VOTE DULU DONK BIAR ASOY..."aku takan lelah menunggu jika itu memang menunggu kamu"
🍂🍂🍂
Allea sudah berkali-kali mengecek arloji putih di tangan kanannya. Wajah masam di campur bedak yang sudah hendak luntur benar-benar tercetak jelas di wajah manisnya saat ini juga. Di sampingnya Casy yang tak sama beda pun tampak diam sambil bersender di body mobil miliknya.
5 menit kemudian...
"Ck, Si Nadinta mana sih?" tanya Allea yang merasa juka kesabaran ya sudah habis. Casy menghela nafasnya dengan kasar lalu mengedikan bahunya.
"Tau tuh, lama bener si" jawab Casy. Allea mendengus seraya melipat tangannya di depan dada.
ini sudah hampir 20 menit lamanya dua gadis cantik itu berdiam diri di parkiran yang lumayan sepi itu. Namun orang yang di tunggu-tunggu nampak tak terlihat sebatang hidungnya pun.
"Udah buluk banget nih gue" ucap Allea sembari mengibaskan rambut lepeknya. Casy meliriknya sekilas.
"Itu si udah takdir, dari dulu" celetuk Casy. Allea menoleh lalu melotot dengan kesel.
"Sialan lo keju basi" balas Allea.
Casy tidak membalas perkataan Allea, gadis itu malah cengar-cengir sendiri dengan mata yang mengarah pada sesuatu di belakang Allea. Allea yang tingkat penasarannya akut pun membalikan tubuhnya dan dia langsung menghela nafasnya saat tahu siapa orang yang sudah membuat Casy cengar cengir tidak jelas.
"Hai Regar" sapa Casy ramah. Regar hanya tersenyum tipis lalu matanya beralih pada Allea yang wajahnya sudah sangat masam.
"Kenapa temen lo?" tanya Regar pada Casy. Casy melirik Allea sekilas lalu tersenyum.
"Biasa gak ada yang jemput" jawab Casy membuat Allea melotot. Namun tidak di perdulikan karna perhatian Casy sudah beralih pada Regar. "Lo ngapain disini?"
"Gue...kebetulan lewat aja sih" jawab Regar. Casy ngangguk-ngangguk paham. "Kalian sendiri kok belum pada pulang si, nungguin siapa?"
"Nungguin gebetan yang mau balik perjuangin kita" jawab Allea asal. Regar dan Casy saling lirik lalu tertawa. Allea menatap Mereka tajam.
"Bahasa lo dangdut banget si" Regar masih tertawa.
"Diamah emang gitu, terlalu alay" tambah Casy. Allea memutar bola matanya malas lalu dia merogoh saku seragamnya dan lebih memilih membuka data selulernya dan segera luput dengan dunia maya.
Mata Allea sedikit menyipit saat melihat satu chat masuk kedalam ponselnya dan saat tahu itu dari Nadinta dia segera membukannya.
"Whatt!!!" pekik Allea. Casy dan Regar lantas mengarahkan pandangan penasaran padanya. "Gila aja ya si dungik, gue lama-lama nunggu di sini ternyata eh ternyata si Dinta udah balik duluan ama Si dugong Dinar" ucap Allea panjang lebar.
"Dia udah balik?" tanya Casy. Allea hanya mengangguk dengan wajah masamnya. Casy menghela nafasnya lelah. "Ya udah kita pulang aja deh, lain kali aja liat orgilnya" titah Casy. Regar yang tadinya tidak tahu apa-apa kini terlihat penasaran.
"Orgil?" Casy mengangguk.
"Iyah, tadi kita mau cari orgil" jawab Casy. Regar terlihat masih tidak mengerti.
"Buat apa cari orang gila?"
"Buat jadi temen baru lo dan geng lo lah" ucal Allea yang kini malah terkekeh melihat wajah masam Regar. Casy sendiri juga malah ikut tertawa membuat wajah Regar semakin kecut.
"Sialan lo" umpat Regar cemberut. Namun tiba-tiba mata Regar berbinar. "Eh Onky" seru Regar. reflek Casy da Allea membalikan tubuh mereka ke srah pandang Regar. Dan betul adanya, disana sudah ada Onky yang tampak menatap ke arah mereka juga.
Laki-laki itu tampak santai, di bahunya ada tas gitar berisi gitarnya. Tubuhnya di balut sweeter berwarna abu-abu. Sedangkan rambutnya sedikit lepek.
"Hai Gar ngapain disini, gue denger lo di skor?" Regar menggaruk rambutnya sambil cengengesan.
