➳ "Udah bangun lo?"
Hyunjin mengerjapkan mata lalu duduk di pinggir ranjang. "Gue ketiduran ya?"
"Enggak, lo koma." Felix memutar mata sebal, lalu mendekati Hyunjin dan mengangsurkan sebuah cangkir padanya. "Minum,"
"Ada di kulkas,"
"Maksudnya gue suruh lo minum, setan!" Felix mendengus. "Baru bangun tidur nyawa lo belum ngumpul ya?"
Hyunjin terkekeh kecil dan mengucek matanya. Pemuda itu kemudian mengulurkan tangan untuk mengambil cangkir itu dari Felix dan mengendusnya. "Coklat?"
"Chocolate releases endorphine, which is good if you've got a mental pressure." Felix tersenyum, menyalin kalimat yang pernah didengarnya dari Midam.
"Makasih," Hyunjin tersenyum, kemudian mulai meneguk minumannya. "Udah cocok deh lo jadi istri gue."
Sahabatnya berlagak muntah. "Belum aja gue siram air panas ya muka lo."
"Galak banget," Hyunjin menaruh cangkirnya di atas nakas kemudian menarik tangan Felix untuk duduk di pangkuannya. Pemuda bersurai gelap itu lalu melingkarkan lengan di pinggang ramping sahabatnya. "Kalo galak gini terus ntar gak ada yang mau, lho."
"Bagus, kan." Felix mengangkat sebelah alisnya. "Biar yang mau lo doang."
"Belajar ngalus dari mana Lix?"
Felix tertawa. "Baper gak?"
"Biasa aja sih,"
"Gak usah sok masang muka datar padahal jantung udah diskoan." Felix terbahak. "Buruan mandi, terus anterin gue." Pemuda berhelaian pirang itu bangkit berdiri, kemudian mendorong-dorong bahu Hyunjin agar pemuda itu mengikuti jejaknya.
"Mau kemana?"
"Perpus, mau cari buku referensi. Minggu depan udah pekan ujian nasional, kalo lo lupa."
Hyunjin memukul dahinya sendiri, tanda ia memang benar-benar melupakan tentang pekan ujian itu. Hei, saat terlalu banyak hal lain yang memenuhi pikiranmu, tidak ada tempat lagi untuk mengingat sepekan neraka dunia bertajuk ujian. "Gak bisa ditunda sampai besok? Gue mending nidurin lo seharian daripada ke perpus."
Sebagai jawabannya, Felix mengambil cangkir di atas nakas lalu memukulkannya ke dahi sahabatnya.
.
[Candu]
.
"Katanya mau cari referensi?" Hyunjin menguap lebar, menangkup wajahnya dengan kedua tangan yang bertumpu di atas meja, sementara pandangannya tak lepas dari sosok Felix yang duduk di hadapannya dengan satu buku tebal yang sama sejak setengah jam lalu.
"Sst!" Felix mendelik. "Dikit lagi Alex bakal ngaku ke Magnus kalo dia genderfluid!"
Hyunjin memutar bola mata bosan. Alex? Magnus? Apa pedulinya Hyunjin pada siapapun itu. Dan apa pula artinya genderfluid?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1/2] Candu +Hyunlix
Cerita PendekCandunya Hwang Hyunjin itu cuma tiga. Rokok, balapan, dan Lee Felix. [cover by @ahnegxma]