''Ibu ratu datang berkunjung, yang mulia.'' Seorang pelayan Pria berdiri dengan kepala menunduk di depannya.
''Biarkan masuk!'' Setelah memberi hormat pada Hayam Wuruk, pria tersebut keluar dari tempat pribadi tuannya.
Tak lama pintu itu terbuka kembali. Seorang wanita yang masih cantik dan anggun di usianya yang tak lagi mu.
''Mbiung!'' Lihir Hayam Wuruk saat Ibunya berjalan kearahnya.
Tribuana menatap anaknya yang sudah dewasa itu dengan tatapan lembut, dan sorot matanya teduh.
''Ada apa mbiung menghampiri secara pribadi? Tak biasanya.'' Heran? Tentu saja, jika ibunya menemuinya seperti ini pasti hal penting yang ingin diketahuinya.
Tribuana mengabaikan pertanyana anaknya itu. Dia memilih duduk dipinggir tempat tidur anaknya.
''Kamu tak mau cerita?'' Tanyanya dengan mata yang tak melihat Hayam Wuruk yang tengah berdiri sedikit pun.
''Maksud mbiung.'' Bukan Hayam Wuruk tak tahu maksudnya, tapi apa benar ibunya telah mengetahui tentang Ava? Gadis yang sering dikunjunginya.
''Siapa itu Ava? Apa kamu lupa, jika kamu telah meminang putri Padjajaran?''
***
Minggu, 20 Mei 2018
Dewi
Buat yang baca part ini, aku minta do'a ya😊 do'a kan semoga PAT yang dilaksanakan besok selama dua minggu bisa berjalan lancar, dapat nilai yang memuaskan, dan rank yang tak mengecewakan. AMINNNN!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ninggalake ing Majapahit (Selesai)
Historical FictionTerbit (Book 1 : Prolog-Part/Bagian 59, luangkan 60 menit waktu anda untuk membacanya) ''Mengapa saat do'a ku terkabul, hanya luka yang kudapat? Luka karena cinta yang tak direstui semesta.'' ''Nanti, ketika kamu telah kembali keduniamu, tunggu aku...