"Iya, tadi gue kesini bareng Dinar. Eh tuh anak dugong malah mgilang gitu aja" jawab Regar. "Lo sendiri baru pulang, ini udah lewat setengah jam dari bel pulang loh?" tanya Regar. Onky hanya tersenyum tipis.
"Biasa lah. harusnya kan gue ngajarin murid yang nilai seninya bego, eh dia malah gak datang" jawab Onky melirik Allea sinis. Allea di samping Casy sudah ketar ketir sendiri.
"Tambah bego aja tuh anak nantinya" Regar terkekeh.
"Biarin aja" sahut Onky. "Dia ini kan yang bego" lanjutnya. Allea meremas ponsel barunya. Matanya menatap Onky dan Regar tajam.
"Mata lo kenapa dah Lea?" heran Regar. Casy ikut menatap Allea dan benar saja wajah gadis itu sudah memerah.
"Kalian sadar gak sih orang yang kalian omongin itu ada di sini?" tanya Allea membentak. Regar mengernyit bingung. Dia melirik Onky yang tampak biasa saja.
"Jadi itu elo?"
"Pake nanya lagi si bego" sinis Allea.
Regar menggaruk belakang kepalanya heran sendiri. Casy disamping Allea hanya terkekeh geli. Allea melirik Onky sinis dan sikap lelaki itu tampak acuh tidak perduli.
"dan lo cowok setan, maksud lo apa bilang gue bego?" tanya Allea ketus.
"perlu gue perjelas?" tanya balik Onky masih tenang. Allea mengepalkan tangannya kesal sendiri. dia melirik Casy yang masih saja mesem-mesem menyebalkan.
"udah yuk Cas kita balik aja!" ajak Allea. Casy mengangguk saja. namun baru sana kedua gadis itu hendak memasuki mobil Casy. suara seruan Regar menghentikan mereka berdua.
"Cas, baru aja gue mau minta tolong sama lo" ucap Regar. Casy mengerutkan alisnya bingung.
"tolong apa Gar?" tanya Casy. Regar tersenyum manis membuat Allea langsung memasang muka jijik.
"anterin gue ke mall" balas Regar. Casy beroh ria seraya mengangguk setuju. mata Regar langsung berbinar. "lo mau Cas?" antusias Regar.
"ya udah ayo aja, kapan?" tanya Casy.
"sekarang" Casy mengangguk setuju. Allea di sampingnya melongo, sedangkan Onky memandangnya malas. (^_-)
"heh lo mau ninggalin gue Cas?" tanya Allea memandang Casy malas. Casy menggaruk rambutnya. dia lupa masih ada satu sahabatnya disini.
"emz...kenapa lo gak ikut aja" tawar Casy. Casy pikir akan asik jika mereka pergi bersama. dari pada dia harus berdua saja bersama Regar.
"ogah males gue!" tolak Allea. "ntar gue jadi obat nyamuk lagi" lanjutnya membuat Regar menghela nafas lelah.
"ya udah gak usah ikut" ucap Regar membuat Allea cemberut. "yuk Cas sekarang aja, udah biarin aja Allea di anter pulang sama Onky" sambung Regar enteng. Allea melebarkan matanya tidak terima.
"ya udah deh, dah Lea seneng-seneng yah sama Onky" ujar Casy tidak tahu diri. sudah meninggalkan Allea begitu saja dan sekarang apa maksud dari ucapannya itu.
tak lama mobil Casy sudah melenggang pergi begitu saja. Casy dadah-dadah bodoh di kursi penumpang, sedangkan Regar mengambil alih setir.
"dasar sahabat gak tau diri, gak Casy gak Nadinta sama aja nyebelin!" teriak Allea tanpa sadar.
"udah bego, gila lagi sekarang" celetuk Onky membuat kuping Allea terasa panas mendengarnya. Allea berbalik menatap Onky tajam.
"berisik lo!" sinis Allea kemudian merogoh pinsel di sakunya dan mengetik sesutu kemudian menghubungi seseorang. tanpa.sadar Onky masih berdiri.di sana memperhatikan.
"hallo bang, gue gak mau tahu ya jemput gue sekarang!" ucap Allea lalu memutuskan panggilannya secara sepihak. "ngaoain lo masih disini, pergi sana!" usir Allea sinis.
"ini juga mau balik kali" balas Onky tak kalah sini lalu beranjak meninggalkan Allea disana. Allea hanya menggerutu sebal. Alle memainkan ponselnya sambil meninggu Irgi datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Depresi Boy
Teen FictionStory and cover by tantyTKR_ *** "dia yang memiliki senyumanmanis, yang mampumembuatku merasa candu akan dirinya. dia mampu membuatku merasa bahagia walaupun aku tau dia tak bisa aku miliki. apalah aku yang hanya seorang laki-laki gila yang bermimpi...