Bagian 27 . Bukit

3.6K 353 2
                                    

Ava mulai merasa takut, ketika kuda yang mereka naiki mulai memasuki jalan setapak yang ditumbuhi pohon-pohon besar nan rindang.

''Jangan takut!'' Bisik Hayam Wuruk, seolah tahu akan ketakutan yang dirasakan Ava. Bukannya tenang, hal itu malah membuatnya semakin tegang.

Hening, tak ada yang membuka pembicaraan, mereka larut dengan pikirannya sendiri.

Matahari belum terlalu tinggi saat kuda itu berhenti disebuah bukit yang dipenuhi ilaang.

Hayam Wuruk turun dari kudanya lebih dulu. Tangannya terulur, bermaksud membantu Ava turun, setelah mengikat kekangan kudanya pada pohon.

Gadis itu malah memandangnya bingung, dan takut---takut jatuh dari kuda.

''Ayo.'' Ajak Hayam Wuruk lembut, mampu membuat Ava terpaku untuk sejenak.

''Aku takut, aku tidak bisa menginjak pijakan.'' Keluhnya dengan lirih.

''Loncatlah aku akan menangkapmu.'' Ava memandang Hayam Wuruk lama, sebelum menggelengkan kepala, menolak.

Menghembuskan nafas pelan.''Percaya padaku.''

Beberapa kali Ava menarik dan menghembuskan nafasnya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Lagipula jika dia loncat dan jatuh, ia tak akan langsung mati, hanya sakit seperti dulu ia jatuh dari pohon.

''Aku akan loncat, yang mulia.''

Ava mulai menghitung dalam hati.

Satu,

Dua,

Tig---

Hup

Ava benar-benar menjatuhkan dirinya dengan mata terpejam, yang untung saja di tangkap dengan sigap oleh Hayam Wuruk.

Tak merasa sakit, Ava membuka sebelah matanya mengintip, yang disusul dengan membuka sebelah matanya lagi.

Matanya bertemu dengan mata hitam kelam setajam elang milik Hayam Wuruk, dunia Ava rasanya runtuh saat ini juga.

Dunia Ava jatuh pada raja Majapahit ini tanpa Ava sadari.

''Khem!''


***

Senin, 14 Mei 2018

Ninggalake ing Majapahit (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang