♡☆♡STORY 6☆♡☆

1.7K 43 6
                                    

     Lia sudah berada di dalam kelas karena jam istirahat telah selesai, pelajaran sekarang adalah pelajaran Kimia .

     Pak Anton telah selesai menerangkan materi di depan dan sedang memberikan tes kepada anak-anak.

     Tak butuh waktu sampai 10 menit Lia telah selesai mengerjakan soal-soal yang di kasih pak Anton, Karena memang otak Lia encer bagikan air.

~♡☆♡~

Kringgg....

     Waktu begitu cepat hingga jam istirahat kedua sudah berbunyi. Semua murit HIS pada berhamburam keluar kelas menuju kantin tapi tidak dengan Lia.

     Ia lebih memilih di dalan kelas mendengar musik di hpnya dan meletakan kepalanya di lipatan tangannya.

     Sedang asik mendengar lagu lagu kesukaannya dari Weslife yang berjudul my love, ia tersentak karena memdengar gebrakan meja.

BRAKK...

     Lia yang kanget setengah mati namun mampu mengontrol raut wajahnya, ia marah dan kesal karena ada yang berani mengusik ketenangannya.

     Lia mengangkat kepalanya ingin melihat siapa yang telah mengganggunya.

     Tiga cewek berdandan seperti tante-tante, baju ketat, rambut warna-warni.

Nih, orang mau ke sekolah apa ke club?. Batin Li saat meliat toga cewek di depannya.

"Heh, cupu." Ucap cewek yang paling depan, mungkin ini ketuanya. Pikir Lia.

     Lia tidak berniat membalas perkataan cewek tersebut, lebih memilih menunduk supaya terkesan Lia takut padalah mah, Nggak.

"Heh, cupu kalo orang ngomong tu di balas dong jangan nunduk.!" Ucap kesal cewek itu dan menarik rambut Lia.

"Aw... sa...sakit." Lai mengiris kesakitan, tapi itu cuman omong kosong doang.

"Sakit. Makanya kalo orang ngajak omong itu di balas." Ucap cewek tadi lalu menoyor kepala Lia.

"Em... emang kamu ngomong sama aku?" Gugup Lia yang dibuat tentunya.

"Iyalah mau sama sapa lagi kan lo cupu." Ucap cewek yang lainnya dengan sinis.

"Oh." Ucapa polos Lia seperti tidak terjadi apa-apa, dan itu yang membuat mereka semakin kesal dengan Lia, dan memutuskan untuk pergi.

"Lo nggak papa kan?" Tanya seorang di samping Lia yang membuat dia kaget.

"Lo tu yah bikin gue kanget aja." Ucap Lia dengan wajah kesal pada orang tersebut.

"Yah sorry. Tapi lo nggak papakan? Ucap Nia sambi cengengesan. Nia dia yang membuat Lia kaget.

"Iya, gue nggak papa kok. Tapi tadi mereka tu siapa yah? Tanya Lia penasaran.

"Oh. Itu Bella cs. Mereka itu suka bully siswi-siswi cupu kayak kita." Ucap duduk dibangkunya di depan Lia.

"Dia itu anak kepala sekolah. Dan dia cewek di belakangnya itu dayang-dayangnya Vioni Putry dan Stella Nindya." Lanjut Nia.

"Oh." Balas Lia polos.

"Oh. Oh dong yang keluar dari mulut lo, gue udah jelaskan panjang lebar lo  cuman balas bilang 'oh'." Kelas Nia lalu membuang muka tak menatap Lia.

"Yeh. Gitu aja ngambek. Yaudah sorry deh." Balas Lia sambil memcubit pipi Nia.

"Ish. Apasih cubit-cubit." Kesal Nia melepas tangan Lia dari pipinya.

"Ih. Makin imut aja. Maafin gue yah?" Goda Lia sambil menoel dagu Nia.

"Iyah. Gue maafi sono jauhkan tangan lo dari dagu gue." Ucap Nia masih kesal.

"Lo maafin nggak ikhlas yah?" Cemberut Lia yang membuat Nia akhirnya menoleh.

"Nggak gue ikhlas maafin loh." Ucap Nia lembut lalu memeluk Lia. Lia pun membalas pelukan Nia.

~♡☆♡~

Kringg... kring... kring...

     Bunyi bel pung mengema diseluruh antero sekolah, pertanda jam pulang.

     Semua siswa-siswi pun berhamburuan keluar pagar sekolah, sama halnya dengan Lia. Ia sedang menunggu pak Kardim yang menjemputnya di halte sekolah.

     Hampir 1 jam Lia menunggu, pak Kardim pun datang.

Tin...tin... (anggap aja bunyi klason mobil)

"Maaf non saya telat abis jalanan macet." Ucap pak Kardim.

"Nggak papa kok pak." Balas Lia.

"Silahkan non." Pak Kardim membuka pintu mobil, mempersilahkan Lia masuk.

     Selama perjalanan ke mansion Lia hanya mendengar musik di hpnya. Tak terasa sekarang ia sudah berada di depan mansionnya.

"Sudah sampai non." Ucap pak Kardim pada Lia.

"Oh. Sudah sampai yah?" Ucap Lia kaget.

     Tanpa mendengar balasan, Lia pun turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam mansion.

"YUHUU... DAHLIA GRACE ANDERSON YANG CANTIK, BAIK HATI, RAJIN MENABUNG TERLAH SAMPAILAH KE DALAM RUMAH DENGAN SELAMAT SENTOSA." Teriak Lia ketika sudah berada di dalam rumah.

"Jangan teriak princes ini rumah bukan hutan." Ucap Monil lembut dari arah dapur.

"Hehe maaf mom udan kebiasaa." Ucap Lia sambil cengengesan

"Udah masuk sana ke kamar kamu terus bersih-bersih." Ucap Monik.

"Siap mom." Ucap Lia sambil hormat layaknya seorang prajurit.

     Lia pun langsung menuju kamarnya suntuk istirahat.

~♡☆♡~

 

   Langit yang tadinya terang karena sinar matahari, kini berganti menjadi langit yang gelap dengan bulan dan tabutan bintang di langit.

     Seoranh gadis yang sedang tidur merasa terganggu dengan bunyi tekukan pintu.

Tok...tok...tok...

"Dek. Woi bangun udah malam." Ucap seorang dari luar.

"Dek. Bangun udah di tunggu tuh dibawa dari tadi." Lanjut orang itu.

"Iya bang Valdi, gue udah bangun lo dualan aja gue mau cuci muka dulu." Jawab Lia pada bang Valdi, itu tadi Valdi karena cuman Valdi saja yang memanggil Lia dengan panggilan adek.

"Ok gue duluan yah." Balas Valdi langsung pergi menuju ruang makam.

     Setelah Valdi sampai di ruang makan beberapa menik kemudian Lia pun turun dari kamarnya menuju ruang makan.

"Malan semuanya." Ucapa Lia kepada mom, dad, dan kedua abanh saat tiba di meja makan.

"Malan juga princes." Jawan mereka serempak.

      Mereka pun makan sambil membahas hal yang mereka lalui hari ini di ruang makan.

~♡☆♡~

*~*Next part*~*
Jangan lupa vote dan coment
Juga follow instagran aku @seniwatylaulang

    

DAHLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang