♡☆♡ STORY 10 ☆♡☆

1.5K 37 0
                                    

     Setelah dari UKS Lia dan Nia langsung ke kelas, karena sudah bel masuk.

     Bu Elis sedang mejelaskan berbagai rumus-rumus fisika di depan, semua murit sedang memperhatikan yang bu Elis jelaskan begitu pun Lia.

"Baik anak-anak sekian apakah ada pertanyaan.?" Tanya bu Elis

"Tidak bu." Jawab mereka bersamaaan

"Baik kalo tidak ada, kalian kerjakan tugas bab 4 dan kumpulkan di ketua kelas dan bawa ke meja ibu, Soalnya ibu ada urusan. Mengerti.?"  Ucap bu Elis

"Mengerti bu." Jawab mereka.

" baik kalo begitu selamat siang anak-anak." Ucap bu Elis

"Siang bu." Jawab mereka

     Seusai bu Elis keluar kelas, kelas yang tadinya tenang sekarang bagaikan pasar, ada yang bergosip bagi cewek, ada yang menonton film di hp bagi cowok, ada yang tidur, ada yang kekantin, ke perpus.

     Sekarang Lia dan Nia sedang di jalan menuju ke perpustakaan untuk mengerjaka tugas dari bu Elis.

     Keadaan perpustakaan yang tenang membuat Lia dan Nia mengerjalan tugas mereka ďengan tenang.

     Selesai mengerjak tugas Lia dan Nia langsung menuju kelas karena bel pergantian jam telah berbunyi.

     Pelajaran bahasa indonesia yang di ajarkan bi Marta terasa membosankan.

Kring... kring...

     Bel pulang pung bekumandang seantero sekolah, begitu pun para murit yang mulai keluar dari kelas mereka untuk pulang.

"Lia pulang bareng nggak.?" Tanya Nia kepasa Lia saat berjalan menuju pagar.

"Nggak gue naik angkot aja." Tolak Lia halus.

"Pulang sama gue aja gue di jemput kok, kan biar gue tau rumah lo." Kekeh Nia yang ingin pulang bersama Lia.

"Am.. lain kali aja yah gue naik angkot aja." Tolak Lia, yakali Lia diantar Nia kebongkar dong penyamaran dia.

"Ish. Lo mah." Ucap Nia dengan wajah yang cemberut.

"Jangan cemberut nanti cantiknya jatoh." Ejek Lia

"Yakali cantik jatoh yang ada cantik hilang kali." Ucap Nia memutar bola matanya malas.

"Oh udah di ganti yah?" Tanya Lia dengan wajah polos.

"Emang gitu LIA." Kesal Nia memberi penekanan pada kalimat akhir.

     Lia tekekeh melihat sahabat barunya ini yang kesal, menurutnya Nia adalah sahabat yang baik.

"Ish. Kok ketaw..." Ucap Nia terpotong

Tin...tin...(anggap aja bunyi klakson mobik.)

"Jemputan gue udah datang tuh. Mau barenga nggak.? Tanya Nia

" kan udah gue bilang gue naik angkot aja, udah sana lo pulang kasian pak supirnya nungguin tu." Ucap Lia sambil medorong-dorong Nia.

"Yeh. Nggak usah dorong-dorong juga kali, betul ni nggak papa gue tinggal." Ucap Nia yang merasa tak enak meninggalkan sahabatnya.

"Iya gue nggak papa kok. Udah lo pulang sana." Ucap Lia

"Yaudah gue duluan yah. Tiatih yah." Ucap Nia. Dibalas dengan anggukan.

~♡☆♡~

     Sekarang Lia sedang berada dalam mobilnya menuju rumah lebih tepat masion keluarga Anderson.

"LIA PULANG." Teriak Lia saat masuk kedalam.

"Apasih dek teriak-teriak, ucapin salam dulu kek, ini malah teriak." Kesal Valdi yang sedang nonton tv.

"Hehehe maap bang." Ucap Lia sambil cengegesan.

"Siang abangku yang ngeselinya minta ampun." Lanjut Lia lalu mencubit pipi abangnya langsung belari menuju kamar karena takut amukan abangnya.

"DAHLIA PIPI GUE." Teriak Valdi karena pipinya yang di cubit Lia

     Hari pun semakin gelap menampakan bintang-bintang dan bulan yang menghiasi langit malam.

     Setelah habis makan malam bersama dad, mom, dan kedua abangnya Lia langsung pamit ke kamarnya.

     Lia sekarang dia sedang berada dibalkon kamar yang sedang bergulat dengan pikirannya. Tiba-tiba ada yang datang mengagetkan Lia.

"Hayo Ngapin berdiri di balkon sendirian?" Ucap seseorang dari belakang, yang mengagetkan Lia

"AH... MOMMY HAN..." Teriak Lia karena kaget.

"Apasih pake teriak-teriak udah malam tau." Ucap orang itu dengan tangan yang berada mulut Lia.

"Hmpt... hmt..." Ucap Lia sambil memukul tangan yang berada di mulutnya.

"Ngomong apa sih lo." Ucap orang itu melepas tangannya.

     Lia langsung menghirup udara dengan rakus karena hampir kehabisan napas dengan mulutnya di bekap.

"Apasih lo pake bekap mulut gue segala." Ucap Lia kesal.

"Lo juga sih pake teriak lagi." Ucap orang itu.

" lo juga si bang masuk kamar orang kagak ketuk pintu langsung masuk aja pake ngagetin segala lagi." Ucap Lia cemberut sambil memajukan bibirnya beberapa senti.

"Lo tuli yah. Gue udah ketuk pintu berkali-kali, manggil lo tapi lo nggak nyaut yaudah gue masuk aja eh. Taunya lo lagi ngelamun gue kagetin aja." Jelas Valdo sambil cengegesan. Yah Valdo yang masuk kamar Lia.

"Emang lo lagi mikirin apaan sih samapi ngelamun." Lanjut Valdo penasaran.

"Tuh. Bang gue lagi ngeliatin ruman kosong entu didepan." Ucap Lia tak memalingkan wajahnya dari rumah kosong itu.

"Udah nggak usah di pikirin. Sekarang masuk, di sini dingin nanti sakit abang nggak mau princes abang sakit." Ucap Valdo sambil menuntun Lia masuk ke dalam. 

~♡☆♡~

*~*Next part*~*

Jangan lupa vote dan coment
Juga follow instagram aku seniwatylaulang
    

DAHLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang