacal!"Mendengar kata Cacal, Andi Riztan senyum-senyum sendiri... Ada masa lalu yang baik untuk dikenang.
Andi Riztan:
"Kamu memang paling pandai, Nanas! Iya, aku tidak akan marah... Ada apa lagi?"Andina:
"Ini pesan terakhir untuk malam ini... Coba periksa tasnya Figo, dia ada sesuatu untukmu... Karena tinggal beberapa menit lagi jam akan menunjukkan angka 00.00, tepat kau akan bertambah usia."Andi Riztan kembali bingung lagi karena kelakuan Andina yang mencurigakan dan mengetaui tentang Figo.
Andi Riztan:
"Sebenarnya kamu dimana? Hubunganmu dengan Figo apa?"Andina:
"Cepatlah!"Andi Riztan:
"Baiklah!!! Aku akan melihatnya..."Andi Riztan kemudian berjalan menuju meja yang berada di sudut ruangan untuk mengambil tas Figo.
KAMU SEDANG MEMBACA
saudara tak sedarah
Fiksi RemajaSebuah kisah yang dibumbui dengan imajinasi epic, yang bercerita tentang seorang individu yang sulit menjadi dirinya sendiri. individu ini menjalani takdir yang luar biasa dengan menemui seseorang dalam naskah kehidupannya yang mampu membuat dirinya...