Bab 15

2K 149 36
                                    

Seusai makan siang, Aurel bergegas sholat dzuhur lalu menonton TV sejenak, ketika sedang asyik menonton Aurel mendapat kabar dari wali kelas Kesya, jika nilai pelajaran disekolah sangat buruk akhir-akhir ini, guru yang lain pun saat mengajar dikelas Kesya slalu memergoki Kesya tidur dikelas dan kadang pula melamun, laporan dari guru-guru yang saat itu mengajar meminta wali kelas Kesya mengatakan pada orangtuanya. Aurel tak tau apa sebabnya, lalu Aurel bertanya pada Kesya. Dengan wajah sedih Kesya mengatakan dirinya tak semangat belajar.

Aurel memberinya banyak nasehat pada Kesya, namun dia hanya diam mendengarkan nasehat Aurel. Mulai malam ini Aurel akan memantaunya untuk belajar. Kesya tak bisa membantah perintah Maminya. Ia hanya mengangguk.

Mata Aurel mulai lelah, ia pun mematikan TV dan segera ke kamarnya untuk tidur siang. Aurel meminta Kesya tetap didalam rumah, tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya. Entah mengapa siang itu terasa panas, padahal AC sudah dinyalakan. Aurel pun memaksakan matanya terpejam. Lalu, dia mulai bermimpi.

(Didalam Mimpi)

Aurel berada disebuah ruang gelap, tak ada cahaya setitik pun. Ia mencoba jalan terus mengikuti langkah kakinya, entah mau kemana ia juga tak tau. Ia membiarkan kakinya melangkah.

"MAMI!!!!." seru sebuah suara yang bergema.

Aurel menoleh kanan kiri namun tak ada siapapun. Karna terlalu gelap diruang itu. Tapi suara itu mengingatkannya pada Ali. Setengah perjalanan ia berjalan, ada cahaya yang menyilaukan, ia pun menuju cahaya itu.

Setelah masuk kedalam cahaya itu, ia melihat Ali berada disana. Aurel sangat senang dan langsung berlari untuk memeluknya, tapi kakinya tiba-tiba terpaku dan tidak bisa digerakkan.

Ada kelebatan bayangan hitam membisikkan sesuatu ke telinga Aurel.

"KAU AKAN MENYAKSIKAN ANAKMU MATI!!." kata suara itu lirih ditelinga Aurel.

Lalu bayangan itu hilang disertai tawa bengis yang memekik. Membuat Aurel ternganga ditempat. Aurel seperti menonton film di TV. Bayangan itu perlahan mendekati Ali, semakin dekat, semakin dekat, dan akhirnya hanya berjarak 5 senti.

Aurel berteriak pada Ali untuk lari, namun sepertinya Ali tak bisa mendengarnya. Aurel memaksakan kakinya untuk bergerak, tapi semua itu sia-sia saja. Aurel terus berteriak-teriak hingga berkeringat.

"MAMI TOLONG AKU, DIA AKAN MEMBUNUHKU!!." jerit Ali.

Bayangan itu tanpa kasihan langsung menusuk dibagian jantung Ali menggunakan kukunya yang tajam. Darah bercipratan dimana-mana. Aurel berteriak menangis.

"HENTIKAN! HENTIKAN! IBLIS BIADAB!." Aurel memaki.

Makian Aurel membuat bayangan itu tertawa puas. Kemudian, bayangan itu lenyap di tempat. Tubuh Aurel terjatuh ditempat, kakinya terasa terpasung.

Tiba-tiba ia mendengar suara tawa gadis kecil, saat ia melihat didepan sudah ada Kesya bersama seorang wanita cantik bergaun hitam. Aurel menduga itu pasti Sia. Mereka terlihat sangat akrab, ia ingat dengan perkataan Rosalia. Kesya dan Sia sangat dekat bahkan berteman baik.

Aurel merasakan bahwa wanita itu adalah sesosok iblis yang menyamar. Seperti halnya yang dilakukan pada Ali, dengan sisa tenaganya ia berteriak sekencang mungkin menyuruh Kesya menghindari wanita itu. Tapi sama saja, Kesya tak dapat mendengarnya seperti Ali tadi.

Wanita itu membelai rambut Kesya. Mengajaknya bermain petak umpet, Kesya menutup matanya dan mulai berhitung 1-10. Wanita itu menyeringai pada Aurel. Wajahnya berubah menjadi buruk rupa, seperti yang dikatakan Ali dulu, wajah penuh darah tanpa kedua mata, kukunya sangat panjang dan tajam.

"KESYA.. BUKA MATAMU DAN LARILAH!! BUKA MATAMU!!." teriak Aurel.

Saat hitungan ke-10 wanita itu menusuk Kesya pada bagian jantungnya, sama seperti yang dia lakukan pada Ali. Aurel semakin histeris, tangisannya tak kunjung henti. Wanita itu sekali lagi tertawa bengis.

Aurel mulai murka. "IBLIS JAHANNAM!! LAKNATULLAH!!."

Aurel terus memaki makhluk itu.

"BUNUH SAJA AKU SEKALIAN." maki Aurel.

Tiba-tiba makhluk itu sudah ada disampingnya dan sekali lagi berbisik.

"BAIKLAH.. KALAU ITU MAUMU." kata suara itu lirih.

Seketika pandangan Aurel menjadi gelap.

Ternyata itu semua hanya mimpi, Kesya telah membangunkan Aurel yang dari tadi mengigau berteriak dan menangis. Aurel terbangun dengan napas terengah-engah dan langsung memeluk Kesya disampingnya.

"Mami kenapa?." tanya Kesya heran.
"Kamu baik-baik saja kan? Apa kamu terluka? Apa dia menyakiti mu?." tanya Aurel cemas.

Aurel melepaskan pelukannya dan mengecek tubuh Kesya terutama pada bagian jantung. Kesya menatap Aurel dengan tatapan aneh.

"Aku gak apa-apa Mi." kata Kesya meyakinkan.
"Syukurlah."

Aurel segera menelpon Rosalia, menghujaninya dengan banyak pertanyaan. Rosalia sampai bingung harus mulai dari mana ia menjawabnya. Rosalia menyuruh Aurel menenangkan dirinya terlebih dahulu, lalu berbicara dengan tenang ditelpon.

Setelah cukup tenang, Aurel mengulangi pertanyaannya lagi. Rosalia mengatakan keadaan Ali baik-baik saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aurel pun bernapas lega.

~0~0~0~

Tbc :))

Semangat puasanya ya guys😂😂

#bagi yang menjalankan

Tetep dong jangan lupa kasih vomment😂😁

AnastasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang