Chapter 3 : Ayahku idolaku

3.2K 113 0
                                    

Azkiya baru saja pulang dari sekolah.

"Assalamualaikum, Bunda. Azkiya pulang". Salam Azkiya yang masuk kedalam rumah. "Waalaikumsallam, Baru juga pulang udah teriak-teriak! Azkiya". Jawab salah seorang yang ada di rumah,tapi itu bukan suara Bundanya melainkan suara lelaki. Tetapi suara itu tidak asing bagi Azkiya.

Azkiya pun pergi ke ruang keluarga, dilihatnya seorang lelaki yang gagah sedang duduk disofa sambil menikmati teh hangatnya yang masih mengepul panas.

"Ayah!!" seru Azkiya kaget. "Kok Ayah ada disini bukannya masih tugas ya?" sambung Azkiya. "Suka-suka Ayah dong.." ejek Ayah. "Ih!! Ayah mah nyebelin". Rengek Azkiya. " ya udah, sini duduk dulu masa gak kangen sama ayah?" ajak ayah. Azkiya pun menuruti perkataan ayah. "Ya kangen dong Yah. Masa anak gak kangen sama ayahnya" jawab Azkiya.

"Yah,Bunda kemana?, dari tadi gak keliatan" tanya Azkiya. "Bunda lagi belanja di minimarket depan " jawab Ayah. "Kok Ayah gak nganterin Bunda sih?" tanyanya lagi. "Ayah juga pengen nganterin Bunda, tapi kata Bunda gak usah. Jadi Ayah gak nganterin deh" jawab Ayah polos. "Ih Ayah mah gak peka. Harusnya Bunda itu di anterin sama Ayah. Ya kali nanti Bunda butuh bantuan Ayah" jelas azkiya. "Ya nanti aja lagi ya!" jawabnya. "Huh!! Nyebelin". Tukas Azkiya dengan cemberut.

Sesaat keheningan terjadi.

" Assalamualaikum!" salam Bunda dari luar rumah. "Lho,kok pada diem? lagi pada marahan?" tanya Bunda yang melihat anaknya dan suaminya hanya terdiam membisu. "Itu loh Bun, anak bungsu kita ini tadi marah akibat Ayah gak nganterin Bunda". Ayah angkat bicara.

" ya ampun az, sampai segitunya sama Ayah. Lagi pula Bunda perginya sama temen-temen Bunda kok" jelas Bunda kepada Azkiya.
"O.. Jadi tadi Bunda perginya nggak sendiri" tutur Azkiya dengan tersipu malu karena sudah salah paham dengan Ayahnya.
"Ayah Azkiya minta maaf ya. Tadi fikir Bunda perginya sendiri. Makannya Azkiya marah". Sesal Azkiya. "Gak apa-apa kok, Ayah tahu kamu khawatir sama Bunda jadinya kamu emosi". Jawab Ayah dengan lembut.

Azkiya sangat bahagia jika melihat keluarganya. Ia sangat mengidolakan Ayahnya ia selalu berharap dalam doa-doa nya agar kelak ia mendapatkan imam seperti Ayah nya seorang yang tegas namun sangat baik dan lembut. Dan yang paling penting menurutnya Ayah nya tidak pernah membentak apalagi kasar kepada Bunda, Aa(kakak laki-laki), termasuk dirinya.
Keluarga ku surga kecil bagiku.

🌹Update yang ke-2 hari ini.. Maaf masih belum rapi tulisannya. Mudah-mudahan akan jadi lebih baik lagi. Terimakasih... Selamat membaca semuanya🌹

Azkiya Nur AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang