47. Are you Okay?

2.4K 325 5
                                    

(namakamu) kini tengah meringkuk di dalam kamarnya. Tidak ada yang ingin ia lakukan hari ini, rasanya enggan untuknya bangkit dari kasur. Perutnya sedari tadi bergejolak dan membuatnya kesakitan. Ditambah Iqbaal yang mengaku sedang sibuk dengan aktifitas gym yang membuat (namakamu) tak suka mendengarnya.

(namakamu) memutuskan berjalan menuju dapur mengambil beberapa cemilan dan membawanya ke ruang keluarga.

Tak lama tampak sosok Aldi muncul menuruni tangga.

"Tumben abang di rumah," ucap (namakamu) menoleh sejenak kemudian ia mengambil remot tv dan menyalakannya.

"Baru sampai tadi subuh abang, capek nih," ucap Aldi sambil berjalan ke arah dapur mengambil air minum.

"Artis sih," ucap (namakamu) tetap fokus dalam aktifitasnya itu.

Aldi berjalan ke arah (namakamu) dan duduk di sebelahnya, "Lo juga artis," ucap Aldi sambil mengambil makanan (namakamu).

"Belum," ucap (namakamu) singkat.

"Kapan rilis?" tanya Aldi.

"Lusa ke Jogja promo lagunya," ucap (namakamu) tetap fokus ke arah televisi yang menyala.

"Abang ikut yak," ucap Aldi.

(namakamu) menoleh bingung ke arah Aldi, "Emangnya gak ada jadwal? Tumben banget," ucap (namakamu) penasaran.

"Lagi off buat satu minggu ke depan, pengen refreshing aja," ucap Aldi.

(namakamu) hanya manggut-manggut mendengar ucapan Aldi.

"Mana Iqbaal?" tanya Aldi penasaran karena tak biasanya adiknya ini di rumah diweekend seperti ini.

"Ngegym," ucap (namakamu) singkat.

Aldi tau adiknya tidak terlalu menyukai Iqbaal untuk gym, tapi mau bagaimana lagi itu merupakan bagian dari karir Iqbaal. Aldi tidak berhak mengatur itu.

"Jangan dipikirin bagian negatifnya, pikirin positifnya aja," ucap Aldi mengacak pelan rambut adiknya itu.

(namakamu) menoleh ke arah Aldi, "Dia terlalu maksain diri dia abang, aku gak suka. Aku gak butuh badan kekar dia, aku cuman gak suka dia nyiksa diri dia. I sincerely love him, no matter what it is," ucap (namakamu) mulai berkaca-kaca.

Aldi langsung membawa adik kecilnya kepelukannya, di lain sisi Aldi memang merasa adiknya childish. Namun di sisi lain pun Aldi mengerti perasaan (namakamu) yang tak ingin melihat Iqbaal memaksakan dirinya.

"Itu pekerjaan dia, dia cuman berusaha untuk profesional. Okay?" bisik Aldi di sela-sela pelukannya.

Aldi melepaskan pelukannya kemudian menghapus air mata adik kecilnya itu.

"Adik abang uda gede, uda kenal yang namanya cinta. Jangan salah jalan, kalau kamu gak kuat abang tetap di belakang kamu buat kamu bersandar," ucap Aldi lembut membuat air mata (namakamu) semakin deras.

"Kamu tetap adik kecil abang sampai kapanpun, jangan ragu untuk ambil keputusan. Selama keputusan kamu yang terbaik, abang akan dukung itu," ucap Aldi mengelus pelan rambut adiknya.

"Thankyou for being best brotha for me abang," ucap (namakamu) memeluk Aldi erat.

"Urwell princess," bisik Aldi pelan sambil membalas pelukan adik kecilnya itu.

***
Sedari tadi ponsel (namakamu) tidak berhenti berbunyi. Dapat (namakamu) pastikan siapa pengirim pesan itu, namun rasanya ia enggan untuk membalas semua pesan itu. Ntah lah, rasanya emosi (namakamu) akan terpancing jika membalas pesan Iqbaal.

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang