Setelah kejadian kemarin antara Bella cs. Dan Lia yang berakhir dengan mereka membersihkan perpustakaan sekolah.
Hari ini Lia ke sekolah seperti biasa masih dengan ejekan siswi-siswi di koridor sekolah mengiringi langkahnya menuju kelasnya.
"Li. Tumben muka lo lesu amat dah.?" Tanya Nia saat Lia baru sampai di tempat duduknya.
"Gue lupa bawa buku tugas bindo kita karena buru-buru." Ucap Lia pelan namun masih bisa di dengar oleh Nia.
"APA!!! LO KOK BISA LUPA SIH." Ucap Nia eh lebih tepat teriak Nia saat mendengar guman Lia.
"Yah. Kan gue nggak sengaja lupa di meja. Gue buru-buru takut telat." Ucap Lia membela diri.
"Tapi Lia hari ini ada pelajaran bindo dan kita presentasi, kenapa bisa lo lupa buku tugasnya sih Lia." Ucap Nia gemas pada yang bisa-biasanya lupa membawa buku tugas mereka.
"Yah. Gue ta..." ucap Lia
"APA!!! LO LUPA BAWA BUKU TUGASNYA.?" Teriak dua orang berbarengan di samping Lia dan Nia yang membuat Lia dan Nia kaget dan langsung melihat mereka.
"Aduh lo gimana sih kok bisa lo lupa bawa buku tugasnya kan hari ini kita presentasi gimana sih lo." Ucap Alex marah pada Lia.
"Sekarang gimana kita mau presentasi pake apa hah." Lanjutnya.
"Maaf." Ucap Lia menunduk.
"Cuman kata itu yang bisa lo keluarin terus gimana nasib nilai kita." Ucap Nathan.
"Eh. Untung lo ada disini Lia jadi gue nggak perlu cari lo lagi." Ucap seseorang yang ada di belakang Alex, Nathan dan Reyhan.
"Eh. Kalian ngapain disini.?" Kaget Alex.
"Oh. Kita mau kasih bukunya Lia." Ucap Valdo memegang buku Lia.
"Kok. Bisa?" Tanya Nathan penuh selidik.
"Oh. Itu jadi gini, tadi kita disuruh sama ibunya Lia supaya bukunya dikasih ke Lianya soalnya dia lupa dimeja gitu." Jelas Vandi yang berdiri di samping Valdo.
"Oh. Gitu." Ucap Alex dan Nathan bersamaan dengan wajah polos sambil kepala dinggukan.
"Nih. Bukunya lain kali jangan lupa yah." Ucap Vando sambil menyerahkan buku ke Lia.
"Makasih yah bang, udah ngerepotin." Ucap Lia.
"Iya sama-sama kita nggak merasa direpotin kok. Yah, nggak Do." Ucap Valdi sambil senyum pada Lia dan merangkul Valdo.
"Iya." Ucap Valdo menyetujui ucapan Vandi.
"Gila lo liat nggak Valdo ama Valdi yang nggak perna mau di repotin bilang nggak papa gila.... gila..." ucap Alex takjup pada Nathan yang melihat Valdo dan Valdi.
"Kalo sama Lia mah pengecualian." Jawab Vandi santai.
"Wahh jangan sampai lo ada apa-apanya nih sama sih Lia." Ucap Nathan dengan tatapan penuh curiga pada Vandi dan Vandi menjawab dengan mengangkat bahunya.
Setelah percakapan itu Valdo dan Valdi pun kembali ke kelas karena bel pelajaran pertama telah berbunyi.
"Pagi anak-anak." Ucap bu Marta
"Pagi bu." Jawab mereka serempak
"Baik hari ini kita akan mulai presentasi tugas kelompok kalian." Ucap bu Marta
"Kita mulai dari kelompok 1, silahkan maju." Lanjut bu Marta.
Kringg...
