Azkiya masih memikirkan keadaan Fatwa. Sebenarnya apa yang terjadi pada Fatwa di hari kemarin. Lamunannya pun terhapus sesaat Fatwa datang. "Hayo!! Ngelamunin apa?" tanya Fatwa. "Nggak kok" jawab Azkiya singkat. "O.. Iya aku mau kasih kabar gembira buat kamu" seru Fatwa. "Wah.. Apa?" tanya Azkiya dengan antusias. "Nanti aja deh!! Aku mau ngajar dulu" elak Fatwa. "Tuh kan, jail ah. Gak jadi deh, aku udah penasaran" keluh Azkiya. Fatwa pun meninggalkan Azkiya dengan rasa penasaran nya.
Azkiya pun pergi mengajar kekelas. Setelah bel istirahat berbunyi Azkiya dengan cepatnya pergi ke ruang guru untuk menanyakan sesuatu yang sepertinya sudah mengganjal di dalam hatinya. Tapi orang yang untuk di tanyai tidak ada di ruangan tersebut. Kemana lagi Fatwa ini?. Batin Azkiya bersulut.
"Bu Hana maaf tadi liat Bu Fatwa nggak?" tanya Azkiya pada Bu Hana. "Nggak Bu gak liat. Mungkin masih di kelas" jawab Bu Hana. "O.. Iya makasih ya Bu" ucap Azkiya singkat. Bu Hana adalah guru senior di sekolah itu.
Cukup lama Azkiya menunggu di ruang guru, akhirnya Fatwa datang. "Dari mana aja sih. Aku cariin gak ketemu" kesal Azkiya. "Ya ampun, sahabatku ini ngambek ya. Maaf deh.. Emangnya kamu masih penasaran yah sama apa yang ingin aku omongin" tanya Fatwa. "Iya lah dari tadi aku nungguin itu" jawab Azkiya. "Nanti aja ya, ngobrol nya di rumah kamu aja" ajak Fatwa. "Tuh kan gak jadi lagi" kesal Azkiya. Tapi Azkiya pun menurut dengan satu anggukan lembut.
Pukul 15:30 akhirnya Fatwa datang kerumah Azkiya untuk menepati janjinya. "Assalamualaikum" salam Fatwa di luar rumah. Akhirnya Bunda membukakan pintu. "Waalaikumsallam, ehh Fatwa. Ayo masuk!" ajak Bunda. Fatwa pun masuk kerumah. Azkiya turun kelantai bawah dan mengajak Fatwa ke kamarnya.
"Jadi gini sebenarnya, aku mau ngasih tau kamu. Aku minggu depan mau nikah" jelas Fatwa dengan malu. Azkiya terbelalak dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Fatwa. "Alhamdulillah, ternyata sahabatku ini akan menikah" ucap Azkiya dengan bahagianya. "Aku harap kamu bisa datang ya" pinta Fatwa. "Insyaallah, aku akan datang" jawab Azkiya. "Eh, ngomong-ngomong aku kenal gak sama calon suami kamu?" tanya Azkiya. "Kamu kenal kok sama dia. Masa sering ketemu gak kenal" jelas Fatwa. "Hah! Aku kenal sering ketemu? Siapa?" tanyanya dengan bertubi-tubi. "Masa kamu gak kenal sama Raehan sih" jelas Fatwa. "O.. Jadi kamu mau menikah sama Raehan guru Matematika kan!" seru azkiya. "Jodoh emang gak ketebak ya" sambung Azkiya.
Azkiya begitu bahagia dengan kabar gembira ini. Semoga Fatwa dan keluarga akan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah.
🌹 Assalamualaikum, semua. Alhamdulillah update lagi. Semoga makin banyak yang baca yah. Bantu comment agar tulisan ini lebih baik lagi. Terimakasih 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Azkiya Nur Alvian
AcakTak ada yang istimewa dari sebuah kisah monoton antara seorang gadis dan lelaki yang cukup klasik tentunya. Namun, cinta diam-diam yang dilakukan oleh gadis ini akankah berakhir seperti kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fatimah Az-Z...