I will protect her from everything
°Aston Kadlano Fernandez°Aston POV
Hari ini aku berangkat seperti biasa bersama Vanoz dan Alex."Tante om, kita berangkat dulu ya" pamit Vanoz dan Alex pada mama dan papa
"Yaudah hati-hati di jalan. Jangan bolos, perhatiin guru kalo ngajar jangan cewek mulu di perhatiin" ucap mama
"Itu mah kerjaannya Vanoz ma" ucapku
"Hah! Fitnah tante Vanoz gak gitu kok" ucap Vanoz dengan wajah menyakinkan
"Biasa aja mukanya Van" ucap papa yang membuat semua tertawa
"Yaudah Aston berangkat dulu, Shei mau sama kak Aston?" Tanyaku pada Shei
"Biar sama papa aja" jawab papa
"Ooh yaudah, Aston pamit" ucapku hendak mencium pipi mama namun papa langsung menghalanginya
"Mau ngapain?" Tanya papa
"Cipika - cipiki" jawabku
"Gak ada. Udah sana berangkat" perintah papa
"Dasar possesive" ucapku
"Papa masih bisa denger" ucap papa yang mendengar ucapanku
"Denger pa, maaf deh bukan salah Aston. Salah mulut Aston" ucapku
Aku pun berlalu pergi menuju ke sekolah.
Sekolah
Sesampai di pakriran sekolah aku, Vanoz dan Alex memarkirkan motor kami."Mau masuk kelas?" Tanya Alex
"Iya kan ada ulangan hari ini" jawabku
"Ulangan apaan?" Tanya Vanoz dan Alex bersamaan
"Matematika" jawabku
"Mati gue belum belajar" ucap Vanoz
"Lo kira gue belajar" ucap Alex juga
"Gue gak belajar juga" ucapku
"Terus lo kok mau masuk kelas?" Tanya Vanoz
"Gue udah baca bukunya kemarin" jawabku sambil berjalan meninggalkan mereka
"Anjiiir itu namanya belajar bego" ucap Vanoz yang menyusulku bersama Alex
Kelas
Di kelas aku melihat Rai sedang membaca sebuah buku, yang ku yakini dia sedang belajar."Pagi" sapaku menghampiri mejanya
"Sorry gue mau ke toilet" ucap Rai dengan berlalu pergi
"Dia kenapa?" Tanyaku pada Dresia
"Gak tau" jawab Dresia
Tet...tet...
Bel berbunyi, Rai pun sudah kembali dari toilet. Ia langsung duduk di bangkunya tanpa melihatku.
"Dia kenapa sih?" Batinku bertanya
"Eh Ton bagi ya" ucap Vanoz
"Bagi apaan?" Tanyaku
"Jawaban nanti, lo tau kan gue gak belajar" jawab Vanoz dengan wajah memohon
"Gue juga ya" ucap Alex
"Iye iye ribet banget lo" ucapku
Lembar soal ulangan di bagikan, aku langsung mengerjakannya dan memberi jawabku pada Vanoz dan Alex.
Hingga bel istirahat berbunyi, semua lembar jawaban di kumpulkan.
"Baik lah selamat pagi dan selamat beristirahat" ucap pak Seno yang kemudian berlalu pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRA [Ebook]
Ficção Adolescente❌Raisela Librana Pranandi, seorang gadis yang tidak percaya pria termasuk cinta. Baginya cinta hanya ilusi semata yang menyakitkan, seperti halnya yang papanya lakukan pada mamanya. Satu-satunya kepercayaannya terhadap pria dan cinta telah pergi men...