[Lollipop]

4.7K 745 104
                                    

Delapan

:

"Lebih baik terlambat, dari pada tidak datang sama sekali. Karena mungkin, dari keterlambatan akan ada hal yg kamu syukuri"

🍓 🍓 🍓

/PLAKK!

Lagi-lagi dia menepuk nyamuknya dengan tenaga penuh. Saking semangatnya bahkan nyamuk itu tidak lagi berbentuk.

"Resiko nunggu di luar ya gini," gumamnya sendiri.

Dia melempar nyamuk yg baru saja hancur di tangannya itu ke jasad (?) nyamuk lainnya yg telah dia kumpulkan sejak 2 jam yg lalu.
Mungkin karena kegabutan, dia turut menghitung nyamuknya setiap kali ditepuk.

/ngiiiiingggg~

Nyamuk itu terbang di sekitar telinganya. Sejenak listya tertegun, dia merasa de javu

" ..felix.. ?" Dia terkekeh

"Hyunjinnya belum dateng?" Ibu dua anak itu bertanya lembut. Saking khawatirnya dia bahkan masih membawa centong nasi dan celemek ditubuhnya yg belum di lepas

Gadis itu memberikan sebuah gelengan lesu sebagai jawaban

"Apa kata hyunjinnya?" Tanyanya lagi

"Handphone nya ngga aktif, bun"

"Udah coba hubungi teman-temannya?"

"Jeongin bilang dia ngga tau hyunjin dimana. Dia bilang lagi baca yasin di mushola terdekat jadi ngga ikut ngumpul sama yg lainnya"


"Ini udah jam sembilan loh, udah malam. Batalin aja ya janjinya?"

"Tapi bun-"

"Besok kan sabtu, kalian bisa jalan seharian. Atau kalian bisa pergi minggu. Bunda yakin hyunjin ngga akan marah kalau kamu batalin perginya. Lagian kamu udah nunggu 2 jam 'kan?"

Banyak yg berkecamuk di fikirannya.
Dia sudah tidak betah digigiti nyamuk karena memakai dress selutut saja, namun dia juga berfikir 'bagaimana kalau hyunjin tiba-tiba datang?'

"Jangan dibatalin, bun! Lagian listya masih bisa nunggu kok!"

Akhirnya centong nasi kembali mendarat di kepala listya

"Sakit bun!"

"Jangan keras kepala! Kalaupun hyunjin datang jam segini udah kemaleman. Lagian kan belum tentu hyunjin datang, kalau ngga gimana? Jangan menunggu yg ngga pasti"


Namun listya mengurungkan niatnya untuk masuk, kemudian membalik badan kala suara mesin motor terdengar

Listya langsung berlari ke arah pagar rumahnya. Dia memegang pagar besi itu sembari melihat khawatir ke arah hyunjin

"Hyunjin! Kamu dari mana aja?! Tunggu ya biar aku minta pak jisung bukain gerbangnya"

"Ngga usah!"

Hyunjin mengatur nafasnya. Pemuda itu menaiki motor, namun seolah berlari ke sini.

🍔Heart Trick ✖ Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang