Aston POV
Diperjalanan
Aku membawa Rai pergi dari tempat itu menuju ke rumahku."Hikss..." Isak Rai sambil bersandar di punggungku dan tangan memeluk pinggangku
Aku pun hanya mengelus tangannya dan sesekali melihat wajahnya dari kaca spion.
Rumah
Setiba di rumah aku langsung turun dari motor dan hendak menggendong Rai. Namun, ia seakan menolak."Diam lah" ucapku dengan nada tegas
Aku pun menggendongnya dan membawanya masuk.
Selepas di dalam aku langsung di hadiahi pertanyaan oleh mama.
"Loh Rai kenapa? Aston dia gak papa kan?" Tanya mama
"Nanti Aston cerita, bi Sati tolong bawa minum dan makan ke kamar" ucapku yang masih setia menatap ke depan
Kamar
Aku langsung menidurkan Rai di kasurku dan mulai meneliti wajah dan tubuhnya."Dimana aja yang luka?" Tanyaku pada Rai yang di balas gelengan oleh Rai
Aku pun memegang kedua lengannya dan membuat dia meringis kesakitan. Aku pun melihat lengannya.
"Ini luka, kenapa kamu tadi geleng kepala?" Tanyaku dengan tatapan tajam
"Itu cuma ke gores kok" jawab Rai
"Den ini makanan sama minumnya" ucap bi Sati yang datang dengan sepiring makanan dan segelas air
"Makasih. Bi tolong ambilin kota P3K juga ya" ucapku
Bi Sati pun pergi mengambilkan kotak P3K.
"Ini den" ucap bi Sati yang kembali dengan sekotak p3k
"Makasih, bibi bisa pergi sekarang" ucapku yang membaut bi Sati berlalu pergi
Aku pun mulai mengobati luka di lengan Rai. Saat akan meneteskan betadine, Rai malah banyak bergerak.
"Diam, ini gak akan sakit" ucapku yang mencoba meneteskan betadine
"Awh perih" ucap Rai dengan meringis kesakitan
Setelah selesai, aku mulai mengambil makanan yamg di berikan bi Sati tadi dan mulai mengulurkan sesendok makanan ke mulut Rai.
"Aku bisa makan sendiri" ucap Rai
"Dengan luka di lenganmu itu? Sudah buka mulutmu dan makan" ucapku yang diikuti olehnya
Sesuap demi suap masuk ke mulutnya hingga makanan tersebut habis. Aku memberinya minum dan ia pun menerimanya.
"Makasih dan maaf" ucap Rai dengan menunduk
Aku pun menghelakan nafas sejenak dan mengelus kepalanya.
"Tidurlah" ucapku hendak berlalu namun di cekal oleh Rai
"Mau kemana?" Tanya Rai
"Aku mau tidur di sofa" jawabku
"Biar aku aja yang tidur di sofa. Lagian ini kamar kamu" ucap Rai
"Karena ini kamar aku, ucapan aku yang harus di ikuti di sini" ucapku yang membuatnya diam
Aku pun beranjak menuju ke sofa dan mulai membaringkan tubuhku, kemudian memejamkan mataku.
Hingga aku mendengar suara isakan tangis Rai. Aku pun membuka mataku dan langsung menghampiri Rai.
"Hei, kenapa? Kamu mau apa? Ada yang sakit?" Tanyaku beruntut sambil memeluknya
"Kamu marah ya sama aku" jawab Rai
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRA [Ebook]
Teen Fiction❌Raisela Librana Pranandi, seorang gadis yang tidak percaya pria termasuk cinta. Baginya cinta hanya ilusi semata yang menyakitkan, seperti halnya yang papanya lakukan pada mamanya. Satu-satunya kepercayaannya terhadap pria dan cinta telah pergi men...