page 19

232 18 0
                                    

Hay hay...maaf baru comeback...baru bisa up sekarang guys....

Cus reading now!!

⭕⭕⭕

"Kau memang di dekatku, tapi kenapa aku tidak bisa memilikimu?" - Dinar Leonando.

⭕⭕⭕

terdapat banyak tatapan iri dari para pengunjung mall saat melihat dua manusia tengah berjalan beriringan. Sedangkan yang di tatap hanya memasang wajah acuh tidak peduli.

Regar dan Casy, dua manusia yang sedari tadi mendapat tatapan itu tampak anteng berjalan menyusuri kawasan mall. Mereka tidak terlalu peduli dengan tatapan orang-orang itu.

"Cas, sebelum pulang makan dulu yuk!" ajak Regar saat matanya tak sengaja menatap mcDonald. Casy yang kebetulan sedang lapar pun langsung mengangguk setuju.

Mereka memilih meja di pojok ruangan. tidak, Regarlah yang memilih meja itu sedangkan Casy hanya ikut saja. Dan lagi-lagi mereka mendapat tatapan kagum dari para pengunjung di tempat itu.

"Gar, lo risih gak sih di tatapin terus dari tadi?" tanya Casy yang sudah merasa muak dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Alis Regar terangkat, dia menoleh sekilas memperhatikan sekitar lalu tersenyum.

"Abaikan, mereka itu sirik sama kita Cas" sahut Regar enteng. Casy hanya mengangguk. "Mending kita pesen aja" tambah Regar sembari tangannya memanggil sang waitter.

"Lo mau pesen apa?"

"Em samain aja sama lo" jawab Casy pendek. Regar mengangguk lalu segera menyebutkan pesanannya. Selanjutnya Mereka dilanda keheningan. Casy dengan perasaan risihnya, sedangkan Regar sibuk dengan ponselnya. Nampaknya Regar memang tidak bisa satu jam tanpa ponselnya.  

"Regar..." ucap Casy pelan namun mampu membuat Regar mendongak.

"Kenapa, Cas?"

"Kalo boleh tau kenapa si lo suka banget main game?" tanya Casy. Regar menarik ujung bibirnya ke atas. Dia memasukan ponselnya dulu ke dalam saku jaket denimnya, setelahnya menatal Casy lagi.

"Karna asik aja si" kening Casy langsung mengerut.

"Karna 'asik' aja?" tanya Casy tidak percaya. Regar mengangguk dua kali. "Yakin?" Tiba-tiba Regar tersenyum tipis. Tidak, Casy justru melihat senyum kecut yang Regar tunjukan.

"Enggak juga sih, menurut gue main game itu bisa membuat gue lupa sebentar sama masalah gue" ujar Regar dengan nada getirnya. Casy diam sebentar. Gadis itu merasa Regar memang memiliki alasan untuk hobinya itu. Dan lagi tadi Regar mengatakan dia bisa melupakan masalahnya, berarti Regar memang sedang memiliki masalah.

"Emang lo punya masalah apa?" tanya Casy sembari menatap Regar yang sedang menunduk. Regar mendongak sekilas, hingga tatapan mereka bertemu. Tak lama karna selanjutnya Regar tertawa kecil. Casy tahu itu hanya fake smile yang Regar tunjukan.

"Ada lah, masalah keluarga" jawab Regar setelah puas tertawa. Casy hanya mengangguk sambil ber-oh.

"Regar...lo bisa cerita sama gue kalo lo emang butuh pendengar" ucap Casy membuat Regar terhenyak. Regar menatap tepat di mata Casy membuat gadis itu sedikit salah tingkah.

"Kenapa harus sama lo?" tanya Regar masih tidak lepas menatap mata Casy. Casy menggaruk tengkuknya bingung harus menjawab apa. 'Dia salting' batin Regar saat melihat Casy tampak kebingungan sendiri. "Cas?"

"Ya karna gue siap jadi pendengar lo" sahut Casy. Regar diam, lalu tersenyum geli.

"Yakin?" goda Regar. "Bukan karna lo naksir sama gue?" sambungnya membuat Casy melebarkan matanya terkejut. Regar tertawa keras melihat wajah lucu Casy saat kaget.

Depresi BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang