page 1

641 36 0
                                    


"Jangan takut akan kehadiranku yang akan membuatmu sakit, karna hadirnya aku disini untuk membahagiakanmu"

💯💯💯

Seorang gadis tampak sedang bermalas-malasan di kursinya dengan earphone yang menyelip di lubang telinganya. Wajahnya ia tenggelamkan ke lipatan tangannya di atas meja. Suasana kelasnya sedang ramai-ramainya karna hari ini semua guru rapat untuk acara perlombaan 17 an. Jadi semua murid di dalam kelas itu sudah seperti mendapat takjil gratis. Berantakan.

Sahabat-sahabatnya pun tampak sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang sedang bergosip, molor, bahkan yang sedang nyanyi-nyanyi gak jelas pun ada.

Namun saat sedang mencoba memejamkan matanya dia merasa ada seseorang yang duduk di kursi sebelahnya. Otomatis mata gadis cantik itu pun terbuka kembali dan segera menoleh kearah sampingnya.

"Ngantuk banget kayaknya, nih minum" ujarnya sembari meletakan sebotol frez tea di atas mejanya. Gadis itu tersenyum sinis lalu kembali menenggelamkan wajahnya lagi. Mengabaikan kehadiran laki-laki tampan di sampingnya.

"Din gue bawain ini cape-cape lho" ujarnya tidak terima dengan kelakuan Gadis itu. Gadis itu kembali mendongak dan mencopot earphonenya lalu menatap laki-laki itu tajam.

"Gue gak pernah minta lo buat bawain gue minuman" jawabnya Ketus. Laki-laki itu malah tersenyum dan mengusap rambut gadis itu lembut.

"Galak banget si?" kekehnya. Gadis itu menatapnya malas.

"Udah sono jangan ganggu, gue ngantuk" usirnya sembari mendorong pelan dada laki-laki yang penampilannya acak-acakan itu. Namun laki-laki itu sama sekali tidak bergerak di tempatnya.

"Pasti lo bagadang lagi?" tanyanya sambil menelisik wajah hadis itu yang terdapat kantung matanya. Gadis itu memutar bola matanya malas.

"Iyah kenapa emang?" tanyanya ketus. Laki-laki itu malah tertawa kecil sambil mencubit hidung gadis cantik itu. "Awhh...sakit Dinar!!" protesnya. Namun Dinar malah semakin tertawa melihat wajah lucu gadis itu.

"Lain kali gue ikutan donk nonton drakornya" ucapnya jail. Gadis itu mendengus sebal dengan tingkah laki-laki itu yang selalu saja mengganggunya.

"Emang lo mau nonton film kayak gituan hah?" tanyanya sebal. Dinar tersenyum manis lalu sedikit mendekatkan wajahnya kearah gadis itu.

"Demi lo apa si yang enggak?" godanya. Sial, pipi gadis itu merona karna jarak wajah mereka yang tipis. Dinar terkekeh pelan sambil lagi-lagi ngusap rambut gadis itu.

Mereka tidak tahu bahwa sudah ada seseorang yang sejak tadi memperhatikan mereka dengan wajah sendunya. Memperhatikan dalam diam sudah menjadi keahliannya. Dan mengaggumi dalam diam juga sudah menjadi kegiatannya.

"Din, pulang sekolah jalan yuk!" ajak Dinar menatap Gadis itu. Gadis itu menoleh dengan wajah sebalnya kearah Dinar. Dinar justru malah semakin merasa gemas dengan tingkah gadis itu.

"Ogah!!" tolaknya mentah-mentah. Dinar mendengus sebal namun dia tidak akan semudah itu menyerah untuk mendapatkan cinta pertamanya.

"Nanti gue beliin deh semua CD kaset drakor yang lo mau" tawar Dinar. Gadis itu terdiam sebentar, jika di pikir-pikir lumayan juga buat cadangan jika dia sudah merasa bosan dengan Cd-CD lamanya. Dinar tersenyum puas karna melihat wajah gadisnya yang tampak sedang berpikir.

"Oke deh gue mau, tapi lo janji mau beliin semua yang gue mau kan?" tanya gadis itu mengingatkan. Dinar langsung mengangguk menjawab pertanyaan gadis itu.

Depresi BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang