2³+2²

42.5K 5.6K 1.4K
                                    

➳ "Lagi ada masalah, mate?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳ "Lagi ada masalah, mate?"

Hyunjin menghela nafas karena pertanyaan Chan tersebut, kemudian mengangguk tanpa minat. "Silver Bullet*, satu."

Pemuda bersurai abu-abu itu kemudian dengan cekatan mengambil gelas cocktail, sebotol gin dan bourbon, kemudian mencampurkannya ke dalam shaker. "Lo gak niat buat turun?" tanyanya seraya menaruh gelas berisi minuman itu di sebelah Hyunjin.

Hyunjin mendengus. "Dan berakhir kecelakaan karena gak fokus? Maaf, gue masih—" —punya Felix sebagai tempat untuk pulang, Hyunjin nyaris mengatakan itu, namun mengingat wajah pemuda itu tadi pagi di sekolah saat menuduhnya memiliki perasaan pada Yena, kalimat itu diurungkannya. "—sayang nyawa."

"Tumben seorang Hwang Hyunjin sayang nyawa?" Yugyeom menyela, ikut bergabung dalam percakapan mereka. "Seinget gue dulu lo pernah nekat pakai heroin gila-gilaan biar overdosis, terus mati."

Hyunjin tersenyum masam ketika diingatkan pada kenangan itu. Saat itu dia masih remaja labil, tingkat akhir di sekolah menengah pertama, dan keadaan di rumah serta tekanan ujian akhir membuatnya begitu putus asa hingga nekat seperti itu. Secara teknis, dia tumbuh besar di arena balapan, dan Yugyeom serta Chan sudah seperti keluarganya, jadi mereka tahu pasti kisah hidupnya. "Dulu gue masih labil." Pemuda itu meneguk minumannya hingga habis dalam sekali tegukan, kemudian mengangsurkannya pada Chan. "Christ, isi lagi."

"Woi, liar-liar gini lo masih anak SMU, Jin. Gue gak mau lo mabuk terus jadi aneh-aneh." Chan menolak.

Hyunjin menggeleng. Entah kenapa dia ingin menenggelamkan diri dalam alkohol untuk melupakan semua masalahnya. Hyunjin sebenarnya bukan peminum, namun untuk kali ini, dia ingin tidak sadar. "Toleransi alkohol gue tinggi. Paling cuma hangover dikit entar."

"Lo kalo ada masalah itu cerita," Yugyeom menarik telinga Hyunjin hingga pemuda itu mengaduh. "Kebiasaan lo gak mau ngomong. Gini ya, walaupun kita semua sama bejatnya, gue sama Chan jauh lebih tua daripada lo. Kita bakal bantu lo kalo lo butuh."

Hyunjin menarik sudut bibirnya. Dia benar-benar terharu akan ucapan pemuda itu. "Isi gelas gue. And we'll see if the alcohol can make me talk."

Chan menghela nafas kemudian menurut. Ia mengisi gelas Hyunjin dengan minuman yang sama, Silver Bullet. Sedikit meringis saat ia menyadari betapa kuatnya kandungan alkohol dalam minuman itu. "Gak niat coba tequila? Atau yang alkoholnya rendah, Bloody Mary*?"

Hyunjin menggeleng, menenggak habis isi gelasnya, kemudian mengangsurkannya lagi.

Setelah gelas keempat, baru dia membuka mulut untuk berbicara.

"Bloody Mary itu kesukaan Felix."

Alkohol dalam campuran gin dan bourbon itu sangat kuat, dan Chan serta Yugyeom terkesan karena Hyunjin kelihatannya hanya tipsy, bukannya tidak sadar sepenuhnya. Namun tak diragukan lagi kekuatan minuman itu karena Hyunjin sudah mulai bercerita.

[1/2] Candu +HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang