"Ma, sepatu aku yang kemarin beli di mana? Kok gak ada di kamarku?" suara teriakan anak gadis di rumah itu begitu menggema.
Merasa terganggu, seorang laki-laki berjalan keluar dari kamarnya sambil mengeringkan rambutnya yang tampak masih basah itu.
"Apa sih lo monyet, pagi-pagi uda ribut" teriak balik anak laki-laki itu tak mau kalah.
Seorang wanita paruh baya hanya dapat menghela nafasnya melihat kedua anaknya yang bak anjing dan kucing itu tengah beradu mulut.
"Aldi, (namakamu) gak malu apa sama Iqbaal yang dari tadi tepelongok liatin kalian berdua adu mulut" ucap wanita paruh baya itu menegur kedua anaknya.
Ya, rumah yang tengah rusuh itu merupakan kediamanan keluarga Maldini. Iqbaal yang melihat peraduan kedua saudara itu hanya dapat terkekeh yang membuat dirinya teringat dengan suasana rumahnya juga yang tak kalah ribut seperti ini di pagi hari.
"Apa lo ketawa-ketawa" kompak dua saudara itu berkata sambil memelototi Iqbaal yang sontak membuat Iqbaal bungkam.
***
"Nanti kamu berangkat bareng Iqbaal atau bareng mama papa, Dek?" tanya Melina sambil membawa beberapa cemilan ke tempat Iqbaal, Aldi, dan (namakamu) tengah berkumpul.Mendengar suara Melina, (namakamu) langsung menoleh.
"Sama mama aja deh ma, soalnya Iqbaal katanya ada urusan sebentar nanti" jawab (namakamu) sambil mengambil alih cemilan dari tangan Melina.
Melina yang mendengar jawaban dari anak gadisnya itu kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda ia mengerti.
"Yaudah kamu siap-siap sana, uda jam berapa juga ini," ucap Melina sambil berlalu kembali ke arah dapur.
Melihat kepergian Melina, (namakamu) menghela nafas dan kemudian kembali ke kemarnya untuk bersiap.
***
"Aduh keponakan tante cantik banget sih, happy birthday ya sayang," ucap Monalisa seraya menyalami tangan gadis yang ia sebut keponakannya ini.Seraya tersenyum gadis ini mencium tangan tantenya, "Makasih tantee, Bang Babas di mana tan?" tanya gadis ini sambil celingak celinguk mencari sepupunya itu.
"HAI ADIK ABANG, HAPPY BIRTHDAY YAK SAYANGNYA ABANG,"
Dengan gaya tengilnya ia membuat adik sepupunya itu terperanjat terkejut.
"Lo bisa nyantai kagak si bang, untuk keluarga kita kagak ada riwayat penyakit jantung," ucap gadis itu sambil mengelus dadanya.
Monalisa yang melihat tingkah anak laki-lakinya yang selalu saja menjahili sepupu perempuannya ini pun hanya dapat tertawa.
"Si (namakamu) kayak gak tau tingkah bocah satu ini aja nak," ucap Monalisa sambil terkekeh melihat wajah kesal keponakannya itu.
Bastian yang melihat sepupunya itu sontak saja tertawa kemudian ia memeluk adik kecilnya yang sekarang sudah tak kecil lagi itu.
"Tetap jadi adik yang cerewet buat abang ya (namakamu) sayang," ucap Bastian dengan nada serius yang pastinya akan sangat jarang untuk (namakamu) dengar.
(namakamu) yang mendengar perkataan abang sepupunya itu hanya dapat terdiam dan menyadari bahwa dirinya sudah bukan dirinya yang dulu.
"Asik bae lo berdua pelukan gini," ucap Aldi yang tiba-tiba datang sambil membawa segelas air di tangan kanannya.
"Uda susah kalau mau dipeluk si anak manja ini, kayaknya gue peluk dia terakhir kali pas ulang tahun dia tahun lalu dah, iya kagak ya lupa gue," ucap Bastian layaknya sedang berpikir.
(namakamu) dan Aldi mencibir Bastian yang tampak sangat serius memikirkan kapan terakhir ia memeluk adik sepupunya itu.
"Gak usa sok punya otak deh, Bas," ucap Aldi seraya menjitak kepala sepupunya itu.
Belum sempat Bastian menjawab, Melina sudah lebih dulu datang menghampiri mereka.
"Trio biang rusuh di sini toh, dari tadi dicariin juga," ucap Melina.
Ketiganya sontak menoleh.
"Kenapa ma?" tanya (namakamu)
Melina menarik tangan gadisnya itu, "(namakamu) mama culik dulu ya," ucap Melina.
Aldi dan Bastian menganggukkan kepalanya.
***"Potong kuenya dulu dek, habis itu baru ngumpul bareng yang lain lagi," ucap Melina yang ternyata menarik anak gadisnya itu untuk ke atas panggung.
(namakamu) tampak celingak celinguk mencari keberadaan Iqbaal yang tampak belum hadir.
Melina yang menyadari itu tampk mengerti.
"Kamu nyari Iqbaal?" tanya Melina yang langsung diangguki (namakamu)
"Naik panggung dulu nak, gak baik buat semua orang nunggu. Iqbaal juga pasti ngerti kok kalau kamu potong kue duluan. Mungkin macet sayang," ucap Melina berusaha meyakinkan anak gadisnya itu.
Mendengar perkataan mamanya, akhirnya (namakamu) meyakinkan dirinya untuk tak mengecewakan semua keluarga dan teman-temannya yang sudah hadir di pesta ulang tahunnya itu.
Setelah di atas panggung, (namakamu) melemparkan senyum manisnya yang ia buat untuk menutupi perasaannya itu.
Di atas panggung ia telah ditemani oleh kedua orang tuanya, dan pastinya Aldi.
"Terimakasih semuanya sudah menyempatkan hadir di ulang tahun (namakamu), terimakasih sudah mau direpotkan oleh aku. (namakamu) sayang kalian semua," ucap (namakamu) menyampaikan beberapa patah kata.
Setelah itu pembawa acara menginstruksikan (namakamu) untuk meniup lilinnya.
Tampak acara berjalan dengan sangat lancar, mulai dari meniup lilin hingga pembagian kue.
Tak lama setelah acara pemotongan kue, (namakamu) tampak berjalan turun dari panggung masih dengan wajah yang resah.
Tak lama tampak Bocor berlari-lari menghampiri dirinya dengan wajah yang panik disusul dengan Aldi dan Bastian yang berlari di belakangnya.
"Kalian bertiga kenapa?" tanya (namakamu) tampak bingung melihat tingkah laku ketiganya yang tampak sangat panik.
"Iqbaal kecelakaan,"
***
Hai!
Pakabs kelen semuaaa?!
maafkeun yaa karena uda ngegantungin kelen..
maaf juga uda share story semalam ini 🥺gue tau pasti ceritanya uda ga nyambung 🤪
karena jujur gue uda lupa sama alur cerita yang mau gue buat itu bagaimana
jadi muncullah imajinasi yang seadanya seperti ini...maaf sudah membuat kalian menunggu...
selama menimkati cerita yang ga jelas ini yaa
ku sayang kalian semuaaa 🥰🥰Jangan lupa vote dan komenny yaaa
mana tau besok gue mau next lagi 🤣🤣18 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Itchy -IDR-
Fiksi Remaja(namakamu) Clairine Siregar , adik dari seorang artis muda terkenal Alvaro Maldini Siregar. Siapa sangka jika, pemuda itu memiliki adik yang sangat cantik. Ia tidak pernah memperkenalkan adiknya itu kepada para fans nya maupun kedua sahabatnya. Ba...