[Return]

3.4K 586 96
                                    

DuaPuluhSembilan

:

"Terkadang, sebuah kalimat sederhana akan mengingatkanmu pada seseorang."

🍓 🍓 🍓

"Kamu yakin ngga mau ikut?"

Listya meletakkan stabilonya, menghentikan sejenak aktivitas yang ia tekuni sedari tadi.

Membuang sepersekian detik yang dimilikinya untuk menatap lamat pemuda dengan senyum manis palsu sebagai identitasnya —Hwang Hyunjin.

Sayang, lagi-lagi dia harus kecewa karena tak ada ketulusan saat ia menatap intens mata lelaki yang memiliki bibir dower itu -(maaf, kelebihan dosis maksud saya.)

Bisikan iri teman-temannya membuat listya tersenyum miris.

Dirinya memang sudah terbiasa dengan sikap palsu itu. Namun tetap saja, rasa sakit itupun juga masih sama.

Tentang kejadian di caffe waktu itu, hyunjin sama sekali tidak mengungkitnya.

Keesokan hari setelah kejadian itu, hyunjin datang kerumahnya bermodalkan boneka panda, 2 kotak pizza serta se-bucket besar bunga mawar sebagai sogokan.

-Hyunjin sekali.

"Ngga" ia menggeleng lemah disertai senyum tipis. "Aku mau kerjain tugasnya aja disini."

Ia tersentak ketika jari-jemari panjang hyunjin menelusuri setiap helaian rambutnya. Mengelusnya lembut penuh kasih sayang.

Listya meneriaki dirinya, mematahkan fikiran bodoh itu.

Kasih sayang 'tulus' dari hyunjin hanya imajinasi semata saja untuknya.

Tch,

Betapa gilanya dia karena masih tetap mencintai pemuda dengan etika palsu seperti ini.

"Kalau gitu.. kamu mau nitip apa? Biar aku beliin deh."

Ckckck, perhatian sekali hyunjin ini..

"Roti melon... mungkin?" Jawabnya asal.

Hyunjin mengangguk, nyaris pergi jika saja listya tidak menahan tangannya

"Kenapa?"

Mendapat tatapan begitu dari hyunjin membuat listya bimbang.

Bagaimana sekarang?

Harus 'kah dia memberikannya?

Atau,

Urung kan saja?

Setelah dilanda keheningan cukup lama, listya memilih mengesampingkan dampak negatifnya.

Ia membuka tasnya, mengambil sebuah kotak biru laut berhias manis yang menjadi wadah dari hasil kerja kerasnya yang cukup sukses kemarin.

"Apa ini?" Tanya hyunjin begitu menerima kotak itu di tangannya.

"Cupcake."

Mata hyunjin menyipit. Ia Membuka sedikit penutup atasnya, melihat cupcake itu dengan curiga.

"Beli dimana?"

Hyunjin tau betul listya payah dalam urusan dapur.

Mana mungkin tiba-tiba gadis itu bisa membuat cupcake dengan bentuk yang sangat layak makan seperti ini.

🍔Heart Trick ✖ Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang