26. Curhatan Teteh

2.6K 252 5
                                    

"Pokoknya teteh sedih banget, (nam..) .. Cermin kesayangan teteh di dalam semua.. Dan make up teteh jugaa, huaaaa," ucap Teh Ody bercerita tentang tasnya yang dicuri orang.

"Makanya teledor banget jadi orang sih," ucap (namakamu) menanggapi seadanya.

"Yah kan teteh gak tau, mana tau di sini serawan itu. Teteh beneran sedih tau, malah dari tadi si Ale-Ale ketawa lagi," ucap Teh Ody yang membuat (namakamu) tertawa juga.

Iqbaal yang berdiri di belakang Teh Ody hanya dapat menahan tawa dan suaranya, Teh Ody melarang Iqbaal untuk mengobrol dengan (namakamu). Iqbaal awalnya menolak karena masih sangat rindu dengan gadisnya akhirny menyetujuinya dan menyerahkan ponselnya dengan berat hati.

"Teteh sedih (nam..) , sedih bangettttt.. Kenapa dia incar tas teteh sih, kenapa juga gak ijin dulu kalau mau ambil.. Kan bisa teteh keluarin dulu barang kesayangan teteh , baru dia teteh kasiin tasnya lagi," ucap Teh Ody panjang yang membuat (namakamu) dan Iqbaal tertawa dengan kerasnya.

Teh Ody yang kesal akhirnya menatap keduanya dengan tatapan tajam yang membuat keduanya sontak terdiam.

"Kalian ketawa lagi, teteh sumpahin kalian jerawatan pokoknya," ucap Teh Ody sambil memandang keduanya bergantian.

"Iya iyaaa, lain kali jangan gitu ya teteh ku sayang.. Nanti beli baru lagi aja teteh, pokoknya ikhlasin aja yaaaa.." ucap (namakamu) seraya menahan tawanya lagi yang dibalas anggukan oleh Iqbaal di belakangnya.

"Yauda deh, teteh ikhlasin aja.. Nih teteh balikin Iqbaal lagi aja," ucap Teh Ody sambil menyerahkan ponsel Iqbaal kembali, kemudian ia berjalan meninggalkan Iqbaal sendiri.

"Kamu ada lihat video aku sama Mika ya?" ucap Iqbaal kepada gadisnya yang membuat gadisnya menganggukkan kepalanya pelan.

"Mau dengar penjelasan aku?" tanya Iqbaal dengan pelan berusaha memahami situasinya.

"Aku percaya kamu, aku yakin itu cuman salam perpisahan kamu," ucap (namakamu) tersenyum yang dapat membuat Iqbaal di sebrang sana menatapnya.

"Kemarin setelah kalian selesai dari acara graduation, kita kayak ngumpul gitu ramai-ramai. Kita ngelepasin kangen kita di sana, di video itu benar-benar bukan karena kita deketan.. Itu cuman pas aja kita selesai ngambil foto dan.." ucapan Iqbaal dipotong oleh (namakamu) di sebrang sana.

"Aku tau kok, dan aku sangat percaya kamu gak akan ngulangin kesalahan itu," ucap (namakamu) lagi-lagi sambil tersenyum.

"Aku cuman pengen jelasin sebelum hal ini buat kita salah paham lagi. Pokoknya kalau uda gak percaya diri, kasi tau aku. Okei?" ucap Iqbaal yang dibalas acungan jempol dari gadisnya itu.

"Kamu uda selesai packing?" tanya (namakamu) menatap Iqbaal.

"Aku bingung pisahinnya gimana. Baju aku banyak banget di sini, bingung aku," ucap Iqbaal sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

"Yang kira-kira uda gak kepakai, dipisahin aja.. Kasiin ke junior kamu, siapa tau kan mereka kepake di sana," ucap (namakamu) memberi saran kepada Iqbaal.

"Iya, ntar aku bakal pisahin deh. Tapi semua kayaknya aku suka bajunya, gimana dong???" ucap Iqbaal yang membuat (namakamu) terkekeh pelan.

"Pilih yang paling kamu suka aja, kan nanti di Indonesia bisa beli lagi," ucap (namakamu) yang mendapat anggukan lemah dari kekasihnya di sebrang sana.

"Aku nyesal banget beli banyak baju di sini, kemarin aja habis diomelin bunda," ucap Iqbaal sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kenapa dimarahin?" tanya (namakamu) sambil tertawa pelan menatap Iqbaal.

"Barang aku kebanyakan katanya, trus dimarahin juga katanya aku boros di sini. Padahal mah ngak, malah lebih boros di Jakarta aku," curhat Iqbaal dengan wajah yang sangat kesal, (namakamu) hanya dapat tersenyum melihat wajah gemes sang kekasih.

"Uang kamu di sana kalau dirupiahin mahal Iqbaal, ya mana kamu terasa di sana," ucap (namakamu) menatap kekasihnya itu.

"Ya memang sih, tapi ya gitu lah," ucap Iqbaal kehabisan kata-kata lagi.

"Yauda , pisahin dulu sana kamu. Jangan bawa semuanya balik juga, nanti bagasinya over baggage lagi," ucap (namakamu)

"Iya deh, ntar aku pisahin lagi. Kamu mau ke mana? Kok rapi banget?" tanya Iqbaal menatap penampilan gadisnya yang sangat rapi.

"Diajakin dinner di luar, oh iya papa pulang kemarin.. Aku lupa kasi tau kamu," ucap (namakamu) memberitahukan kepulangan papanya kepada Iqbaal.

"Oh yaa, titip salam yaa," ucap Iqbaal yang diangguki oleh (namakamu)

"DEK, BURUAN LAH.. TINGGAL NUNGGU KAMU INI," teriak Aldi dari bawah.

"IYAA, BENTAR LAGI AKU TURUN," balas (namakamu).

Setelah itu ia menatap ke arah Iqbaal.

"Aku pergi dulu ya.. Cepat disusun barangnya, kalau bingung tanyain Teh Ody aja," ucap (namakamu) sambil melambaikan tangannya ke arah Iqbaal.

"Iya, kamu hati-hati ya," ucap Iqbaal yang diangguki oleh (namakamu) setelah itu ia mematikan ponsenya dan berjalan turun menyusul keluarganya.

"Lama amat si lo," ucap Aldi kesal sambil memiting kepala adiknya itu sampai ke mobil.

Tampak kedua orang tuanya sudah duduk di mobil siap untuk berangkat makan malam.

Seperti biasa keluarga ini begitu hangat, selau saja ada bahan bercandaan setelah selesai makan malam. Seperti saat ini, keluarga kecil ini sedang melemparkan cerita lucu yang dialami mereka.

"Iya tuh, kemarin papa juga.. Ada anak kecil naik mobil mainan, papa tilang. Dia nangis tiba-tiba, trus datang teman papa satu. Rupanya anak dia masa," cerita Maldini yang membuat istri dan anak-anaknya tertawa ngakak.

"Trus gimana pa? Bokapnya gimana tuh? Marah gak dia papa buat nangis anaknya?" tanya Aldi penasaran.

"Ya dia ketawa juga lah, mana berani marahin papa. Uda untung gak papa kasi surat tilang itu," ucap Maldini yang lagi-lagi membuat semuanya tertawa di sana.

"Parah sih itu. Kemarin Aldi juga sempat ditilang sama polisi, pas buka kaca mobil si bapak itu kaget mukanya. Malah minta foto dia, katanya kamu artis itu kan. Anak saya ngefans parah sama kamu, habis itu baru aku kasiin surat-surat. Kaget lagi dia, surat mobil kan nama papa kan. Langsung hormat dia sama aku, katanya anak komandan," ucap Aldi yang membuat Maldini terkekeh.

"Enak banget tuh polisi, kemarin aku ditilang mana ada dia peduli. Sama aja disuruh sidang, untung aja Kak Adhe mau wakilin," ucap (namakamu) cemberut.

"Ya harus gitulah, mama juga kemarin ditilang. Disuruh lewat sih, cuman gak mau lah. Mama ikut sidang juga kok, tanya aja sama Papa. Kan pa?" tanya Melina yang diangguki oleh Maldini

Setelah itu percakapan lelucon kembali dilontarkan, mereka menceritakan semua pengalaman mereka. Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke rumah untuk beristirahat.

"Ade balik kamar dulu ya, selamat malam semua," ucap (namakamu) menciumi satu persatu anggota keluarganya.

Setelah itu ia berlalu menuju kamarnya, seraya merebahkan badannya ke atas kasur. Setelah itu ia sudah berlabuh ke alam bawah sadarnya.

***

Selamat membaca
Vote dan Komen banyak-banyak ya ❤️

21 Mei 2018

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang