Chapter 16 : Bahagia

1.3K 73 12
                                    

Happy reading 😊
.
.
.
.
.
.
.

2 Tahun kemudian...

" Alhamdulillah aku lulus " seru Azkiya yang tengah memakai kebaya merah muda dengan bawahan rok batik. Ya!! Dia akan bersiap untuk mengikuti acara wisuda. " Aduh anak Bunda cantiknya." puji Bunda. "Ah Bunda bisa aja " jawab Azkiya.

Semuanya pergi ke acara wisuda Azkiya.

Acaranya berlangsung meriah. Dan selesai sampai sore. Mereka pun pulang kerumah dengan selamat.

"Alhamdulillah ya Az, kamu udah lulus dan menyandang gelar S2 sekarang. Ayah seneng" ucap Ayah sambil berkaca-kaca. "Iya, Ayah Alhamdulillah" jawab Azkiya. "Azkiya akan selalu membuat keluarga ini bangga kepada Azki. Selama Azki masih mampu" sambungnya kemudian. Hari itu adalah momen bahagia bagi Azkiya.

Jam sudah menunjukkan pukul 20:00 WIB. Azkiya tengah membaca buku novel horor kesukaannya. Horor? Ya horor, Azkiya memang suka membaca buku tentang hantu. Meski terkadang dia suka jadi penakut. Tapi menurut Azkiya buat apa takut dengan hantu yang jelas-jelas tidak ada, melainkan jin, Azkiya lebih takut kepada yang telah menciptakannya yaitu Allah swt.
Tiba-tiba Handphone-nya berbunyi.
Ternyata ada pesan masuk dari Arsya. Ya, sekarang Azkiya memang akrab dengan Arsya. Azkiya benar-benar senang dirinya bisa dekat dengan Arsya. Kadang Arsya juga sering berkunjung ke rumah entah sebatas mengobrol dengan Ayah, ataupun dengan A Hafidz.

From : Arsya
To : Azkiya

Assalamualaikum, Azkiya. Maaf ganggu malam-malam kayak gini. Saya cuma mau ngucapin selamat atas kelulusan kamu.

From : Azkiya
To : Arsya

Waalaikumsallam, Pak Arsya. Nggak kok Pak gak ganggu. Makasih ya Pak

From : Arsya
To : Azkiya

Tuh kan panggil Pak lagi!!!
Ini kan bukan diarea kampus Az, masa panggil saya Pak mulu. Emang saya udah kayak Bapak-bapak?

From : Azkiya
To : Arsya

Aduh, maaf Sya. Kebiasaan soalnya. Tapi menurut Azki sih tampangnya memang udah cocok jadi Bapak.
😅

From : Arsya
To : Azkiya

Apa!! Cocok jadi Bapak?😑

From : Azkiya
To : Arsya

Yah, Sya. Jangan marah dong kan cuma becanda. Iya deh Azki gak bakal ngebahas itu lagi. Soalnya Azki aneh aja, soalnya kan seorang Arsya masa gak ada yang suka ( *batin Azkiya: sebenernya aku suka )atau punya calon gitu (*batin Azkiya : semoga aja itu aku).

From : Arsya
To : Azkiya

Iya gak marah. Sebenernya sih aku lagi suka sama seseorang

From : Azkiya
To : Arsya

Beneran !!? Siapa?

10 menit kemudian...

25 menit kemudian...

45 menit kemudian...

Sampai jam sudah menunjukkan pukul 22:10 WIB. Arsya belum membalas chat dari Azkiya.

"Ih!!! Kenapa Arsya belum balas chat aku sih. Nyebelin banget kan aku jadi penasaran" Azkiya menggerutu. "Pupus sudah harapanku untuk jadi pendamping hidupnya. Dia udah suka seseorang. Entah siapa orang beruntung itu yang akan mendapatkan Arsya" Batin Azkiya bersungut-sungut.

Malam pun semakin larut, tetapi balasan dari Arsya tak kunjung datang. Azkiya pun memutuskan untuk tidur. Ia pun merebahkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya dan berdo'a sebelum tidur. Kebiasaan berdo'a sebelum tidur itu sudah di tetapkan oleh bundanya sejak ia masih kanak-kanak. Azkiya pun terlelap dalam tidurnya.

Rembulan pun telah raib karena diselimuti oleh kabut malam. Tak ada kegiatan di luar selain makhluk-makhluk malam yang sibuk akan pekerjaan mereka masing-masing. Dan hanya semilirnya angin malam yang mengusik daun untuk melepaskan pegangannya dari sang ranting, agar sang angin dapat membawa daun itu pergi menjauh dari ranting yang sudah menjadi zona nyamannya.

🌹 Assalamualaikum semua!! Alhamdulillah... Bisa update lagi nih. Semoga banyak yang suka dengan ceritanya. Tapi cerita ini makin lama kok makin ngawur ya😅. BTW itu Arsya kenapa gak ngebales chat Azkiya ya?
Jangan lupa Share and Vomment-nya🌹

Azkiya Nur AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang