Hari ini adalah hari pertama Teh Aryani menjadi seorang istri. Pagi-pagi dia sudah membantu Bunda menyiapkan makanan untuk sarapan semua orang. Azkiya pergi kebawah untuk sarapan. "Selamat pagi Bunda, Teh Aryani" sapa Azkiya. "Selamat pagi, aduh ini adik iparnya teteh baru beres siap-siap. Mau sarapan apa? Biar teteh siapin" tanya teh Aryani. "Ah gak usah deh Teh, aku bisa siapin sendiri" jawab Azkiya. Azkiya pun langsung mengambil roti dan dioleskannya selai kacang dan langsung melahapnya. Bunda mendekati Azkiya. "Az, gimana. Mau daftar kapan kuliahnya?" tanya Bunda. "O iya Azki lupa. Nanti sebelum ke sekolah Azki pergi ke fakultas dulu buat ambil formulir" jelas Azkiya.
Azkiya pun berpamitan kepada semuanya yang ada di rumah. Dan langsung mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Azkiya pergi ke fakultas kakaknya itu untuk mengambil formulir. Azkiya pun masuk ke tempat pendaftaran. Dan setelah mendapatkan formulirnya, Azkiya pun akan pergi ke sekolah. Saat di depan gedung fakultas. Tiba-tiba...
"Azki !!!" panggil seseorang dari belakang. Azkiya pun membalikkan badan dan dilihatnya seseorang yang tak asing baginya. Ya dia adalah Arsya teman A Hafidz."Kamu ngapain disini Az?" tanya Arsya. "Ini mau ngambil formulir pendaftaran" jawab Azkiya. "Kenapa kamu gak nitip aja sih formulir nya ke kakak kamu aja?" tanya Arsya. "Nggak deh.. Pengen usaha sendiri" jelas Azkiya. "O. Yaudah aku pergi dulu ya. Assalamualaikum" pamit Azkiya. "Iya, waalaikumsallam" jawab Arsya.
Sampailah Azkiya di sekolah tempat dia mengajar. Dilihatnya jadwal hari ini. Dia akan mengajar di kelas 7-B. Azkiya pun pergi ke kelas 7-B, dilihatnya murid-muridnya tengah asik bermain. Saat Azkiya datang ke kelas. Semua murid langsung senyap dan memberi salam.
Pelajaran pun telah usai. Azkiya pergi ke ruang guru untuk sejenak beristirahat. Dia pun duduk di mejanya. Saat dia memainkan ponsel nya. Fatwa mendekati Azkiya. "Ya ampun kan kamu kemarin habis acara nikahan. Kenapa kamu ke sekolah sih?" tanya Fatwa. "Ihh.. Kan bukan aku yang nikah kan A Hafidz yang nikah. Masa aku juga ikut repot sih" jelas Azkiya. "Iya sih, jadi kapan kamu nyusul?" tanya Fatwa. "Nyusul kemana?" Azkiya bertanya balik. "Nyusul nikah lah" jelas Fatwa. "Mhh.. Jodohnya juga belum ada, mau gimana coba" jawabnya dengan senyuman.
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Azkiya pulang ke rumah dengan selamat. Hari ini merupakan hari yang padat sekali untuk Azkiya. Dirinya tidak sabar untuk merebahkan badannya di atas kasur miliknya di kamar.
"Assalamualaikum!" salam Azkiya dari luar rumah. Teh Aryani yang menyambutnya saat itu. "Yang lain pada kemana teh?" tanya Azkiya. "Itu, Bunda sama Ayah pergi ke acara pernikahan anaknya temen ayah" papar Aryani. "O. Ya udah deh Teh, aku ke kamar dulu yah. Capek banget nih" ucap Azkiya. "Iya silahkan" jawab Aryani.
Pukul 16:30 Ayah dan Bunda baru sampai ke rumah. Disusul dengan datangnya suami Aryani tiada lain dan bukan dia adalah Hafidz. Aryani sejak tadi telah mempersiapkan makanan camilan yang disertai dengan minuman. Azkiya membantu membawakan makanan ke ruang tengah.
Mereka berbincang-bincang kecil diselingi dengan tawa yang manis. Tak lama Adzan Maghrib pun berkumandang mereka bersiap-siap untuk melaksanakan salat maghrib.
Setelah salat maghrib Azkiya teringat untuk mempersiapkan berkas untuk kuliah S2-nya. Saat sedang mempersiapkan perlengkapan ada yang mengetuk pintu. "Azki, ini Teteh. Teteh boleh masuk?" tanya Aryani. "O iya Teh sebentar!" Azkiya pun membuka pintu kamar dan mempersilahkan Aryani masuk. "Sepertinya kamu sibuk banget, Az. Mau Teteh bantu?" tawar Aryani. "Gak usah Teh gak papa, lagian udah hampir beres" jelas Azkiya. "Teteh seneng banget. Setelah Teteh jadi istri dari A Hafidz. Teteh itu gak hanya milikin suami yang baik tetapi Teteh mendapatkan keluarga yang sayang dan dapat menerima Teteh apa adanya. Dan yang paling penting Teteh mendapatkan adik yang sebegitu baiknya sama Teteh" jelas Aryani saat itu. "Azki, pun senang Teh, mendapatkan kakak perempuan. Sejak dari dulu Azki pingin kakak perempuan, dan akhirnya terwujud" papar Azkiya.
Azkiya begitu bahagianya mendapatkan seorang kakak ipar yang begitu perhatian kepada dirinya. A Hafidz tidak salah pilih untuk mencari seseorang untuk di jadikan istri. Orang yang seperti Teh Aryani itu cuma 1 diantara 10 orang. Itu pikir Azkiya.
JODOHMU CERMINAN DIRIMU🌹Assalamualaikum, semua!!🌹
🌹Ada yang kangen gak ? .. Mhhh ya maksudnya kangen sama ceritanya nih. Maaf yah mungkin hampir selama 2 bulan lebih aku gak update lagi cerita ini.. Karena ada beberapa faktor kendala saat menulis cerita ini. Meskipun ini karya pertama saya. Saya butuh saran dari kalian semua untuk sebagai cerminan di karya berikutnya mohon do'anya semua.
Aku tidak akan menjadi apa-apa tanpa kalian semua🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Azkiya Nur Alvian
RandomTak ada yang istimewa dari sebuah kisah monoton antara seorang gadis dan lelaki yang cukup klasik tentunya. Namun, cinta diam-diam yang dilakukan oleh gadis ini akankah berakhir seperti kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fatimah Az-Z...