♡☆♡STORY 7☆♡☆

1.5K 41 0
                                    

Kring... kring

     Bunyi alaram yang berada di atas nakas dalam kamar Lia, membuat Lia yang sedang berfantasti dalam dunia mimpinya pun terbangun.

"Ish. Udah jam berapa sih." Gumang Lia sambil melihat jam.

"Oh jam 6:15." Ucap Lia melanjutkan  tidurnya.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"APA 45 MENIT LAGI GUE MASUK SEKOLAH." Teriak Lia langsung mengambil haduk menuju kamar mandi.

     Sekitar 30 menit Lia sudah selesai dengan dandanan nerdnya, lalu turun menuju ruang makan.

"Pagi semua." Ucap Lia lalu mencium pipi dad, mom, dan kedua abangnya.

"Pagi sayang." Ucap Herman dan Monik membalas ciuman di pipi anaknya.

"Pagi princes." Ucap Valdo membalas ciuman di pipi Lia.

"Pagi adek." Ucap Valdi membalas ciuman di pipi Lia.

     Lia yang duduk di antara kedua abangnya, langsung menyantap sarapannya.

"Dad, mom, bang, Lia berangkat deluan yah ke sekolah udah telat nih." Ucap Lia setelah menghabiskan sarapannya, memcium pipi orang tuanya dan abangnya lalu pergi keluar rumah.

~♡☆♡~

     Lia sudah 1 minggu bersekolah di HIS dan ia di jadikan bahan bullyan oleh Bella cs.

     Lia juga sudah mendapat banyak bukti dari kasus korupsi dan penggelapan dana sekolah yang dilakukan oleh Andreas John.

Kring... kring...

     Benyi bel pertandan jam istirahat para murit mulai menuju kantin, perpustakaan, toilet, taman, dan ada yang cuman berdiam diri di dalam kelas.

"Lia kantin yuk, lapar nih gue." Ajak Nia dengan wajah melemas.

"Yuk gue juga lapar ni." Balas Lia langsung beranjak dari tempat duduknya.

     Kantin begitu ramai karena ada yang bercerita, tertawa, dll.

     Lia dan Nia duduk di meja paling pojok di kantin, bukan karena takut di bully, tapi mereka menghindar ajar tidak terjadi keributan lagi.

     Sedang asiknya bercerita sampai mereka tidak sadar kalo Bella cs sudah berada dekat mereka, hingga mereka tersentak akibat bunyi gebrakan meja.

BRAKK...

"Apa-apa sih." Ucap Nia.

"Kalian tu yang apa-apaan udah cupu, jelek, dekil, miskin masih aja dekat sama si kembar." Ucap Bella berapai-api. (Maksud si kembar disini yaitu abanhnya Lia. Valdo dan Valdi.)

"Kita nggak dekat dengan mereka, mereka aja yang dekat dengan kita." Kesal Nia karena di ejek oleh Bella.

"Itu loh aja yang kecentilan dekat ama mereka." Balas Bella langsung menumpahkan jus jeruk di baju Lia.

     Lia yang kaget akan hal itu langsung reflek menggebrak meja dan berdiri. Dan membuat seisi kantin kaget dengan kelakuan Lia.

Sabar Lia belum saatnya. Batin Lia.

     Lia yang wajahnya merah dan tangannya menggepal karena sedang menahan amarahnya, cuman bisa diam.

"Ngapai loh pake ngebrak meja li kora gue takut apa cupu." Kali ini bukan Bella melainkan Vioni yang langsung menjambak rambut Lia.

"Sa...sa...sakit to..tolong lepasin." Ucap Lia menahan rasa sakit di kelapanya yang sudah mulai terasa pusing.

"Sakit yah nih. Nih." Ucap Vioni makin mengeraskan jambakannya.

     Lia yang sudah tidak tahan lagi matanya perlahan mulai berkaca dan pandangannya mulai kabur, akhirnya Lia pingsan.

     Seisi kantin yang kanget akan Lia pingsan pun cuman bisa dian karena tidak ada yang berani melawan Bella cs.

"LIA..." teriak Nia saat melihat sahabatnya pingsan.

"Lia bangun." Ucap Nia sambil menepuk-nepuk pipi Lia namun nihil Lia tidak sadarkan diri.

"WOI... TOLONG BANTUIN GUE... LO SEMUA CUMAN BISA LIAT AJA? NGGAK ADA NIAT BANTU KEK." Ucal Nia kesal karena tidak ada seorang pun yang membantu dia.

     Sedang panik dengan keadaan Lia dan Bella cs cuman tersenyum puas. Tiba-tiba ada yang menggendong Lia.

     Seisi kantin yang kaget dengan termasuk Nia dan Bella cs karena Valdi menggendong Lia dan membawanya ke uks.

     Hal itu yang membuat Bella makin kesal dengan Lia.

Tunggu balsan gue cupu. Batin Bella sambil menggepal kedua tangannya.

     Sekitar 1 jam Lia pung sadar dari pingsannya dan ia kaget karna sudah berada di uks.

"Ehgg...eh." ucap Lia sambil membuka mata.

"Dimana nih?" Ucap Lia kaget dan bungung.

"Uks" balas seorang membuat Lia reflek menoleh kesumber suara.

"Eh. Bang Valdi siapa yang bawa gue kesini bang?" Tanya Lia dengan wajah polos tanpa dosa kepada Valdi.

"Guelah masa pak Kardim sih! Lo nggak liat cuman gue disini memanin lo?" Ucap Valdi kesal.

"Yeh. Mana gue tau kalo lo yang bawa gue ke uks! Kan gue pingsan." Balas kesal pada abangnya.

"Udaj nggak usah banyak ngomong.! Kepala lo masih sakit nggak?" Tanya Valdi dengan wajah khawatir.

"Udah mendingan kok bang" Balas Lia.

"Ok. Lo istirahat aja entar lagi bel pulang." Ucap Valdi sambil mengelus kepala Lia.

"Iya bang." Balas Lia sambil tersenyum manis yang hanya di tunjukan kepada keluarga dan sahabatnya saja.

~♡☆♡~

*~*Next part*~*

Jangan lupa vote dan coment
Juga follow instagram aku @seniwatylaulang

Mungkin bakal lama post next partnya, soalnya lagi ulangan jadi mau fokus ulangan dulu. Di tungguh yah. Next partnya😊😘

DAHLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang