Aurel meluruskan posisi duduknya yang tadi bersandar di sofa. Dengan nada lirih Aurel menceritakan kejadian-kejadian mistis dirumahnya. Mulai dari ia melihat anak kecil masuk ke ruang kosong itu, angin kencang dikamar Kesya disertai suara tawa wanita. Dan masih ada beberapa kejanggalan lagi, ia juga bilang bahwa Rosalia juga merasakan hal aneh serta mengatakan rumahnya ada makhluk tak kasat mata, dan harus diusir. Betapa mengerikan cerita Aurel, membuat Welda bergidik ngeri. Selama ini memang Welda tak percaya hal semacam itu, dia sendiri tak pernah melihatnya dengan matanya sendiri.
Makin lama keadaan Ali memprihatinkan, dia benar-benar seperti orang depresi berat. Aurel meminta Rosalia datang kerumahnya besok pagi. Aurel akan mengizinkan Ali dan Kesya untuk tidak pergi kesekolah besok. Welda pun setuju, sepanjang malam Welda dan Aurel menemani Ali dikamar. Sesekali Ali menangis tanpa sebab, sesekali dia merasa ketakutan. Sedari pulang sekolah Ali belum makan apapun, rasa takut membuatnya lupa akan rasa lapar. Ohh Ali yang malang, kenapa hal ini terjadi padamu.
Keesokan harinya, Aurel menelpon wali kelas Ali dan Kesya mengizinkan mereka tidak masuk sekolah karna ada acara mendadak. Tidak mungkin Aurel mengatakan hal yang sebenarnya. Namun Welda tak bisa meninggalkan pekerjaannya dikantor. Dia pun segera berangkat ke kantor, dan berdoa semoga hal buruk tidak terjadi pada keluarganya.
Ketika Aurel menyapu halaman, matanya terpacu pada seseorang dibawah pohon diarea halamannya. Wanita itu seperti mengawasinya, Aurel pun mengabaikannya, mungkin itu orang dari tengah kota. Hingga beberapa menit wanita itu tidak pergi. Aurel mulai jengah.
"Mau cari siapa?." teriak Aurel.
Tak ada jawaban. Aurel berpaling mengambil tempat sampah dibelakangnya, dan saat ia melihat kearah wanita itu, dia sudah hilang. Dasar wanita aneh, gumamnya.
Setelah semua pekerjaan rumah selesai, Aurel cepat-cepat mandi sebelum Rosalia datang. Sepuluh menit berlalu, Aurel selesai mandi ia pun membuka pintu, pintu kamar mandi itu terkunci dari luar. Aurel mencoba tenang, ia memanggil Kesya beberapa kali, bodohnya ia, saat ini dirinya berada didalam kamar mandi kamarnya. Mana mungkin Kesya mendengar suaranya. Aurel mendobrak pintu itu dengan tubuhnya. Sial! Belum bisa juga! Ia benar-benar harus keluar dari tempat ini, bagaimana jika Rosalia sudah datang? pikirnya.
Mobil Rosalia terparkir didepan rumah Aurel. Kali ini ia datang dengan suaminya, Rosalia mengetuk pintu beberapa kali. Kesya yang membukakan pintunya, Rosalia dan Gandhi memberi senyum manis padanya. Kesya mempersilahkan masuk keduanya.
"Dimana Mamimu?." tanya Rosalia duduk di sofa.
"Engga tau." Kesya menggeleng.Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu beberapa saat. Sudah mulai bosan menunggu, Rosalia mencari Aurel mulai dari dapur, toilet, semua ruang lantai bawah. Tak ditemukannya. Ia pun memeriksa dilantai atas. Rosalia mendengar suara seperti pintu digedor-gedor. Suara itu dari kamar Aurel. Awalnya ia ragu untuk membuka pintu karna itu tidak sopan masuk kamar pribadi orang, tapi suara itu disertai bunyi minta tolong. Ia takut Aurel kenapa-napa, akhirnya dengan permisi dalam hatinya ia masuk kamar Aurel.
"Tolong! Siapapun diluar jika mendengarku bukalah pintu ini. Aku mohon!." teriak suara itu dalam toilet.
"Aurel? Apa kamu didalam?." tanya Rosalia.
"Rosalia. Kamu sudah datang? Tolong keluarkan aku dari sini, aku sudah terjebak cukup lama." rintih Aurel.
"Okee. Tunggu, akan ku coba." kata Rosalia.
"Apa kamu punya kunci cadangan?." lanjut Rosalia.
"Dilaci meja dekat pintu kamar." memberitahu.Rosalia mengambil kunci cadangan itu di dalam laci. Lalu membuka pintu toilet, dan terbukalah. Kini Aurel bisa bernapas lega, didalam Aurel hampir kekurangan udara karna ventilasi kamar mandi tidak terlalu besar Aurel mengatur napasnya.
"Siapa yang tega menguncimu?." tanya Rosalia heran.
"Aku gak tau, tiba-tiba sewaktu aku mau keluar pintunya terkunci." jelasnya.
"Untung kamu baik-baik saja. Kalo begitu ayo kita selesaikan urusan kita." ajak Rosalia.Mereka pun turun kebawah, sebelum membicarakan hal penting, Aurel menyuguhkan dua gelas teh hangat dan beberapa kue kecil. Aurel pun mulai menceritakan tentang Ali putra yang ia sayangi, tingkahnya tiba-tiba berubah 180 derajat. Entah apa yang membuatnya seperti itu, Ali tak mau bercerita apapun setelah pingsan. Ohh iya, Ali mengatakan ini.
DIA MENDEKATIKU! DIA INGIN MEMBUNUHKU!!!
Kalimat-kalimat itu membuatnya bergetar, siapa yang akan membunuh anaknya? Berani betul dia meneror anaknya. Rosalia dan Gandhi mendengarkan semua cerita Aurel, air matanya pun ikut menghiasi suasana hatinya. Pastinya sedih jika melihat anak yang di sayainginya menjadi depresi. Rosalia meminta Aurel mengantarkannya menemui Ali. Mereka bertiga pun masuk ke kamar Ali. Sangat buruk, kondisi Ali semakin memprihatinkan. Ali bersembunyi di kolong kasurnya, Aurel menyuruhnya keluar namun Ali tak mau. Butuh waktu lama untuk membujuknya, Rosalia dan Gandhi pun ikut serta. Alhasil, Ali mau keluar dari kolong tempat tidurnya. Lalu mendudukkannya diatas kasur.
Rosalia menatap mata Ali lekat-lekat, matanya terselubung ketakutan. Sesekali Ali melirik Rosalia balik, lalu berpaling ke sudut kamar.
"Hai Ali. Perkenalkan aku Rosalia teman Mamimu." sapa Rosalia ramah.
Ali menggigil ketakutan. Rosalia tau itu, lalu ia membelai rambut Ali supaya sedikit tenang. Cara itu selalu ampuh untuk membuat anak tenang. Rosalia psikiater yang cukup hebat bagi Aurel. Dia mampu menenagkan Ali dengan sentuhannya. Rosalia akan memulainya dengan berbasa-basi dulu, agar tidak tegang. Rosalia menanyakan beberapa hal yang menurutnya tidak penting. Setelah Ali cukup tenang, Rosalia mulai menanyakan hal yang serius.
"Kamu gak sendirian, ada kami disini untuk menjagamu, sekarang katakan apa yang membuatmu takut?." tanya Rosalia menatap mata Ali.
Ali menunjuk ke pojok kamar dekat jendela. "Disana ada dia." katanya lirih.
"Siapa?." pancing Rosalia.
"Wanita itu. Dia selalu mengawasiku, hampir setiap malam aku gak bisa tidur, kalo aku tidur dia akan menerkamku." jelas Ali cemas.Rosalia menoleh kearah Aurel. Memintanya untuk keluar sebentar dari kamar Ali, meninggalkan mereka bertiga. Supaya Rosalia dan Gandhi bisa konsentrasi dan menemukan pemecah masalah Ali. Aurel pun mengiyakan dan segera keluar sambil menutup pintu kembali, Aurel selalu berdoa agar keluarganya selalu dilindungi oleh Allah. Seraya Rosalia dan Gandhi menangani Ali, ia ke kamarnya untuk sholat dhuha.
~0~0~0~
Tbc :))
Jangan lupa kasih vomment ya kawan😁😂
"Kok pendek ceritanya?."
Hehe
Maap ya guys, lagi bdmd soalnya😶 tp seenggaknya ak berusaha melanjutkan cerita ini, gk mau kalian bosen dg penantian tanpa kepastian😂😂😂Jiahhh..
Klo ak pasti kok, tp syaratnya sabar ya😋✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasia
HorrorSuatu hari gadis kecil bernama Kesya bersama keluarganya pindah ke sebuah rumah ditepi kota. Sudah 20 tahun rumah itu kosong dan akhirnya Papinya Kesya membelinya karna ada bisnis dikota tersebut. Kesya memiliki satu kakak laki-laki bernama Ali. Kes...