29. "Please, beri aku kesempatan terakhir"

2.8K 269 42
                                    

Sudah berhari-hari Iqbaal mencoba menghubungi gadisnya itu, ia tampak tidak dalam keadaan yang baik-baik saja sejak gadisnya membaca pesan dari gadis lain yang masuk ke ponselnya

Iqbaal sangat ingin menjelaskan semuanya kepada (namakamu), tapi (namakamu) seperti sangat enggan untuk mendengarkan penjelasannya.

"Kenapa lo bego Iqbaal," ucap Iqbaal kepada dirinya sendiri sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

Iqbaal akhirnya memutuskan untuk bangkit dari kasurnya dan berjalan mengambil kunci mobilnya. Ia menyetir dengan laju menuju ke rumah gadisnya, Iqbaal sangat ingin menyelesaikan masalahnya.

Setelah sampai, Iqbaal langsung berjalan masuk ke dalam rumah (namakamu) setelah menyapa satpam dan pembantu rumah gadisnya itu.

Saat menginjakkan kakinya di dalam rumah gadisnya, dapat Iqbaal lihat gadisnya tengah bersantai seraya memegang makanan ringan sambil menonton kartun kesukaannya.

Iqbaal menghampiri gadisnya itu, yang langsung membuat (namakamu) terkaget.

"Ngapain?" tanya (namakamu) singkat setelah melihat kehadiran Iqbaal yang tiba-tiba.

"Maafin aku, aku bisa jelasin semuanya sayang," ucap Iqbaal dengan mata yang mulai memerah.

Melihat mata Iqbaal membuat (namakamu) merasa mulai goyah dengan keputusannya itu.

"Emang lo ada salah?" tanya (namakamu) sinis sambil mengalihkan perhatiannya ke arah televisi yang sedang menayangkan kartun kesayangannya.

"(nam..), aku mohon. Aku tau aku salah, tapi pleasee dengerin penjelasan aku," ucap Iqbaal sambil memandang gadisnya itu.

"Gak ada yang perlu gue denger, apapun yang keluar dari mulut lo itu bullshit," ucap (namakamu) dengan tenang yang membuat Iqbaal semakin frustasi.

"Mika bukan siapa-siapa aku, (nam..). Chat yang kamu baca gak seperti apa yang kamu lihat, maaf terlambat jujur sama kamu. Mika nyatain perasaan dia waktu acara graduation aku selesai. Maaf, aku bohong soal video itu. Maaf, (nam..)," ucap Iqbaal mengakui kebohongannya di depan gadisnya itu.

Gadisnya lalu terkekeh pelan yang membuat Iqbaal lagi-lagi merasa sangat bersalah.

"Uda? Kalau uda lo boleh angkat kaki dari rumah ini, pintu rumah gue terbuka dengan lebarnya seperti yang lo lihat saat ini," ucap (namakamu) lagi-lagi dengan tenangnya.

"(nam..) kemana gadis lembut yang aku kenal??" ucap Iqbaal yang lagi-lagi membuat (namakamu) terkekeh pelan.

"Lo perlu jawaban gue? Gue rasa jawaban dari pertanyaan lo bisa lo jawab sendiri," ucap (namakamu) tanpa menoleh sedikitpun ke arah Iqbaal.

"(nam..), aku mohonnn. Jangan begini, kita bisa selesaiin baik-baik. Jangan pernah ada kata putus,(nam..), gak perlu pakai cara kekanak-kanakan begini," ucap Iqbaal yang sukses membuat (namakamu) menolehkan kepalanya ke arahnya.

"Kekanak-kanakan lo bilang?? KURANG SABAR APA GUE NGEHADAPIN SIKAP LO YANG BEGINI HAH??!! DAN LO BILANG GUE KEKANAK-KANAKAN? GAMPANG BANGET TUH MULUT!! BAHKAN BUKAN GUE YANG KELUARIN KATA PUTUS DI SINI, LO IQBAAL!! LO!!!" teriak (namakamu) karena terpancing dengan perkataan Iqbaal yang menurutnya tidak pantas.

"(nam..), maaf maaf maaf maaf.. Apa yang bisa aku buat, biar kamu maafin aku??" ucap Iqbaal akhirnya mengalah tidak ingin membuat situasi semakin tidak nyaman.

"Lo gak perlu minta maaf, cukup lo pergi dari sini," ucap (namakamu) berusaha menetralkan nafasnya yang masih memburu.

Iqbaal langsung memeluk gadisnya erat, tidak dapat dipungkiri bahwa (namakamu) merasa nyaman dengan pelukan ini. Ia tidak ingin munafik, pelukan ini yang ia rindukan beberapa hari ini.

