Lia memarkirkan mobilnya di garasi mansion keluarganya, lalu berjalan masuk kedalam mansion.
"DAHLIA PULANG..." Teriak Lia dari ruang tamu.
"Hus... jangan teriak gitu kebiasaan banget deh." Ucap Monik pada putrinya.
"Ah... mommy bisa aja." Ucap Lia.
"Eh. Mom dad ama abang twin mana.?" Tanya Lia pada momnya karena tak melihat abang dan dadnya.
"Dad belom pulang kantor, kalo abang twin lagi sama temannya dikamar bang Valdo." Jelas Minok pada putrinya.
"Oh. Yaudah Lia kekamar dulu yah mom, Lia capek dari sekolah langsung kekantor dulu. Jelas Lia langsung melangkah menuju kamarnya.
Lia yang sudah bersih dan sedang berbaring di kasur empuknya itu, perlahan mulai masuk kealam mimpi.
Hari semakin gelap tapi Lia masih enggan untuk bangun dari tidurnya, Lia sudah sadar namun malas turus dari kasurnya, merasa ada yang masuk kedalam kamarnya.
"Dek.?" Panggil orang itu. Siapa lagi yang panggil Lia dengan kata 'dek' kalo bukan Valdi.
"Hm." Lia hanya bedehem.
"Bangun gue mau curhat nih." Ucap Valdi sambil duduk dikasur Lia.
Lia memang sering mendengar curhatan abang twinnya sebaliknya juga kedua abangnya sering semdengar curhatan Lia.
"Hm."
"Ish. Bangun dek gue maau curhat nih. Ah. Lo ma nggak seru." Rajuk Valdi dengan cemberut
"Apasih mau curhat apa lagi sih lo." Ucap Lia membenarkan posisinya yang tadinya berbaring menjadi duduk.
"Lokan udah tau siapa cewek yang gue suka." Ucap Valdi dan mendapat anggukan dari Lia
"Terus.?" Tanya Lia singkat, padat dan jelas.
"Nah gue mau bu__" ucap Valdi terpotong karena Valdo langsung masuk kekamar Lia.
"Princes..?" Panggil Valdo pada Lia.
"Kenapa bang.?" Balas Lia
"Eh. Lo ngapain disini?" Tanya Valdo pada Valdi
"Suka-suka guelah mau kemana kek bukan urusan lo." Ucap Valdi dengan nada jutek.
"Cih. Jutek amat lo sama abang sendiri kualat lo nanti baru tau rasa." Ucap Valdo
"Shut... jangan berantem lagi." Ucap Lia melerapi kedua abangnya.
"Jadi kenapa lo bang.? Ucap Lia pada Valdo.
"Disuruh mommy turun kebawa mau makan malam." Ucap Valdo kepada kedua adiknya itu.
"Yaudah lo berdua turun duluan nanti gue nyusul mau cuci muka dulu." Ucap Lia beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi.
Lia beserta keluarganya sedang menyantap makan malam mereka.
"Gimana sekolah kamu sayang.?" Ucap Herman membuka suara pada putrinya.
"Baik dad." Balas Lia.
"Baiklah. Terus kasus yang dad percayakan pada kamu sudah kamu dapat buktinya.?" Ucal Herman.
" udah dad. Lia rencananya ingin membongkar kedok si andreas itu pada saat ulang tahun sekolah nanti, sekaligus dengan identitas Lia." Jelas Lia.
"Baiklah dad tunggu. Dan kamu juga harus hati-hati." Ucap Herman.
"Iya dad." Balas Lia.
"Wah. Gue udah nggak sabar liat adek gue beraksi." Ucap Valdi.
"Iya gue juga." Ucap Valdo menyetujui.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAHLIA
Teen FictionDAHLIA GRACE ANDERSON Gadis yang terlahir dengan paras yang cantik dan dari keluarga terkaya 2 di dunia. Ia juga memiliki kepintaran di atas rata-rata, ia juga membangun perusahaan terbesar 1 di dunia dengan nama Lia's Crop dan juga ketua geng...