Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➳ "Gimana dek? Changbin ganteng, kan?"
Felix mencebikkan bibir. Ini sudah yang ketujuh kalinya Minho mengatakan itu sepanjang perjalanan pulang mereka. "Lumayan, sih. Tapi gue gak tertarik."
"Lah ngapa?"
"Gue aseksual, kak. Lo kan udah tau, sih." Felix membuka lid Hazelnut Macchiatonya lalu menenggaknya. "Lagian kalo gue tertarik sama orang, paling gak jauh-jauh dari Hyunjin."
Minho tersenyum masam. "Kalo boleh jujur nih ya Lix, gue gak suka lo sama Hyunjin."
Felix tersedak minumannya dan terbatuk-batuk. "Apaan sih, kak."
Minho mengulurkan tangan kirinya untuk menepuk punggung adik sepupunya itu. "Coba pikir. Dia pembalap liar, perokok, peminum, dan—gak tau, deh. Bisa aja dia pakai narkoba juga, kan? Terus keliatannya tukang main cewek. Gue gak rela lo sama dia."
Felix memelototi Minho. Sepupunya itu memang suka bicara asal-asalan, namun —entah keberuntungan atau apa—, sering kali ucapannya benar. "Semua yang dia lakuin ada alasannya kali, kak. Gue juga perokok, beberapa kali minum juga. Lagian kayak Changbin temen lo itu udah baik banget aja."
"Belain aja Hyunjin terus. Lupa lo pernah semaleman nangisin dia?" Minho meliriknya dengan ujung mata. "Changbin anak baik-baik lho, dek. Dia double major hukum sama politik. Dan gue gak pernah tuh liat dia ngerokok."
"Pinter akting juga dia berarti." Felix mendengus lagi.
Minho tertawa kecil. "Lo tau gak, keras kepala lo ini ngingetin gue sama siapa?"
Felix mengangkat bahu acuh.
"Om gue." Minho melirik adik sepupunya yang seketika terdiam. "Papi lo. Papa gue pernah cerita, dulu papi lo sama keras kepalanya kayak lo sekarang. Lo tau gak, mommy lo itu dulu gak direstui keluarga? Dan liat sekarang kondisi pernikahan mereka gimana." Minho menghela nafas, kemudian meraih lengan kiri Felix dan menggulung lengan hoodienya ke atas. Jemarinya mengelus lembut pergelangan tangan Felix. "Hyunjin gak pernah tahu kalo lo punya ini, kan? Changbin langsung sadar, tadi dia nanya ke gue. See, apa Hyunjin bener-bener peduli ke lo?"
Felix meremat cup minumannya kuat-kuat. "Fuck off, kak."
Minho tersenyum miring. "You know i was right."
.
[Candu]
.
Si sampah🙊
Lix Jalan kuy 20.39
Felix menghela nafas ketika notifikasi pop-up dari Hyunjin muncul di layar ponselnya. Pemuda itu memandangi pergelangan tangannya, benaknya masih memutar berkali-kali ucapan Minho tadi.