page 13

266 20 0
                                    


Mulmed pictnya Onky si blasteran dari korsel.

"Di saat aku menyerah, kamu dengan watadosnya malah kembali"

☀☀☀

Allea terus menguntit Onky dari belakang. Matanya menyapu setiap keadaan sekolah yang sepi. Apakah mereka semua sudah pergi. Tapi samar-samar dia bisa mendengar suara pukulan, teriakan, dan keributan lainnya. Allea benar-benar takut sekarang, kejadian dua bulan lalu kembali terjadi di sekolahnya.

Onky sebenarnya merasa risih dengan Allea yang terus memegangi ujung hoddienya. Kalau saja tidak ada gadis ini mungkin Onky sudah berada dirumah sekarang. Membaca novel action kesukaannya.

"Bisa gak lo gak kayak gitu" sindir Onky. Allea berdecak lu memukul bahu Onky sedikit keras.

"Lo tuh yah, gue ini lagi takut bego" balas Allea sebal sendiri. Onky melotot saat kata 'bego' terucap di bibir ranum Allea. Dia menoyor kepala Allea sehingga membuat gadis itu meringis.

"Lo tuh yang bego" balas Onky lebih sengit. Allea memutar bola matanya malas.

"Ya ya yang waras mah ngalah aja lah" ujar Allea semakin membuat Onky panas di tempatnya. Mungkin jika dia ada di dalam komik pasti sudah ada gambaran asap mengepul di kedua telingannya.

"Terserah lo aja, gembel" ejak Onky lalu berjalan lagi. Allea merenggut lalu mengikuti Onky di belakang. Namun saat baru beberapa langkah Allea berjalan, Onky tiba-tiba berbalik badan membuat Allea terkejut dan tak bisa mengontrol kecepatannya sehingga membuat dirinya harus beryabrakan dengan Onky. Bahkan wajahnya  menabrak dada bidang Onky sedikit keras.

"Aduh" pekik Allea sembari meringis saat wajahnya terasa begitu sakit. Namun gerakannya terhenti saat dia mencium bau parfum yang begitu menenangkan. Tiba-tiba matanya melotot saat Dia baru menyadari jika dia berada di jarak yang sangat dekat dengan..Onky.

Allea menarik tubuhnya sedikit menjauh dia menunduk tidak berani menatap wajah Onky. Pasti pipinya sedang merona sekarang dan dia tidak mau samlai Onky tau dan mengejeknya.

"Suka bamget yah nempel-nempel sama gue?" tanyannya dengan suara yang terdengar mengejek. Allea mendongak dan menatap wajah laki-laki yang lebih tinggi darinya itu sengit.

"Pede banget si mase" balas Allea sambil memutar bola matanya malas. Onky tersenyum miring sambil bersedekap.

"Oh yah, biasanya jika seseorang sudah berciuman dia pasti akan ketagihan melakukan itu lho" ucap Onky. Allea meringis pelan saat Onky mulai membahas Kejadian memalukan itu lagi. "Dan gue yakin lo emang ketagihan sama itu kan?" tuduh Onky membuat Allea melotot.

"Heh, tuh mulut yah" Allea sudah siap mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Onky. Namun tertahan, Allea medengus lalu menarik kembali tangannya.

Allea dengan kesal berjalan mendahului Onky. Dia benar-benar gedeg setengah mati pada laki-laki asia itu. Onky yang melihat itu tersenyum puas dan berjalan mengikuti Allea sambil terus bersedekap.

Onky dan Allea seketika tercengang saat melihat keadaan yang sebenarnya. Tanpa sadar mereka sudah sampai di depan lapangan yang menjadi medan tawuran itu. Suasananya benar-benar kacau.

Semua peserta tawuran sudah babak belur satu sama lain. Namun tak ada tanda-tanda jika mereka akan berhenti. Jika di biarkan terus menerus pasti akan memakan korban nantinya.

Depresi BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang