Seorang gadis yang baru saja sampai di tempat tujuannya di bandara Soekarno-Hatta menggunakan jet pribadi. Ia berjalan sambil menyeret koper yang dibawanya dari Jerman, ia mengambil bendah pipih bergambar gigitan apel dibagian belakang, ia menghubungi orang yang tak lain adalah kakaknya
"Halo" ucap Lia saat tersambung
"Iya, halo princes"
"Lo dimana bang?, gue udah dibandara ni." Kesal Lia karena kakanya belum muncul juga.
"Dibelakang lo." Balas seorang dengan nada dingin namun terkesan jail.
Dahlia pun membalikkan badannya dan ia menemukan dua orang dengan wajah yang tampan yang mampu membuat siapa pun tak berkedip saat melihat mereka.
GREVALDO JULIO ANDERSON dan GREVALDI JULIAN ANDERSON.
Mereka berdua kakak dari Dahlia yang lahirnya berpaut 5 menit Valdo lahir lebih dulu setelah itu baru Valdi."Hay, Princes." Sapa Valdi dan Valdo bersamaan ditamba dengan senyuman yang membuat semua wanita di bandara berteriak histeris hanya dengan meliat senyuman mereka.
"Hay, abang-abangku yang ganteng." Balas Lia dengan senyuman.
"Wah, lama di Jerman makin cantik aja adek gue." Ucap Valdi sambil memeluk adik perempuannya.
"Oh, jadi selama ini gue jelek gitu?" Tanya Lia dengan nada ngambek sambil melepas pelukan abangnya itu.
"Nggak kok princes, princes abang mah dari lahir udah cantik kok." Balas Valdo sambil memeluk adek perempuanya.
"Hm. Pulang yuk bang gue capek ni." Ucap Lia melepas pelukan abangnya itu.
"Yaudah, ayok." Ucap Valdo dan Valdo.
Mereka bertiga berjalan beriringa keluar dari bandara dengan tatapan orang-orang yang melihat mereka dengan tatapan kagum, iri, tertegun, terpanah, dan lain sebagainya, namun mereka bertiga tidak menanggapi tatapan orang-orang tersebut.
~♡☆♡~
Sepanjang perjalanan pulang kerumah lebih tepat mension sih, kakak beradik ini saling bercerita mengenai banyak hal mulai dari sekolah, perusahaan, sampai yang tidak penting pun di bahas oleh mereka.
"Dah. Sampe turun gih." Perinta Valdo kepada kedua adiknya yang masih asik bercerita.
"MOM... DAD... ANAKMU YANG CANTIK, PINTAR, RAJIN MENABUNG, SUDAH PULANG." Teriak Lia saat memasuki mension.
"Hay, Princes. Ah Mom sangat kangen sama kamu" Ucap Monik mommynya Dahlia, sambil memeluk putri satu-satunya itu.
"Aku juga kangen sama mommy." Ucap Lia tersenyum dalam pelukan sang mom.
"Oh. Jadi nggak kangen gitu sama Dad?" Rajuk Herman daddynya Dahlia, sambil bersila tangan didada.
"Ah. Dad aku juga kangen sama dad. Mana bisa aku melupakan dad ku yang ganteng ini." Ucap Lia melepas pelukan sang mommy lalu pinda memeluk sang daddy.
"Ah. sudah kangen-kangennya sekarang kita makan." Lerai Monik, mengantisipasi akan perdebatan yang akan berlajut antara daddy dan anaknya.
"Iya, aku juga sudah lama ingin makan masakan mama." Ucap Lia menyetujui ucapan sang mommy.
Saat dimeja makan tidak ada satu pun yang berbicara, cuman terdengan sendok dan piring yang saling bersentuhan.
"Lia?" Panggil Herman
"Iya, dad. Ada apa?" Tanya Lia binggung kepada sang daddy.
"Dad ingin kamu besok sekolah di sekolahnya dad, dan dad akan menyerahkan sekolah itu kepada kamu." Ucap Herman to the point.
"Nggak ada penolakan." Lanjut dad, dengan nada tak ada bantahan.
"Baiklah, tapi aku mau jadi seorang nerd, dan juga aku nggak mau kalo nanti abang-abang kenal sama aku di sekolah, dan juga aku nggak mau kalo siswa-siswi tau kalo aku pemilik sekolah. Penjelasan Lia panjang lebar.
"Nggak.! Abang nggak mau kalo kamu jadi nerd apalagi nggak kenal sama kamu." Tolak Valdi, karena tidak setuju dengan keputusan sang adik.
"Iya. Mana mungkin abang biarin princes abang kena bully." Ucap Valdo menyetujui ucapan Valdi.
"Dan cuman itu caranya aku bisa dapat realy Friend bukan fake friend, yang mau berteman dengan aku apa adanya bukan cuma harta da famous aku saja." Penjelasan Lia yang ditanggapi dengan anggukan dari kedua abangnya.
"Ok. Kalo gitu mau kamu dad setuju, asalkan kalo kamu kena bully, kamu harus beritahu kami, dan juga Valdo dan Valdi kalian harus menjaga princes." Ucap Hermam dan mendapatkan anggukan dari ketiga anaknya.
"Sudah, nanti dilanjutkan lagi. Sekarang kamu princes istirahatlah pasti kamu capekkan?." Ucap Monik saat baru datang dari arah dapur.
"Iya... mom, aku ke kamar dulu yah mau bobo cantik dulu." Balas Lia, lalu mencium pipi mom, dad, dan kedua abangnya, lalu berjalan meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.
~♡☆♡~
*~*Next part*~*
Jangan lupa vote dan coment
Juga follow instagram aku @seniwatylaulang
KAMU SEDANG MEMBACA
DAHLIA
Подростковая литератураDAHLIA GRACE ANDERSON Gadis yang terlahir dengan paras yang cantik dan dari keluarga terkaya 2 di dunia. Ia juga memiliki kepintaran di atas rata-rata, ia juga membangun perusahaan terbesar 1 di dunia dengan nama Lia's Crop dan juga ketua geng...