"Baik anak-anak palajaran kita hai ini sampai disini." Ucap bu Marta lalu bergegas keluar dari kelas.
"Eh. Lain kali tugas kelompok kalian berdua sama kita aja yah." Ucal Alex.
"Iya kalian bareng kita aja." Setuju Nathan.
"Nggak ah. nanti kalian yang bagian presentasi doang kayak tadi nanti kita yang kerjain tugasnya. Nggak ah. gue nggak mau." Tolak Nia.
"Lo mah. Gitu ama teman sendiri." Ucap Alex cemberut yang dibuat-buat.
"Emang gue mau temenan ama kalian?" Tanya Nia polos.
"Lo nggak mau temenan ama kita. WAH.. lo tau nggak banyak banget yang mau temenan ama kita harusnya lo tuh bersyukur bisa temenan ama kita." Ucap Alex kesal.
"Oh. Gitu yah." Ucap Nia polos.
"Lo lama-lama ngeselin juga yah." Ucap Alex kesal.
"Pagi semua." Ucap Bu Elis, dan mengehentikan percakapan antara Alex dan Nia.
"Pagi bu." Ucap mereka.
"Kita lanjut materi kita." Ucap bu Elis.
.
.
."Baik semua sudah mengerti?" Ucap bu Elis
"Sudah bu." Ucap mereka.
"Karena semua sudah mengerti maka kita akan kuis, 2 nomor saja karena sedikit lagi sudah bel." Ucap bu Elis.
"Yah bu nggak bisa tunda dulu gitu" Ucap Adit melemas.
"Iya bu minggu depan aja gimana?" Tawar Jenny
"Iya Bu Tunda aja"
"Benar bu"
"Tunda aja bu"Ucap mereka sambil bersaut-sautan membuat kelas menjadi gaduh karena ulah mereka yang mau kuisnya ditunda minggu depan.
"Tenang semua." Ucap bu Elis tegas yang membuat kelas langsung sunyi.
"Tidak ada tunda-tunda dan ibu tidak terima protes dari kalian atau ibu tambahkan soalnya." Ucap bu Elis tegas pada mereka yang mau protes.
"Silahkan kerjakan soal yang ada dipapan." Ucap bu Elis.
Mereka pun mengerjakan soal mereka dengan malas bahkan ada yang dari mereka yang cuman menyontek dari teman yang lain.
"Li gue nggak ngerti yang nomor dua nih gimana caranya?" Ucap Nia yang meliahat kerjaan Lia telah selesai.
"Oh. Itu nanti lo hitung yang ini trus ini sama yang ini trus kali dengan ini hasilnya bagi sana yang ini." Jelas Lia pada Nia.
"Pantas aja gue nggak ngerti orang ribet banget kayak gitu." Ucap Nia cemberut.
"Tapi udah mengertikan.?" Tanya Lia dan mendapat respon angguk dari Nia.
"Baik anak-anak kumpulkan hasil kerja kalian." Ucap bu Elis, dan mereka pun maju mengumpulkan pekerjaan mereka.
"Semua sudah di kumpulka.?" Tanya bu Elis.
"Sudah bu." Jawab mereka
"Baik kalo begitu selamat siang." Ucap bu Elis.
"Siang bu." Ucap mereka lalu bu Elis keluar dari kelas.
Kringg...
Tak lama bu Elis keluar bel istirahat pun berbunyi, dan mereka mulai berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisih perut.
~♡☆♡~
*~*Next part*~*
Jangan lupa vote dan komen yah.😉😍😘
IG:@seniwatylaulangPenulis: Eny Laulang
KAMU SEDANG MEMBACA
DAHLIA
Teen FictionDAHLIA GRACE ANDERSON Gadis yang terlahir dengan paras yang cantik dan dari keluarga terkaya 2 di dunia. Ia juga memiliki kepintaran di atas rata-rata, ia juga membangun perusahaan terbesar 1 di dunia dengan nama Lia's Crop dan juga ketua geng...