34. Semakin bingung

2.3K 258 6
                                    

Saat menginjakkan kakinya di rumah, (namakamu) dikejutkan dengan Aldi yang sudah berdiri di depan pintu.

"Dari mana kamu? Uda jagoan kamu keluar gak ijin?" tanya Aldi dengan muka yang merah padam tanda ia benar-benar marah kali ini.

(namakamu) hanya dapat menatap Aldi bingung, bukankah (namakamu) yang harusnya marah. Aldi membuat hubungannya dengan Iqbaal semakin rumit di sini.

"Kenapa diam? Dari mana kamu? Jawab abang (namakamu)!" ucap Aldi mulai menaikkan suaranya itu.

"Bukannya abang yang nyuruh aku ke cafe?Kenapa abang yang marah di sini? Harusnya aku yang marah," ucap (namakamu) memberanikan diri membuka suaranya tak kalah emosi.

"Nyuruh apaan sih, kalau abang nyuruh kamu ke cafe gak mungkin abang nanyain kamu dari mana sekarang," ucap Aldi yang membuat (namakamu) semakin bingung.

"Devano datang jemput aku tadi, katanya abang yang nyuruh. Dan sekarang Iqbaal salah paham, aku gak ngerti lagi," ucap (namakamu) kemudian berlalu pergi menuju ke kamarnya.

Aldi ternganga bingung di tempatnya, "Apa yang lo rencanain, De," ucap Aldi penuh emosi.

***

(namakamu) tengah terbaring menatap langit-langit kamarnya.

Ia tidak menangis, ia hanya kecewa saat ini. Bagaimana orang yang selalu ia percaya, kini malah menuduhnya main belakang.

"Bahkan hati ini masih tetap buat kamu setelah kamu nyakitin berulang kali Iqbaal," ucap (namakamu) berusaha tegar.

Tak lama ponselnya berbunyi, pesan yang selalu menerornya akhir-akhir ini.

Tinggalin Iqbaal sekarang, atau gue akan membuat lo semakin hancur!
unknown number

Dengan penuh emosi, (namakamu) memberanikan diri membalas pesan itu.

Lo siapa sih! Jangan ganggu hidup gue
me

Tak lama ponsel (namakamu) kembali berbunyi.

Suatu saat lo bakal tau siapa gue
Lo harus tau, lawan lo kali ini gak
selemah yang lo bayangin!
Gue orang yang pernah lo baikin
tapi gue tau itu cuman lo lakuin
untuk membuat lo semakin bagus
di depan Iqbaal!
Tinggalin dia sekarang atau lo
akan menyesal!
unknown number

(namakamu) frustasi setelah membaca pesan itu, ia bingung apa yang harus ia lakukan.

"Iqbaal, tunjukin ke aku kalau kamu pantas untuk aku pertahanin," ucap (namakamu) sambil memeluk gulingnya erat.

***

"Good job, De. Gak salah gue milih lo buat jalanin rencana ini," ucap seorang gadis menghampiri Devano setelah melihat pertunjukkan yang ia tunggu terlaksana.

Devano hanya dapat melirik sinis gadis yang tengah menghampirinya ini.

"Lo licik di sini, gak usa libatin dia. Sadar akan posisi lo di sini," ucap Devano memandang tidak suka ke arah gadis ini.

"Dia yang harus sadar posisi dia, dia uda ngerebut Iqbaal dari gue," ucap gadis ini lagi.

"Dari awal lo yang nolak dia, kenapa sekarang lo yang kayak ngebet banget," ucap Devano dengan kesalnya.

"Lo gak usa ngurusin gue, cukup lo ikutin permainan gue. Lagian lo juga suka kan sama (namakamu)? Ini juga nguntungin lo untuk dapatin dia," ucap gadis ini tersenyum meremehkan.

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang