Bagian 19 . Kain

4.1K 420 13
                                    

''Kemarilah!'' Ava menggelengkan kepalanya, berusaha kembali sadar, saat suara tegas itu mengintrupsinya.

Ava tidak beranjak selangkah pun dari posisinya, gila saja jika dia menghampiri raja itu dengan kondisi seperti ini.

Ava tak habis fikir, apa Hayam Wuruk sudah gila dengan menyuruhnya mendekat? Ava gadis polos yang masih bersih, bahkan jomblo sejak dalam kandungan.

''Maaf yang mulia, tapi...!'' Ava menundukan kepalanya, ia tahu tak sopan menatap seorang raja terang-terangan seperti itu.

''Saya dalam kondisi yang tidak pantas.'' Ava patut berbangga hati, karna dia dapat berbicara dengan lancar dibawah tekanan tatapan intimidasi seorang raja. Gila, raja itu ibarat presiden dimassanya, orang nomor satu, dipuja, dipuji, disegani, dan dihormati.

Ava beruntung bisa bertemu dengan orang yang hanya dia baca dalam buku saja, bahkan tak lengkap.

Raja Hayam Wuruk, dulu bayangnya pun hanya ada dalam bayang liarnya, tapi sekarang dia nyata berdiri didepannya.

Tapi, kenapa Ava selalu dalam posisi tidak menguntungkan ketika bertemu dengannya? Sebut saja seperti sekarang.

Aduh pipi Ava kok kaya panas gitu ya, merona, blushing, padahal dia tak lagi menatap orang didepannya.

Ava merasakan kain menutupi tubuh bagian atasnya. Tubuhnya menegang, saat inderanya mencium aroma rempah yang menenangkan.

***

Selasa, 08 Mei 2018

Ninggalake ing Majapahit (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang