Iqbaal kini tengah duduk termenung menatap pesan-pesan yang dikirimkan oleh gadisnya dari kemarin. Tetapi berbeda dengan hari ini, ponselnya tidak berdering sama sekali. Hanya pesan-pesan dari operator yang menghiasi dering ponselnya.
Iqbaal merasa bingung, apakah gadisnya sudah menyerah? Apakah Iqbaal terlalu bertindak berlebihan di sini? Apa Iqbaal salah sudah bertingkah seperti ini?
Iqbaal beranajak dari tempat duduknya mengambil kunci mobilnya dan berencana untuk menyusul gadisnya di lokasi. Iqbaal harus segera memperbaiki hubungannya dengan (namakamu). Kini perasaan takut menggeluti pikiran Iqbaal, Iqbaal sadar dirinya sudah bertindak layaknya anak kecil yang baru merasakan rasanya jatuh cinta.
Iqbaal tampak buru-buru keluar dari kamarnya dan menghampiri bundanya yang tampak mencueki dirinya sejak masalah dirinya dengan (namakamu).
"Bun, Ale keluar dulu ya," ucap Iqbaal ingin menyalimi Rike.
Rike hanya berdeham kemudian beranjak pergi meninggalkan Iqbaal. Iqbaal tersenyum miris menatap tangannya yang masih bergantung di udara, ia menjatuhkan tangannya pasrah.
Iqbaal kemudian berjalan keluar, terdapat Teh Ody yang tampak baru berjalan masuk dari arah luar rumah masih lengkap dengan pakaian dokternya.
Tanpa menoleh Ody langsung berjalan masuk ke dalam rumah tanpa menoleh ke arah Iqbaal sama sekali. Iqbaal menatap bingung orang rumahnya, siapa yang anak di rumah ini sebenarnya. Iqbaal tanpa ambil pusing ia terus berjalan menuju mobilnya dan mulai melaju ke lokasi shooting (namakamu).
Sebelum itu, Iqbaal mampir sebentar di sebuah supermarket untuk membelikan barang-barang kesukaan gadisnya itu.
Setelah itu Iqbaal mulai berjalan ke arah kasir membayar barang-barang yang sudah ia beli. Tanpa menuda waktu, ia mulai melajukan mobilnya kembali ke tujuan awalnya.
Saat sampai di lokasi, dapat Iqbaal lihat keramaian. Tampak semua sibuk dengan tugasnya masing-masing.
Tanpa berpikir panjang, Iqbaal langsung berjalan masuk ke area lokasi. Ia menoleh mencari keberadaan gadisnya, namun tak dapat ia temui di mana gadis itu berada.
"Eh ada si artis, cari doi ya?" tanya Bocor tiba-tiba datang menghampiri Iqbaal.
"Eh bang, ada lihat (namakamu) gak?" tanya Iqbaal sekaligus menyapa Bocor.
Bocor tampak menoleh mencari keberadaan (namakamu) juga, "Dia lagi break sih, tapi gue kagak tau tuh dia di mana," ucap Bocor masih menoleh mencari.
"Biasa dia di ruangan dalam sih, coba aja lo ke sana siapa tau nemu dia di sana," ucap Bocor setelah tidak menemukan keberadaan (namakamu).
Iqbaal langsung menganggukkan kepalanya dan langsung berjalan menyusuri tempat itu. Banyak sapaan yang lewat dan Iqbaal hanya menganggukkan kepalanya tersenyum.
Iqbaal masuk ke dalam rumah dan mencari gadisnya di beberapa ruang. Tiba di ruangan terakhir, dapat Iqbaal dengar suara ketawa gadisnya dari dalam yang tampaknya sedang berbincang dengan seseorang.
Iqbaal langsung membuka pintu itu, dan betapa terkejutnya Iqbaal melihat gadisnya tengah berdua dengan seorang laki-laki yang menjadi akar dari permasalahan ini. Sekali lagi Iqbaal tekankan 'berdua'.
(namakamu) dan Alzi menoleh secara bersamaan setelah mendengar suara pintu terbuka. Dapat Iqbaal lihat muka datar yang diberikan oleh (namakamu) kepada Iqbaal.
Iqbaal salah berekspetasi sepertinya, ia berpikir gadisnya akan langsung beranjak dan memeluknya. Namun semua itu berbanding terbalik, gadisnya hanya duduk diam dan memasang wajah dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Itchy -IDR-
Teen Fiction(namakamu) Clairine Siregar , adik dari seorang artis muda terkenal Alvaro Maldini Siregar. Siapa sangka jika, pemuda itu memiliki adik yang sangat cantik. Ia tidak pernah memperkenalkan adiknya itu kepada para fans nya maupun kedua sahabatnya. Ba...