bab 4: pingsan

5.1K 282 2
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.

*
Suci pulang kerumahnya pada saat sore hari dengan diantar oleh Adit sementara mobilnya sudah dibawa pulang oleh sopir Adit pada malam itu

Setibanya dirumah Suci hanya melihat bi Mina

"Non dari mana?kok baru pulang?" ucap bi Mina khawatir

Suci bukannya menjawab malah bertanya balik

"Bi mama mana?"

"Nyonya masih di kantor non" jawab bi Mina

"Mama tidak tanya apa-apa?" Tanya Suci lagi

"Tidak non" bi Mina menunduk

Jawaban yang membuat kekecewaan Suci semakin bertambah. Suci menganggap mamanya tidak pernah perduli padanya

"Yaudah bi aku kekamar dulu mau istirahat. Capek" ucap Suci sembari melangkahkan kakinya menuju kamarnya

Di kamarnya Suci langsung membanting tubuhnya dikasur dan menangis sejadi-jadinya

"Ma..mama, aku benci mama"

"Mama tidak pernah perduli pada Suci"

"Suci benci mama"

Ucap Suci disela-sela tangisnya

Setelah lama menangis Suci akhirnya tertidur

.
Suci terbangun saat merasa perutnya keroncongan karna terakhir ia makan adalah saat sarapan di rumah Adit karna Suci memang menolak saat makan siang

Matanya sangat perih dan suaranya serak karena terlalu lama menangis, kepalanya sangat pusing

Sebelum keluar kamar Suci menyempatkan diri untuk membasuh wajahnya dikamar mandi

Suci melihat bayangannya dikaca kamar mandi 'kacau' satu kata itulah yang mendeskripsikan dirinya saat ini matanya yang merah dan bengkak, wajahnya yang sayu, serta rambutnya yang acak-acakan

Suci melangkahkan kakinya kearah kamar mamanya dan melihat mamanya yang sedang tertidur dengan sangat nyenyak karna lelah setelah seharian bekerja

Suci keluar dari kamar mamanya dan kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk melihat makanan apa saja yang ada di kulkas

Saat membuka kulkas Suci mangeluarkan beberapa makanan untuk di panaskan

Setelah memanaskan makanan Suci membawa makanannya kemeja makan lalu menyantap makanannya dengan tenang

Setelah makan Suci kembali kekamarnya dan duduk di sofa balkon kamarnya untuk melihat pemandangan kota bandung pada malam hari dengan menikmati minuman dan cemilan yang telah diambilnya dikulkas sebelum masuk kamar

Suci ketiduran dibalkon kamar itu hingga pagi menjelang barulah ia bangun

Dengan segera Suci membereskan kamarnya dan bersiap-siap untuk ke sekolah

Suci berangkat ke sekolah tanpa sarapan seperti biasa untuk menghindari mamanya

Setibanya disekolah yang terbilang masih sangat sepi, sucyi melihat seorang laki-laki sedang duduk di koridor kelas dengan buku yang sedang dibacanya

"Hay" sapa Suci

Tak ada jawaban

"Adit" ucap Suci lagi

Tak ada jawaban lagi

Suci akhirnya duduk di samping cowo yang ternyata Adit, tapi Adit sama sekali tidak bergeming

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang