"Alhamdulilah dek." Aku menunduk dan mengecup kening Fani. Lalu duduk di sebelahnya. Fani tampak pucat, tapi aku tahu dia kuat.
"Mas, aku sudah bisa memberikanmu seorang putri, dia cantik kayak kamu."
Aku tersenyum dan menatap box bayi yang masih dikerumuni keempat buah hatiku.
"Terimakasih. Sudah berjuang melahirkannya. Jadi diberi nama Fany boleh?"
Fani kini mengernyitkan kening.
"Kenapa jadi Fani?"
"Karena Fani adalah wanita paling cantik dan berhati mulia."
Ucapanku kini membuat Fani tersenyum. '"Mas merayu ceritanya?"
Kugelengkan kepalaku dan kukecup jemarinya yang kini ada di dalam genggaman tanganku.a
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH YUK!
SpiritualAku tidak percaya kalau menikah tanpa berpacaran terlebih dahulu. Mana ada orang bisa cocok hanya dengan kenal satu kali dan langsung menikah. Big No! aku tidak mau terperangkap di dalam pernikahan tanpa cinta dan tanpa rasa. Tapi tenggat waktu untu...