Sepulang sekolah Lia langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.
Waktu begitu cepat hingga siang berganti jadi malam tapi seorang gadis masih setia di atas kasurnya.
Gadis ini yang terbangun dari tidurnya dan mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi dan menjalankan ritualnya.
Gadis cantik itu sudah selesai dengan ritual dan menggunakan baju kaos biru navy dan celana jeans di atas lutut.
"Eh. Baru aja mau gue panggil." Ucap bang Valdo saat menaiki tangga menuju ke kamar Lia.
"Yuk turun ke bawa udah di tungguin ama yang lain tuh." Ucap Valdo menggandeng tangan Lia menuju ruang makan.
"Malam semuanya." Ucap Lia saat sudah sampai di meja makan.
"Malam princes." Balas Herman, Monik, Valdo dan Valdi.
Lia pun langsung duduk di bangkunya. Mereka pun mulai menyantap makan malam mereka.
"Gimana sekolah kamu princes.?" Tanya Herman pada putrinya.
"Dia tadi di bully dad, sampai pingsan lagi, untung ada aku jadi aku langsung bawa Lia ke uks." Jelas Valdi kepada dadnya.
"Apa sih lo." Kesal Lia kepada abangnya yang menceritakan kejadi tadi kepada daddynya.
"Betul itu princes.?" Tanya Herman dengan wajah serius.
Lia yang meresa hawa tegang cuman mengangguk akan pertanyaan dari daddynya.
"Siapa yang berani ngebully kamu.? Kali ini Monik yang bertanya kepada putrinya.
"Bella Sintia John, anak dari Andreas John." Bukan Lia yang menjawab, namun Valdo.
"Berani sekali dia ngebully kamu.! Mommy harus kasih pelajaran sama tuh anak." Kesal Monik
"Jangan mom biar Lia aja yang ngelesaiin masalah ini mom, dad, dan abang cuman ngawasin aku aja, nanti juga ada waktunya mereka dapat balasan dari aku, kalian lupa aku ini kan ketua gangster." Jelas Lia sambil tersenyum bangga.
"Yaudah kamu tetap harus hati-hati, kalo sampai hal buruk terjadi sama kamu dad yang langsung terun tangan. Ingat itu." Tegas Herman.
"Iya. Dad." Ucap Lia menyakinkan.
"Dan kalian harus jagain adek kalian kalo sampai dia kenapa-napa kalian berdua bakal dad hukum." Tegas Herman kepada kedua putra kembarnya.
"Iya dad kita pasti jagain Lia kok. Yakan Di." Balas Valdo dan mendapat anggukan dari Valdi.
~♡☆♡~
Tidur Lia terganggu dengan cahaya matahari yang mulai masuk kedalam kamarnya dari cela-cela jendela.
Ia terbangun dan melihat jam di atas nakasnya, matanya melebar karena jam menujukan 06:15. Ia terlambat.
Sebenar tak masalah bagi Lia kali dia terlambat toh sekolahkan milik dia, tapi sekarang dia bukan menjadi Lia si pemilik sekolah tetapi Lia si nerd.
Lia yang buru-buru karena terlambat, menuruni tangga lantai 2 menuju meja makan, disana sudah ada orang tuanya dan abang-abangnya.
"Good morning." Sapa Lia yang sudah duduk di bangkunya.
"Morning sayang." Balas Herman dan Monik bersamaan.
"Morning princes." Balas Valdo.
"Morning dek." Balas Valdi.
Sarapan pagi ini tidak ada yang membuka percakapan hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling bersentuhan.
"Aku berangkat dulu yah." Ucap Lia dan mencium pipi dad, mom dan kedua abangnya, dan mereka balas mencium pipi Lia.
"Hati-hati sayang kalo ada apa-apa langsung hubungi abang-abang kamu yah." Ucap Monik kepada Lia dan hanya mendapat anggukan sebagai jawaban 'Iya'
Lia menaiki mobil lamborghininya dengan kecepatan di atas rata-rata, karena jalanan pagi ini masih sepi.
Mobil lamborghini Lia, sekarang sedang terparkir di parkiran sebuah caffe. Kanapa bisa?. Caffe ini adalah salah satu caffe milik Lia.
Jarak antara caffe da sekolah tidak terlalu jauh sehingga Lia memutuskan untuk memarkirkan mobilnya di caffe tersebut.
Sekarang Lia sudah berada di dalam kelas di bangkunya, ia sedang mendengar lagu di Hpnya menggunakan handshet, sambil menenggelamkan kepala di lipatan tangannya di atas meja.
Tanpa ia sadari sahabatnya Kaisyha sudah berada di sampingnya.
Jam pelajaran pun berlangsung dan sekarang pelajaran Bu. Sinta guru matematika. Semua murit nampak serius dengar penjelasan bu. Sinta.
Tidak dengan Lia yang masih nyaman tidur sambil mendengar musik di bangkunya.
"DAHLIA KAMU NGAPAIN HAH." Teriak seseorang yang mampu membuat Lia terkejut dam menegapkan tubuhnya.
"A..a....ah. sa...saya ng...ngak ngapa-ngapain kok buk."gugup Lia yang dibuat karena tertangkap bu. Sinta sedang tidur.
"Nggak ngapa-ngapain apa? Kamu itu tidur di jam pelajaran saya. Sekarang kamu keluar ke lapangan hormat bendera sampai jam istirahat." Tegas bu
"Iya bu." Ucap Lia dengan wajah tertunduk dan pergi.
Sekarang Lia sedang berdiri di tengah lapangan yang panas sambil memberi hormat pada bendera.
Tanpa ia sadari dari tadi ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh.
Kringg... kringg...
Bel istirahat pun berbunyi pertanda hukuman Lia telah usai, Lia yang capek langsung menuju kantin untuk mengisi perut kosongnya.
Sedang asik makan datang seorang yang langsung duduk di depan Lia, Lia yang merasa ada orang di depannya pun mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang duduk di depannya.
Vania, yah sahabatnya yang duduk di depan Lia. Lia cuman liat lalu melanjutkan makannya yang tertunda.
"Gimana sama keadaan lo.? Apa lo pusing.?" Tanya Nia setelah beberapa lama keheningan menyelimuti mereka.
"Yah. Pusing sih. Tapi udah mendingan kok." Jawab Lia yang melihat muka Nia kawatir.
Tiba-tiba ada yang mengebrak meja yang di tempati oleh Lia dan Nia.
Brakk...
~♡☆♡~
*~* Next part *~*
Jangat lupa vote dan coment
Juga follow instagram aku @seniwatylaulang
KAMU SEDANG MEMBACA
DAHLIA
Teen FictionDAHLIA GRACE ANDERSON Gadis yang terlahir dengan paras yang cantik dan dari keluarga terkaya 2 di dunia. Ia juga memiliki kepintaran di atas rata-rata, ia juga membangun perusahaan terbesar 1 di dunia dengan nama Lia's Crop dan juga ketua geng...