Waktu pernikahan pun datang, sekarang digedung ini A Hafidz akan berikrar untuk sehidup bersama Aryani. Percayalah meskipun ini pernikahan Hafidz tapi Azkiya terlihat sama seperti muka kakaknya Tegang. Waktu acara Akad akan segera dimulai. Hafidz sudah bersiap tinggal menunggu penghulu.
Akhirnya Bapak penghulu pun datang diikuti dengan Bapaknya Aryani. Kini mereka tengah berhadapan. Rasa takut mulai muncul menyelimuti mereka. Kemudian acara pun dimulai. "Saya nikahkan dan kawinkan anak saya Aryani Khoirunnisa Binti Bapak Hasan dengan mas kawin emas 20 gram dan surat Ar-rahman dibayar tunai". Ucap Bapak Hasan. "Saya terima nikahnya Aryani Khoirunnisa Binti Bapak Hasan dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" ijab kobul tersebut dikumandangkan dengan lancar nya oleh Hafidz. "Sahhh!!!" semua berseru bersuka cita.
Selepas itu Hafidz memasangkan cincin ke jari manis Aryani dan mengecup keningnya. Begitu pula dengan Aryani dan mencium punggung tangan Hafidz. Setelah itu Hafidz pun membacakan surat Ar-rahman di hadapan semua orang dengan lancarnya. Kini mereka berdua telah sah menjadi suami-istri.
Acara pun di lanjutkan dengan prosesi sungkeman. Begitu haru dari kedua belah pihak. Azkiya sendiri pun menitikkan air matanya. Suasana pun kembali normal, kini para tamu undangan sudah berdatangan di gedung pernikahan itu. Diiringi dengan lagu-lagu rohani menemani mereka semua.
Azkiya bersalaman kepada kakak dan kakak iparnya. "Selamat ya A, jagain teh Aryani nya baik-baik terus cepat-cepat kasih aku keponakan" ucapnya. A Hafidz hanya mengangguk. "Iya, nanti teteh akan kasih kamu keponakan yang lucu" celoteh Aryani pada Azkiya dengan meringis malu. Azkiya tersenyum dan mengaminkan keinginan Aryani.
Setelah itu Azkiya pergi ke tempat makan. Azkiya memakan beberapa hidangan yang sudah tersaji disana. Memang dari tadi perut Azkiya belum terisi oleh makanan. Dilihatnya seseorang di seberang sana yang tengah bercakap-cakap dengan A Hafidz. A Hafidz melambaikan tangannya kepada Azkiya.
Azkiya pun mengahampiri kakaknya dan orang di sebelahnya. "Nah, kenalkan ini temen Aa. Dia dosen juga di fakultas Pendidikan dia Dosen Bahasa dan Sastra indonesia" jelas A Hafidz. Azkiya hanya mengangguk. Entah apa yang dimaksudkan kakaknya untuk memperkenalkan Dosen itu kepada Azkiya.
🌹 Assalamualaikum semua. Bisa update lagi. Kira-kira siapa ya Dosen itu??.. Ikuti kelanjutannya 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Azkiya Nur Alvian
РізнеTak ada yang istimewa dari sebuah kisah monoton antara seorang gadis dan lelaki yang cukup klasik tentunya. Namun, cinta diam-diam yang dilakukan oleh gadis ini akankah berakhir seperti kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fatimah Az-Z...