''VA, AVA!'' Ava yang baru saja keluar dari leb langsung menghentikan langkahnya. Ava membalikan tubuhnya, disebrangnya seorang siswi yang ia tahu bernama Maya berlari kearahnya.
Gadis itu berhenti didepan Ava dengan napas ngos-ngosan, seolah Maya baru saja lari dengan kesekuat tenaga kearahnya.
''Kenapa?'' Ava bertanya dengan kening mengernyit bingung. Jarang sekali ada siswi yang mencarinya.
''Itu, lo dicariin Kepsek. Katanya lo disuruh keruangannya nanti saat jam istirahat.'' Maya menjawab saat napasnya sudah kembali normal.
Kernyitan dikening Ava semakin dalam, ''Ada apa tuh Kepsek nyari gue?'' Tanyanya semakin bingung.
Maya hanya mengangkat kedua bahunya, tanda jika gadis itu juga tak tahu. ''Gue duluan ya Va, soalnya gue masih ada kelas.'' Ava hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih.
''Lo kenapa bengong aja?'' Jeni menepuk bahu Ava dari belakang, membuat gadis itu berjengkit kaget.
''Astaga lo ngagetin aja, sih!'' Perotes Ava kesal sambil mengelus dadanya. ''Ayo balik kekelas.''
Ava hanya mengikuti langkah Jeni dengan pasrah, saat gadis itu menarik tangannya.
''Maya tadi ngapain nyamperin lo?'' Tanya Jeni saat mereka telah duduk dikursi mereka. ''Oh itu, tadi dia bilang kalau gue disuruh keruang Kepsek jam istirahat. Dan kalau lo mau nanya kenapa gue juga gak tahu.''
''Selamat pagi!'' Jeni yang baru saja membuka mulut untuk bertanya kembali mengurungkannya.
''Pagi!''
***
Rabu, 19 Juni 2018
Sumpah lama-lama ini cerita makin garing.
Biru)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ninggalake ing Majapahit (Selesai)
Historical FictionTerbit (Book 1 : Prolog-Part/Bagian 59, luangkan 60 menit waktu anda untuk membacanya) ''Mengapa saat do'a ku terkabul, hanya luka yang kudapat? Luka karena cinta yang tak direstui semesta.'' ''Nanti, ketika kamu telah kembali keduniamu, tunggu aku...