"Dia yang disana belum tentu memikirkanmu yang jelas-jelas sedang memikirkannya sekarang"☀☀☀
Malamnya Allea sedang berbelanja dengan kakaknya yang sudah masuk dunia perkuliahan itu. Di sana Allea tampak asik berbelanja tanpa memikirkan bagaimana perasaan kakaknya saat ini yang sudah benar-benar merasa gondok. Gadis itu asik sendiri dengan dunianya. Memilih-milih makanan, minuman, dan bahkan pembalut.
Laki-laki berusia 19 tahun itu menatap adiknya jengah. Sudah hampir 20 menit mereka disini tapi sang adik belum juga mau pulang.
"Lea lama banget si pegel nih gue" ketus Irgi-kakak Allea. Allea menoleh dan tersenyum so manis kearah Irgi. Irgi berdecih melihat tingkah so manis itu.
"Sabar bang bentar lagi juga selesai nih" ucap Allea kembali memilih makanan yang ada di sana. Irgi berdecak, kalo tau begini mending dia tolak saja keinginan Allea tadi. Menyesal memang selalu ada di akhir.
Drt drt drt
Ponsel Irgi berbunyi membuat Allea menoleh penasaran. Irgi mengangkat telpon itu dan segera menjawanya.
"Hallo kenapa?" tanya Irgi pelan. Sudah Allea duga pasti itu dari pacarnya. "Iya aku kesana sekarang" Irgi menutup panggilan itu. Dia menatap Allea yang juga tengah menatapnya.
"Siapa bang?"
"Cewek gue, gue mau pergi nih. Lo masih mau disini atau pulang?" tanya Irgi. Allea menggeleng.
"Lea disini dulu, sana pergi aja" usir Allea. Irgi mengecak rambut Allea sekilas lalu pergi. Allea kembali melanjutkan aktivitasnya. Namun Saat melihat sebuah pasta gigi bergambar orang yang ingin berciuman membuat Allea teringat kejadian buruk tadi.
"Sial laki-laki itu yang udah berani ngambil ciuman pertama gue" umpatnya pelan. Allea kembali melanjutkan memilihnya. Padahal belanjaanya sudah hampir stroli. Tapi masa bodo dia yang penting happy.
Dia bergulir menuju tempat minuman. "Minum yogurt enak kali yah" pikirnya sendiri seraya membuka pintu kulkas itu dan mengambil sebotol yogurt rasa anggur disana.
Dia membukanya pelan tapi tak kunjung terbuka juga. Padahal dia sedang haus sekarang. Allea meletakan yogurtnya kedalam berinjang. Lalu kembali berjalan mengelilingi rak yang lainnya. Dia berhenti di rak bagian pembalut.
Tanganya terulur menyentuh pembalut-pembalut itu, mencari bentuk, ukuran dan jenis dari pembalut itu. Dia memasukan satu jenis wings kedalam berinjangnya lalu kembali berjalan kearah kasir. Dia sudah merasa bosan sekarang, dingin juga lagi.
"Awwh" pekik seseorang saat Allea tak sengaja menginjak kakinya. Gadis itu menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari laki-laki tadi.
"Eh sory" ucap Allea sembari menatap pria itu. Dan jreng mata Allea langsung melebar saat melihat orang itu. "Oh no cowok setan itu lagi" ucap Allea dalam hatinya. Pria itu mendongak dan langsung menatap Allea tajam.
"Elo lagi gembel" ucapnya sambil menatap Allea jengah. Allea sendiri masa bodo dia langsung berjalan menuju kasir mencoba menghiraukan ocehan Onky. Sampainya di depan kasir Allea menyodorkan semua belanjaanya.
"Hitung mba semuanya" titah Allea. Kasirwati itu mengangguk seraya mulai menghitung. Allea menunggu dalam diam. Gadis pemakai baju kimono merah itu sempat membenarkan letak bandonya yang miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Depresi Boy
Teen FictionStory and cover by tantyTKR_ *** "dia yang memiliki senyumanmanis, yang mampumembuatku merasa candu akan dirinya. dia mampu membuatku merasa bahagia walaupun aku tau dia tak bisa aku miliki. apalah aku yang hanya seorang laki-laki gila yang bermimpi...