Chapter 10 : Jodoh A Hafidz

2K 85 0
                                    

Tidak disangka kakakku yang terlihat cuek teryata telah mempunyai calon istri. Entah siapa dia? Seperti apa dia? Yang jelas dia harus yang baik untuk kakaknya. Itu pikiran Azkiya.

Azkiya pun turun ke lantai bawah untuk membantu Bunda untuk menyiapkan makanan. Dilihatnya kakaknya tengah bersiap untuk menjemput yang insyaallah akan menjadi calon istrinya. "Bun, Az. Aa berangkat ya" jelas Hafidz. "Ya, A hati-hati di jalannya" perintah Bunda. "Iya Bun, Assalamualaikum" salam Hafidz. "Waalaikumsallam" jawab Azkiya dan Bunda serentak.

Azkiya termenung sesaat. "Hei, ngelamunin apa" tanya Bunda. "Gak, ngelamun kok Bun. Cuma bengong dikit" elak Azkiya. "Ya ampun Az, sama aja kali" jelas Bunda. "Ayah kemana Bun, kan calon istri A Hafidz akan kerumah" tanya Azkiya. "Ayah gak bisa datang dia ada urusan di kantor tapi ayah insyaallah akan nyempetin kok" jelas Bunda. Azkiya hanya menganggukan kepalanya.

Sekitar 30 menit menunggu akhirnya yang ditunggu pun datang. A Hafidz tengah membukakan pintu mobil, dan keluarlah seorang wanita cantik nan anggun mempesona. Berbalut gamis syar'i menutup seluruh tubuhnya. Azkiya merasa ini adalah seseorang yang cocok untuk kakaknya.

"Assalamualaikum" salam A Hafidz dari luar dan mempersilahkan masuk kerumah kepada perempuan itu. "Waalaikumsallam" jawab Bunda. Bunda menghampiri A Hafidz dan perempuan itu. "Eh siapa ini? Cantik banget? Namanya siapa?" tanya Bunda. "Makasih tante, perkenalkan nama saya Aryani" jawabnya dengan malu-malu. "Ah.. Jangan panggil tante panggil Bunda aja. Biar nanti terbiasa" jelas Bunda.

Bunda pun memanggil Azkiya dan memperkenalkan Aryani kepadanya. "Aryani" sapanya. "Azkiya" jawab Azkiya dengan senyuman. Begitu santun perempuan ini. Pikir Azkiya. "O.. Ya udah silahkan duduk. Ngobrol-ngobrol aja dulu. Biar Bunda sama Azkiya ambil dulu minum" jelas Bunda. Azkiya pun mengekor mengikuti Bunda dari belakang.

Azkiya membantu Bunda untuk menyiapkan minum. Akhirnya minuman pun telah siap di sajikan Azkiya membawakan minuman untuk A Hafidz dan Aryani. Mereka pun mengobrol dan sampai akhirnya mereka makan malam bersama.

Bunda menyiapkan semuanya. Mereka pun makan malam bersama dengan sedikit cerita-cerita kecil di meja makan. Sebuah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Hanya saja ada kekurangan dari semua itu. Ayah tidak ada bersama mereka.

Makan malam pun telah usai. Azkiya membaantu bunda membereskan meja makan bahkan tidak hanya Azkiya, Aryani sendiri pun ikut membatu Bunda.

Setelah semuanya beres, A Hafidz pun mengantarkan Aryani pulang ke rumahnya. Aryani sangat bahagia untuk hari ini dan dia berharap bahwa itu akan berlanjut.

🌹 Assalamualaikum semua.. Alhamdulillah bisa update lagi meskipun lagi ulangan😀.. Mengatasi boring saat belajar. Mudah-mudahan makin banyak yang baca. Terimakasih 🌹

Azkiya Nur AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang