PERHATIAN! TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA"Mudahnya kau melupakan aku, setelah dia yang pergi kini kembali"
☀💧☀
"Dinta lo dengerin gue ngomong gak sih?" teriak Allea membuat Nadinta terlonjak. Casy hanya terkekeh melihat wajah kesal Allea dan wajah cengo Nadinta. Nadinta menggaruk tengkuknya keki.
"Lo ngomong apa tadi?" tanya Nadinta dengan watadosnya. Allea menganga tidak percaya jika semua ocehannya dari tadi hanya di anggap angin lalu. Allea membuang muka lalu bersedekap.
"Tau ah marah gue"
Nadinta menoel-noel pipi Allea yang terus di tepis gadis itu. "Jangan marah donk, baru juga kali ini gue gak dengerin lo ngomong tentang suami lo itu" bujuk Nadinta dengan wajah lucunya.
"Elo gak tau Din gimana semangatnya tuh curut cerita tentang suaminya, dan sayangnya lo abaikan itu semua haha" Casy tidak bisa menahan tawanya. Allea semakin merajuk sedangkan Nadinta hanya meringis.
"Tau lo, gak ngehargain gue banget" celetuk Allea dengan suara kesalnya. Nadinta mencubit pipi Allea gemas.
"Sorry deh, gue gak gitu lagi kok"
"Emang lo mikirin apa si Din?" tanya Casy setelah tawanya reda. Nadinta menggaruk rambutnya sebentar lalu memperhatikan sekeliling kelasnya yang sedang sepi karna free clash. Sudah hampir tiga hari berlalu setelah kejadian penyerangan itu terjadi. Kini sekolahnya sudah kembali tenang dan mereka juga sudah membuat perjanjian damai dengan SMA CEMPAKA.
"Sebenarnya gue itu ada sedikit keingin tahuan tentang kehidupan seseorang" jawab Nadinta membuat Casy da Allea mengernyit.
"Siapa?" celetuk Allea.
"Emz.. Cas lo inget gak waktu gue di bawa lari sama orang gila dulu?" tanya Nadinta. Casy mengangguk dengan ragu-ragu.
"Inget kenapa emang?"
"Nah dia yang gue ingin tahu kehidupannya" sambung Nadinta dengan semangat. Allea dan Casy semakin di buat kebingungan.
"Jadi maksud lo itu, lo kepo sama kehidupan tuh orgil?" tanya Allea ragu-ragu. Nadinta mengangguk dengan antusias.
"Wah ketularan gila juga donk lo" sambung Allea membuat Nadinta mendengus.
"Bukan gitu, hanya saja gue tuh ngerasa kalo tuh cowok gak gila" bantah Nadinta. Casy dan Allea saling tatap lalu terbahak-bahak. Nadinta merenggut melihat kedua temanya.
"Yakin lo dia gak gila?" tanya Casy. Nadinta mengangguk dengan ragu, karna sebenarnya dia juga tidak tahu. "Tapi kalo dpikir-pikir sih gitu, soalnya yah dia itu masih muda banget coy" lanjut Casy.
"Maksud lo dia masih seumuran sama kita gitu?"
"Hm"
"Dan kalian tahu gak dia yang nolongin gue dari anak-anak SMA CEMPAKA yang mau ngegilir gue" Casy dan Allea tercengang dengan pandangan seolah berkata : seriusan lo?.
"What"
"Sure"
Nadinta hanya mengangguk. "Terus yah lo pada tau gak dia bilang apa sama gue?" mereka menggeleng dengan penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Depresi Boy
Teen FictionStory and cover by tantyTKR_ *** "dia yang memiliki senyumanmanis, yang mampumembuatku merasa candu akan dirinya. dia mampu membuatku merasa bahagia walaupun aku tau dia tak bisa aku miliki. apalah aku yang hanya seorang laki-laki gila yang bermimpi...