"Please, beri aku kesempatan terakhir (nam..). Aku gak mau putus dari kamu, pleaseee. Kita bisa selesaiin baik-baik," bisik Iqbaal pelan di telinga gadis yang berada di pelukannya ini.

Tak lama kemudian (namakamu) melepaskan pelukannya, perasaannya kembali terombang-ambing. Ia sangat ingin memaafkan Iqbaal, tapi ego nya berkata lain.

"Maaf, Baal. Kamu pulang aja, kita hanya butuh waktu sekarang. Kita intropeksi diri masing-masing aja sekarang, setelah ini kita jalan masing-masing aja untuk sekarang. Kamu intropeksi diri kamu, dan aku intropeksi diri aku juga. Setelah itu jika kita masih merasa saling membutuhkan baru aku pertimbangkan," ucap (namakamu) dengan berat.

Ia tidak ingin situasi seperti ini, tapi keadaan memaksanya untuk begini.

"Aku sangat butuh kamu, (nam..). Aku gak mau jalan sendiri-sendiri, aku gak mau. Please, jangan putus," ucap Iqbaal yang diakhiri dengan air mata yang mulai turun dari matanya itu.

Melihat air mata Iqbaal, (namakamu) mulai merasa bersalah melihat Iqbaal yang terihat sangat rapuh. Akhirnya (namakamu) menghapus air mata Iqbaal yang membuat Iqbaal langsung menggenggam tangan (namakamu) erat.

"Please, beri aku kesempatan," ucap Iqbaal menatap manik mata (namakamu) dalam-dalam. Dapat Iqbaal lihat gadisnya lebih rapuh, hanya saja gadisnya berusaha tegar.

"Kita hanya butuh waktu Iqbaal, waktu untuk tetap bertahan atau waktu untuk saling melupakan," ucap (namakamu) kemudian membalikkan badannya berlari menuju kamarnya.

Air mata yang ia tahan sedari tadi sudah tidak bisa ia bendung lagi, ia terisak di balik pintu kamarnya itu.

Perasaannya kian menyiksa, ia sangat rindu dengan pria yang ntah masih pantas ia sebut sebagai kekasih atau tidak. Perasaan untuk memaafkannya sangat besar, namun tetap saja ego (namakamu) memberontak.

"Kita butuh waktu Iqbaal, maafin aku," ucap (namakamu) pelan dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan.

***

Sedangkan di lain sisi, Iqbaal tengah menatap kepergian gadisnya itu. Bukan tidak ingin mengejar, Iqbaal hanya saja sadar keduanya memang butuh waktu.

Iqbaal berjalan lesu menuju mobilnya, kemudian ia mengendarai mobilnya tak ada tujuan. Ia tidak paham apa yang sudah ia lakukan, ia merasa bodoh. Kenapa ia harus menutupi ini dari gadisnya.

Tak lama teleponnya berbunyi terpampang jelas nama gadis yang sudah membuat hubungannya rumit, dalam sekejap emosinya mulai terpancing. Ia mengangkat telepon gadis itu, belum sempat gadis di sebrang sana berbicara Iqbaal sudah lebih dulu berbicara.

"SAMPAI KAPAN DRAMA LO, GUE MUAK SAMA SIKAP SOK POLOS LO.. GUE PIKIR SETELAH LO BAIKAN DENGAN CEWEK GUE, SIKAP BUSUK LO UDA BISA BERUBAH!! TAPI TERNYATA GUE SALAH!! LO MAU TAU PENYESALAN TERDALAM GUE APA?? NURUTIN PERMINTAAN BODOH LO UNTUK BOHONGIN GADIS GUE!! GUE MUAK SAMA LO!! JANGAN PERNAH NGEHUBUNGIN GUE LAGI!! CEWEK KAYAK LO GAK PANTAS BERSANDING DENGAN GUE," ucap Iqbaal dengan nada yang tinggi.

Ia langsung mematikan ponselnya dan membuang ponsenya sembarangan. Ia tak peduli gadis di sebrang sana akan tersinggung atau apapun, ia tidak peduli. Sekarang pikirannya hany tertuju pada gadis pujaannya.

Ia mengacak rambutnya frustasi dan memukul stir mobilnya dengan kuat.

Ponsel Iqbaal lagi-lagi berbunyi, ia melihat notif dari Aldi. Ia lalu buru-buru membaca pesan itu.

(namakamu) drop
AldiSrgr

***

HOI HOI HOIII 👋🏻👋🏻
Ngefeel gak nih? Demi kalian gue rela ngetik di saat gue capek-capeknya nih..

Menurut kalian putus gak sih mereka? Jalan masing-masing HAHAHAHHAHAHA
Pasti ntar ada yang komen : "Ceritanya gantung banget kak.."
Gue sudah paham..

Vote sama komen yang banyak dulu, baru gue kasi baikan 😙

25 Mei 2018

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang