♡☆♡STORY 3☆♡☆

1.9K 50 1
                                    

     Setelah insiden tabrakan itu akhirnya Lia kembali dan saat Lia sedang jalan ia merasa ada yang memanggil namanya dari belakang, ketikka ia menoleh ia meliah kedua abangnya yang datang kearahnya dengan wajah khawatir.

"LIA...!" Teriak orang memanggil Lia. Siapa lagi kalo bukan kedua abanya.

"Lo kemana aja sih.? Lama amat nggak tau apa kita khawatir kalo sampe lo ilang ntar kita yang kena marah mom dan dad." Sumbur Valdi saat sudah di depan Lia.

"Lo nggak papakan.? Nggam ada yang lukakan.? Nggak ada yang lecetkan? Kalo ada mana gue liat?" Tanya beruntun yang di ucapkan Valdo sambil memeriksa tubuh Lia.

"Lo berdua apaan sih.?" Kesal Lia, akibat kedua abangnya terlalu berlebihan kalo sudah menyangkut dirinya.

"Yeh. Orang nanya malah marah lagi.!" Ucap Valdo

"Lo kemana aja? Katanya ke toilet kok lama amat?"  Ucap Valdi

"Iya. Tadi tuh gue ke toilet, tapi pas mau kembali kesini, gue tabrakan ama cowok, dan tuh cowok sumpah dingin banget cuek lagi masak gue nggak dibantuin tanya nggam papa kek apa kek, nah ini dia cuman bilang hm doang kan kesal gue. Pas gue mau kembali kesini eh tau-taunya lo berdua nggak ada yah gue mau cari lo berdua lo berdua udah penggil gue duluan aja." Jelas Lia menceritaka  apa yang dialaminya tadi kepada kedua abangnya, dan ditanggapi dengan anggukan.

"Yaudah yuk kita cari perlengkapan gue" lanjut Lia lalu merengkul kedua abangnya.

     Banyak toko yang mereka kunjungi untuk membeli keperluan buat Lia dari kacamata tebal non min, behel palsu, tas, sepatu, dan masih banyak lagi yang mereka beli.

     Butuh waktu yang cukup lama buat mereka membeli keperluan Lia, hingga mereka merasa lemas karena belum makan.

"Udah semuakan keperluan lo?" Tanya Valdi pada Lia saat mereka keluar dari toko.

"Udah kok." Ucap Lia sambil mengangguk.

"Yaudah, gue laper kita makan dulu. Kalian pasti juga laperkan.?" Tanya Valdi kepada kakak dan adiknya, dan di balas dengan anggukan.

~♡☆♡~

     Sekarang Valdo, Valdi, Lia sedang bereda di sebuah caffe milik Lia, meskipun begitu tapi tidak ada yang tau kalo caffe ini milik Lia kecuali Mom, Dad, Valdo dan Valdi saja yang tau karena, bagaimana pun ia harus memberi tahukan kepada keluarganya apa yang ia lakukan.

     Saat ini mereka sedang berada didalam mobil milik Valdo menujuh ke mension mereka. Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka, Valdo serius menyetir, sedangkan kedua adiknya sibuk dengan hp mereka masing-masing.

     Mereka sudah sampe di mensoin Anderson dan sedang duduk di ruang keluarga dad dan mom sedang bereada di taman belakang, jadi yang ada di ruang keluarga cuman sikembar dan Lia. Valdo sedang asik dengan game ML dihpnya, Valdi yang sedang nonton tv, sedangkan Lia dia sedang berjuang dengan pikirannya, karena jengah dengan keadaan semarang Lia pun memecah keheningan yang sedang terjadi.

"Bang?" Panggil Lia kepada kedua abangnya yang sedang asik sendiri dengan kegiatan mereka.

"Kenapa princes.?" Tanya keduanya pada Lia.

"Lo berdua harus bantu gue supaya indentias asli gue jangan kebongkar sampai misi ini selesai." Tegas Lia kepada abangnnya.

"Iya, tapi jangan terlalu lama lo nyembunyiin identitas asli lo karena gue nggak mau lo kenapa-napa apalagi kalo ko kena bully." Ucap Valdo lalu mendekat pada Lia.

"Iya, gue juga nggak mau lo kenapa-napa." Ucap Valdi lalu ikut mendekat ke Lia.

"Tenang aja bang nggak lama kok, kalo misi ini sudah selesai, gue pasti bongkar kok ke semua siapa diri gue yang sebenarnya." Ucap Lia meyakinkan kedua abangnya.

Flashback on

     Saat mereka semua sedang berada di ruang keluarga tidak ada yang berani membuka suara karena tidak biasa dadnya memanggil mereka dan bicara dengan wajah seserius ini.

"Dad memanggil kalian disini karena ada masalah di sekolah kita. Kalian tau Andreas John.? Dia menggelapkan dana sekolah demi kepentingan pribadinya. Jadi,dad tugaskan kepada kamu Princes buat selidikin dan cari bukti yang kuat supaya dad bisa memecatnya dan melaporkannya karena kasus korupsi dan penggelapan dana sekolah." Jelas Herman to the point kepada anak-anaknya.

"Sebenarnya aku juga sudah curi dad sama si Andres itu, soalnya beberapa kali aku dengar dia telpon dengan orang bahas tentang uang-uang gitu dad." Ucap Valdo tiba-tiba langsung dapat tatapan dari orang-orang yang ada diruangan itu.

"Apa sih. Kok liatnya kayak gitu?" Lanjut Valdo dengan wajah bingung.

"Baiklah dad nanti aku akan menyelidiki semuanya. Tapi identitas asli aku jangan sampe ada yang tau selain kita gimana?" Ucap Lia menyetujui permintaan dadnya, dan mengajukan permintaannya.

"Ok, kalo itu mau kamu princes dad setuju tapi kalo sampe ada apa-apa sama kamu langsung beritahu kami." Tegas Herman langsung pergi disusul oleh istrinya Monik.

Flashback off

~♡☆♡~

*~*Next part*~*

Jangan lupa vote dan coment
Juga follow instagram aku @seniwatylaulang

DAHLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang