71. 1.125 days

2.3K 331 14
                                    

Kini (namakamu) tengah duduk di dalam kamarnya dengan wajah yang tidak bersahabat. Dirinya sudah berdandan cantik dan siap dengan pakaian keluarnya malam ini, tapi dengan santainya Iqbaal mengiriminya pesan bahwa ia tidak bisa keluar bersama gadisnya malam ini dengan alasan dirinya memiliki jadwal.

Tring.. Tring..

Setau gue dia kagak ada schedule malam (nam..)
Kenape dah ini?
Omen

Oke men, thankyou infonya 👌
(namakamu)
***

(namakamu) memang mengirimi pesan bertanya tentang jadwal Iqbaal kepada Omen, ntahlah tiba-tiba dirinya memiliki feeling bahwa Iqbaal tengah berbohong kepada dirinya.

Dan ternyata benar dari info yang ia dapatkan dari Omen, (namakamu) tersenyum menahan sakit hatinya dan mengirimi Iqbaal sebuah pesan.

Thankyou for lying to me 🙂
(namakamu)
***

Setelah itu dirinya mematikan ponselnya dan meletakkan di meja samping tempat tidurnya. Ia beranjak mengganti baju dan menghapus make up tipis yang ia pakai tadi.

(namakamy) tersenyum ke kaca meja riasnya, "Lo gak boleh sedih (nam..)," ucap (namakamu) pada dirinya sendiri.

Kemudian ia berdiri dan mulai berjalan ke kasurnya, tapi tiba-tiba ponselnya bergetar terdapat panggilan Iqbaal tertera di sana.

Dengan ragu (namakamu) mengangkat telepon dari Iqbaal.

"Mau sampai kapan biarin aku nunggu di depan?"

"Hah?"

Setelah mendengar ucapa Iqbaal, (namakamu) langsung berlari ke arah jendela dan tampaklah Iqbaal tengah berdiri di samping mobilnya sambil melambai-lambaikan tangan ke arah dirinya.

"Ayo turun, jangan ngambek terus. Aku cuman bercanda tadi,"

"Uda gak mood keluar,"

"Yakin uda gak mood nih? Aku uda ganteng gini loh,"

"Aku uda ganti baju, uda hapus make up juga,"

"Aku tungguin sampai kamu siap,"

"Yauda, bentar,"
***

Iqbaal tersenyum geli mendengar gadisnya yang tampak sangat kesal dengan dirinya itu. Ia memang mengerjai gadisnya itu, ia sudah dalam perjalanan saat membatalkan janji dengan gadisnya. Tapi tidak Iqbaal bayangkan gadisnya akan cepat menganti baju dan menghapus dandanannya.

Tak lama sudah tampak gadisnya berdiri di depannya dengan dress yang ia beli kemarin saat berjalan di mall.

"Kok cepat?" tanya Iqbaal saat melihat gadisnya sudah berdiri di depannya.

Tanpa menjawab (namakamu) langsung mendorong Iqbaal pergi dan membuka pintu mobil Iqbaal. Iqbaal yang paham gadisnya pasti tengah marah dengan dirinya hanya dalat terkekeh kemudian menyusul gadisnya di dalam mobil.

Iqbaal menoleh dan mendapati gadisnya yang masih menekuk wajahnya tak mau memandang Iqbaal.

"Jangan ngambek beiii," ucap Iqbaal berusaha membujuk gadisnya itu.

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang