Hari ini hari yang paling tak di sukai banyak siswa dan salah satunya adalah Lia karena hari ini adalah hari senin dan pasti ada namanya upacara dan pidato dari kepala sekolah di tambah lagi dengan panasnya sinar matahari dan pelajaran yang sangat luar biasa membosankan.
"Pagi Nia." Sapa Lia pada Nia yang sedang berdiri di pinggir lapangan.
"Pagi juga Lia." Balas Nia dengan senyum khasnya.
"Li.?" Panggi Nia.
"Hm." Gumang Lia
"Bang Valdo udah datang belom.?" Tanya Nia sambil senyum imut yang dibuatnya.
"Ih. Ngapain sih lo pake senyum kayak gitu geli tauk." Ucap Lia geli.
"Ih jawab dulu pertanyaan gue Lia." Ucap Nia kesal.
"Udah noh lagi sama teman-temannya." Ucap Lia dengan menunjuk menggunakan dagunya ke arah belakang Nia.
"Hehehe." Nia terkekeh, dan senyum senyun sendiri.
"Dih lo nggak panas kan Ni.? pake senyum nggak jelas lagi." Ucap Lia punuh selidik.
"Ih. Lo mah gitu nggak bisa liat gue senang apa." Ucap Nia cemberut.
"Eh. Li napa lo ke sekolah nggak bareng bang twins.?" Ucap Nia pelan.
"Ck. Gue kan lagi nyamar jadi nerd gimana sih lo." Ucap Lia pelas dengan nada kesal.
"Oh. Iyayah gue lupa kan gue juga sama kayak lo." Ucap Nia merutuki ke lemotannya.
"Selamat pagi anak-anak upacara akan segera di mulai mohon semuanya berkumpul di lapangan upacara." Ucap guru piket.
Para murid pun mulai berkumpul di lapangan upacara dan berbaris menurut kelasnya masing-masing. Upacara pun berjalan dengan baik dan tertib, walaupun ada beberapa murid yang pingsan mungkin sakit atau nggak sarapan pagi.
"Uh. Gila panas banget." Ucap Nia sambil melap keringatnya.
"Nggak pake hitung tuh pak kepsek pidato panjang banget." Ucap Nia kesal.
"Napa nggak dari tadi aja lo protes ini udah selesai masih aja ngomel." Ucap Lia kesal karena dari tadi Nia menguluh dan marah-marah nggak jelas.
"Ih. Lo mah nggak tau apa ini tuh panas banget." Ucap Nia kesal.
"Yah gue tau panas dan gue tambah panas lagi dengar ocehan lo." Ucap Lia
"Udah ah. Kanti yuk beli minum sebelum masuk kelas." Ucap Lia langsung pergi tanpa menunggu Nia.
"Eh. Kok lo malah ninggalin gue sih." Ucap Nia saat Lia pergi tanpa pamit.
"Lia woi tungguin gue." Teriak Nia yang membuat beberapa murid yang masih berada di sekitar lapangan memperhatikannya, namun Nia mengabaikan hal itu dan berlari mengejar Lia yang sudah menjauh.
"Lia lo jalannya cepat banget sih kayak lagi dikerjar orang ajah." Ucap Nia saat sudah berada di samping Lia.
"Lo tuh yah malu-maluin aja nggak liat apa mereka pada merhatiin lo." Ucap Lia kesal pada Nia.
"Yah maap abis lo sih jalan nggak ngajak-ngajak." Ucap Nia cemberut.
Ih. Nggak malu apa teriak-teriak.
Mana tau malu kan meraka nggak ada malu.
Iya nih miskin aja blagu banget.
Dikira ini hutan apa teriak teriak nggak jelas.
"Yeh. Lo pada belom tahu kita siapa." Gumang Nia kesal.
"Udah nggak usah dengerin ucapan mereka nggak penting juga." Ucal Lia.
"Yaudah yuk ke kantin beli minum biar segarin otak gue bentar lagi meledak karena ucapan orang nggak jelas." Ucap Nia langsung menarik tangan Lia menuju kantin.
"Nih. Minuman lo." Ucap Nia memberikan Lemon es pesanan Lia.
"Thanks." Balas Lia.
"Kelas yuk udah mau masuk." Lanjut Lia.
"Em. Lo duluan aja gue ke toilet dulu." Ucap Lia.
"Oh. Em. Gue ikut deh malas ke kelas sendiri." Ucap Nia
"Yaudah." Ucap Lia lalu berjalan menuju Toilet bersama dengan Nia.
.
.
.Kring... kring... kring...
"Baik anak-anak materi kita sampai disini kita lanjut di pertemuan berikutnya." Ucap pak Anton.
"Salamat beristirahat." Lanjut pak Anton.
Setelah pal Anton keluar siswa-siswi pun mulai berhamburan keluar kelas.
"Li ke kantin nggak.?" Tanya Nia
"Nggak ah. Gue mau ke perpus." Ucap Lia
"Ngapain.?" Tanya Nia
"Mau boker." Ucap Lia malas.
"Yah mau baca buku lah. Lo kadang bego juga yah." Ucap Lia kesal.
"Yeh lo ma gitu ama gue." Ucap Nia cemberut.
"Udah ah malas gue ngomong ama lo." Ucap Lia langsung berjalan keluar kelas. Nia yang melihat Lia berjalan keluar kelas pung mengejarnya.
Sepanjang perjalan menuju perpus tidak terlalu ramai di karenakan siswa-siswi pada ke kantin.
"Permisi bu." Ucap Lia dan Nia bersama.
"Iya. Ada perlu apa.?" Tanya Bu Betrix ramah.
"Kita mau baca buku doang kok bu." Ucap Nia
"Oh. Gitu yaudah silahkan." Ucap bu Beteix dengan senyum ramahnya.
Lia dan Nia pun berjalan masik ke perpus menuju rak Novel yang memang di sediaka bagi para siswa dan juga untuk yang mengikuti ekstrakulikuler sastra.
Mereka menghabiskan waktu istirahan mereka cuman di perpus, dan disaat mereka sedang asik membaca bel masuk pun berbunyi.
"Udah masuk tuh balik yuk." Ajak Nia.
"Hm." Balas Lia
"Bu Betrix kita balik ke kelas dulu yah bu." Ucap Lia sopan.
"Iya." Ucap Bu Betrix tidak lupa dengan senyumnya.
"Mari bu." Ucap Lia dan Nia serempak.
Mereka pun berjalan kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya.
~♡☆♡~
*~*Next part*~
Jangan lupa Vote dan komen yah😉
Penulis: EnyLaulang
KAMU SEDANG MEMBACA
DAHLIA
Novela JuvenilDAHLIA GRACE ANDERSON Gadis yang terlahir dengan paras yang cantik dan dari keluarga terkaya 2 di dunia. Ia juga memiliki kepintaran di atas rata-rata, ia juga membangun perusahaan terbesar 1 di dunia dengan nama Lia's Crop dan juga ketua geng...